Wednesday, July 3, 2013

Teknik Mendapatkan Foto yang Tajam


Bagi fotografer profesional mungkin untuk teknik menggambil foto yang tajam sudah dengan mudah mendapatkannya. namun bagi fotografer pemula. untuk mendapatkan foto yang bersih dan tajam perlu di perhatikan beberapa teknik dalam pengambilan gambar tersebut untuk itu congkel.com akan mengupas sedikit tentang bagaimana cara mendapatkan foto yang tajam dan bersih. mari kita simak .

Lakukan pemotretan pada sweet spot lensa yang digunakan
Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam dan masing-masing lensa mempunyai sweet spot yang berbeda, untuk itu kenali dan pelajari sweet spot lensa yang digunakan agar menghasilkan foto yang tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6
Bersihkan kamera dan peralatannya secara berkala
Ini perlu dilakukan karena untuk menjaga kamera dalam keadaan prima dan juga apabila digunakan outdoor ada baiknya setelah digunakan langsung di bersihkan karena penggunaan di luar ruangkan akan membuat kamera penuh dengan debu atau pun rintikan hujan, bersihkan lensa dan sensor kamera dari noda dengan menggunakan peralatan khusus untuk kamera.
Gunakan lensa yang bagus
Jika anda ingin mendapatkan gambar lebih bagus dari biasanya gunakanlah lensa yang bukan standar bawaan dari kamera tersebut ada baiknya untuk memilih lensa seri profesional semisal seperti  L-series dari canon, karena dengan menggunakan lensa yang lebih bagus pasti hasil foto yang dihasil akan lebih bagus dan juga anda perlu mempersiapkan dana lebih untuk hal ini.
Manfaatkan fokus dengan tepat
Teknik yang paling umum untuk mendapatkan foto yang tajam adalah dengan pemanfaatan fokus dari lensa. Kebanyakan pengguna kamera digital selalu menggunakan fitur Auto Focus untuk memotret akan tetapi jangan menganggap bahwa kamera selalu mendapatkan fokus dengan benar terhadap objek yang diinginkan. Jika menggunakan Auto Focus, cek ulang secara visual apakah objek yang diinginkan sudah dalam fokus atau belum sebelum memotret karena hal ini akan mempengaruhi ketajaman foto. Jika tidak yakin dengan Auto Focus gunakan Manual Focus dengan cara memutar ring fokus pada lensa hingga mendapatkan fokus pada objek yang diinginkan, hal ini sangat membantu dalam memotret dengan menggunakan Aperture yang besar (nilai f kecil) yang menghasilkan foto dengan kedalaman fokus yang sempit.
Gunakan kamera dan lensa yang mempunyai fitur Image Stabilisation
Banyak kamera dan lensa saat ini dilengkapi dengan fitur Image Stabilisation (IS) yang membantu mengurangi dampak kamera yang goyang ketika memotret sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih tajam. Tapi perlu diingat bahwa IS hanya membantu menstabilkan pergerakan kamera bukan menstabilkan pergerakan objek. setiap merek memberi nama yang berbeda untu fitur ini tetapi fungsinya tetap sama.
Hindari penggunaan ISO yang tinggi
Unsur ketiga dari segitiga eksposure adalah ISO yang memiliki pengaruh langsung terhadap noise pada foto. Jika memilih ISO yang lebih besar maka shutter speed yang digunakan dapat lebih cepat dan aperture lebih kecil akan tetapi pemilihan ISO yang terlalu tinggi akan menyebabkan noise sehingga foto tidak terlalu tajam dan sedikit buram, untuk itu hindari penggunaan ISO yang tinggi.
Pilih Aperture (Diafragma) sesuai dengan kebutuhan
Aperture mempunyai efek terhadap kedalaman fokus suatu foto (depth of field), menurunkan aperture (menaikkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sama baik objek yang jauh maupun dekat. Sebaliknya jika menaikkan aperture (menurunkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sempit dimana latar belakang (background) dan latar depan (foreground) mempunyai fokus yang berbeda. Perlu diingat semakin kecil aperture yang digunakan, semakin lama Shutter Speed yang diperlukan dan tentu saja untuk objek yang bergerak sulit didapatkan fokus yang sama.
Pilih Shutter Speed (Kecepatan Rana) yang tepat
Hal pertama yang ada dalam pikiran untuk mendapatkan foto yang tajam adalah memilih Shutter Speed yang tepat dalam pemotretan. Semakin cepat Shutter Speed yang dipilih maka foto yang didapat semakin tajam dan terhindar dari blur akibat kamera goyang. Berikut aturan pemilihan Shutter Speed:
- jika Anda memiliki focal length lensa 50mm, jangan memotret dengan Shutter Speed lebih lambat dari 1/60 detik.
- jika Anda memiliki focal length lensa 100mm, lakukan pemotretan pada 1/125 detik atau lebih cepat.
- jika Anda memiliki focal length lensa 200mm, lakukan pemotretan pada 1/250 detik atau lebih cepat.

Gunakan tripod
Hal paling baik untuk menghindari goyangan adalah dengan menggunakan tripod, memang kurang praktis dalam pengunaannya namun apabila inginkan kualitas maka perlu di pertimbangkankan untuk mengunakan tripod.

No comments:

Post a Comment