Selama berpuasa tentunya terjadi perubahan pola makan pada umat Muslim. Perubahan ini bisa bikin kaget tubuh sehingga mungkin saja timbul beberapa masalah.
Masalah yang timbul antara lain seperti berikut ini.
Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan adalah salah satu masalah yang sering terjadi. Sebenarnya, masalah ini tak perlu terjadi bila tetap minum cairan 8 gelas setiap hari. Tubuh kita pandai kok mengatur jumlah cairan selama tercukupi. Makanya, ketika sahur, berbuka puasa sampai menjelang tidur jangan lupa minum agar tercapai jumlah tersebut. Hindari pula aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat atau cairan.
Sembelit
Kadang ketika berpuasa, banyak yang lupa asupan serat seperti sayur dan buah. Oleh karena itu jangan lupa sertakan sayuran dan buah pada setiap kali sahur dan buka puasa. Cairan juga harus cukup terpenuhi. Olahraga pun jangan terabaikan, karena olahraga meskipun ringan akan menjaga gerakan usus tetap teratur.
Kembung
Masalah ini juga sering terjadi pada saat berpuasa karena jumlah asam lambung yang menurun. Ketika memikirkan atau mencium bau makanan, otak bereaksi untuk memberi order pada lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung. Akibatnya, jumlah cairan asam lambung meningkat dan dampaknya terjadilah kembung.
Selain itu, makan makanan yang banyak gas seperti telur, kol, minuman bersoda, makan kekenyangan atau makan gorengan, tinggi lemak, atau kaya bumbu juga bisa menyebabkan perut kembung.
Sakit kepala
Sakit kepala yang terjadi bisa bermacam-macam penyebabnya, antara lain karena dehidrasi, lapar, kurang istirahat, atau “kehilangan” zat aditif seperti kafein ataupun nikotin. Bila penyebabnya karena zat aditif cobalah “belajar” berpuasa kafein dan nikotin sejak 1 – 2 minggu sebelum Ramadhan tiba. Istirahatlah dengan cukup dengan mencoba tidur tidak terlalu malam lalu kembali tidur sebentar setelah sahur. Sehingga porsi tidur 8 jam sehari tetap bisa terpenuhi.
Kekurangan gula darah
Bila mengalami lemas, lelah, sulit konsentrasi, berkeringat banyak, gemetar, sakit kepala dan sesak napas, serta tidak bisa melakukan aktivitas fisik, jangan-jangan Anda mengalami kekurangan gula darah. Bila Anda bukan penderita diabetes, masalah kekurangan gula darah bisa terjadi bila pada saat sahur kebanyakan mengonsumsi gula, karbohidrat yang dimurnikan. Akibatnya, tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk menetralisirnya, tapi ternyata kebanyakan hingga kadar gula darah turun.
Bau mulut
Bau mulut atau halitosis sering dialami oleh mereka yang berpuasa. Saat berpuasa, mulut pun “ikut berpuasa” mengunyah. Karena tak melakukan aktivitas, produksi air liur pun menurun.
Dalam keadaan normal, jumlah produk air liur 1 – 1,5 liter yang berguna untuk membunuh bakteri penyebab penyakit yang berasal dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut. Ketika produksi air liur ini terhenti tentu saja bakteri-bakteri berpesta pora sambil menebarkan bau tak sedap dari dalam mulut. Juga karena terhentinya produksi air liur maka sisa makanan tetap berkumpul di mulut, tidak terdorong ke kerongkongan. Proses pembusukan pun terjadilah.
Untuk mengatasi bau mulut, mereka yang berpuasa diminta untuk memperhatikan kesehatan mulut dan gigi sejak sebelum bulan Ramadhan tiba. Selama bulan puasa sikat gigilah secara seksama pada saat sahur dan juga setelah berbuka. Sering berwudhu yang berarti juga sering berkumur, ikut membuat mulut menjadi bersih dan lembap sehingga mencegah bau mulut.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment