Tuesday, July 31, 2012

Diet Rendah Karbo dan Rendah Lemak Berisiko Munculkan Diabetes




Diantara tiga diet berikut yakni diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak dan diet rendah glikemik yang paling banyak dilakukan orang adalah mengurangi karbohidrat dan lemak karena bikin cepat kurus.


Sayangnya, di balik diet rendah karbo dan rendah lemak yang cepat menurunkan berat badan itu justru berisiko memunculkan diabetes.



Peneliti menemukan metode diet yang menurunkan berat badan dengan cepat mungkin memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan jangka panjang.



Seperti dilansir naturalnews, Selasa (31/7/2012), peneliti mengkhawatirkan bahwa metode diet tertentu dapat meningkatkan risiko diabetes,



Tim peneliti dari New Balance Foundation Obesity Prevention Center Boston Children's Hospital menyelidiki dampak dari pilihan metode diet oleh 21 orang dalam jangka waktu 3 bulan.



Peserta studi diminta untuk menurunkan berat badan hingga 10 sampai 15 persen sebelum studi dimulai, sehingga peserta memiliki berat badan baru yang stabil ketika studi dimulai.



Setiap tiga bulan, peserta studi diminta memilih metode diet yang berbeda, yaitu diet rendah lemak, diet rendah glikemik dan diet rendah karbohidrat. Setiap diet tetap memperhatikan asupan protein agar tubuh tetap sehat dan berenergi.



Hasilnya adalah:

1. Diet rendah karbohidrat menunjukkan perubahan yang paling besar terhadap penurunan berat badan, tetapi juga menunjukkan tingkat kelemahan dan kelelahan yang cukup besar juga. Tetapi jenis diet inilah yang paling banyak dipilih karena dapat menurunkan berat badan lebih cepat.



Tetapi diet rendah karbohidrat dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat kortisol, yang telah dikaitkan dengan hilangnya sensitivitas terhadap insulin dan penyakit kardiovaskular. Hilangnya sensitivitas terhadap insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.



2. Diet rendah lemak, yang sering direkomendasikan oleh American Heart Association, mengakibatkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan tingkat energi yang lebih rendah.



3. Respons terbaik adalah pada peserta yang memilih diet rendah glikemik tidak kehilangan nutrisi dari makanan dan tidak menyebabkan kelemahan pada tubuh. Jenis diet glikemik dilakukan dengan membatasi gula darah dengan mengurangi makan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan gula.



Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sederhana dapat meningkatkan gula darah dan kadar lemak dalam darah, dan juga dapat mengurangi jumlah kolesterol baik HDL yang beredar dalam tubuh.



Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100.



Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 70.

Sumber: detikHealth

No comments:

Post a Comment