Friday, December 2, 2016

Berapa Lama Waktu Ideal untuk Ayah Bermain dengan Anak?


Orangtua bekerja sering kali kesulitan memberikan waktu untuk si kecil. Khususnya ayah. Saat pagi hari pergi bekerja, anak masih tidur dan waktu pulang kerja sang buah hati sudah tertidur nyenyak. Alhasil, anak terlalu banyak menghabiskan waktu bersama babysitter di rumah. Lalu, berapa lama waktu yang tepat untuk ayahberikan kepada anaknya?
Pekan lalu studi terbaru yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam semua kegiatan bersama anak lebih berarti dibandingkan dengan seberapa lama ayah menghabiskan waktu bermain bersama anaknya.
"Saat ayah menghabiskan waktu bersama anak, maka hubungan emosional anak dengan ayah akan terbangun dan ini lebih penting daripada memikirkan berapa lama waktu yang tepat," kata penulis utama studi, Charles Opondo, dari University of Oxford dikutip dari Guardian, Kamis (1/12/2016).
Dalam studi tertulis, untuk anak usia bayi atau balita, ayah dapat menghabiskan waktu bersama anak dengan cara kegiatan mudah seperti membaca dan memandikannya. Pada usia anak di atas umur lima tahun, ayah bisa memberikan kesediaan waktunya dengan cara yang paling sederhana seperti chatting.

7 Hal di Pagi Hari Demi Dapatkan Tidur Malam Berkualitas


Sulit tidur bisa dialami oleh siapa saja. Cemas dan depresi merupakan dua penyebab umum dari orang yang sulit tidur (insomnia). Namun, bisa juga karena masalah emosional dan psikologi seperti stres, marah, dan trauma.
Padahal, mendapat tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Untuk membantu Anda lebih mudah tertidur di malam hari, di bawah ini adalah tujuh hal yang dapat membantu Anda, seperti dilansir dari Purewow, Jumat (2/12/2016):
1. Bangun di waktu yang sama setiap hari
Tujuannya untuk membuat siklus tidur-bangun Anda dapat diprediksi dan menstabilkan ritme sirkadian, sehingga Anda akan merasa lelah pada waktu yang sama setiap malamnya.
2. Dapatkan sinar matahari
Cahaya alami memainkan peran besar dalam siklus tidur Anda karena dapat membantu menyeimbangkan jam internal tubuh Anda.
Waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah di antara pukul enam dan setengah sembilan pagi, karena di waktu ini tubuh Anda sangat responsif.
Jadi, jangan lupa untuk membuka tirai jendela dan menikmati sinar matahari pagi sambil mungkin menyeruput segelas kopi.
3. Minum air putih secara teratur
Minum banyak air putih sepanjang hari memang sangat penting. Hal ini dapat membuat tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik.
Namun, setelah pukul 09.30 malam, lebih baik kurangi, karena jika terlalu banyak minum air putih, Anda bisa terbangun beberapa kali untuk buang air kecil, yang pastinya hal ini akan mengganggu siklus tidur Anda.
4. Luangkan waktu untuk meditasi
Saat sedang melakukan rutinitas harian Anda, coba luangkan waktu sekitar sepuluh menit untuk melakukan meditasi. Hal ini akan menjernihkan pikiran dan dapat membuat Anda jadi lebih mudah tertidur saat malam hari.
5. Olahraga
Walaupun Anda hanya bisa melakukan 20 menit olahraga jalan cepat saat waktu istirahat makan siang, hal ini juga bisa bermanfaat bagi tubuh Anda.
Bergerak akan membuat otot lelah, sehingga rasa gelisah ketika akan tidur malam harinya, kurang mungkin terjadi.
6. Hindari kafein
Meski Anda menganggap bahwa tubuh Anda memiliki toleransi yang tinggi, tapi tidak mengonsumsi kafein setelah jam dua siang (atau setidaknya enam jam sebelum tidur), adalah cara cerdas jika Anda tidak ingin mengalami sulit tidur saat malam hari.
7. Buat daftar apa saja yang perlu dikerjakan esok pagi, lalu abaikan
Gunakan selembar kertas atau aplikasi di gadget Anda untuk mengatur daftar tentang apa saja yang harus Anda lakukan esok hari. Lalu abaikan daftar tersebut saat Anda akan pergi tidur, dengan begini Anda akan bisa tidur lelap karena Anda sudah merencanakan apa saja kegiatan yang harus dilakukan besok.

Wednesday, November 30, 2016

6 Cara agar Tak Terjebak Jadi Workaholic


Kini semakin banyak orang, terutama wanita, memiliki tendensi mengorbankan terlalu banyak hal dalam hidup demi pekerjaan dan menjadi seorang workaholic atau penggila kerja. Padahal menjadi seorang penggila kerja belum tentu baik untuk Anda.

Umumnya, kecenderungan workaholic membuat seseorang melupakan banyak hal pribadi, mengabaikan kesehatan, dan hal-hal menyenangkan dalam hidupnya demi pekerjaan. Hal ini akan lebih buruk jika seorang penggila kerja telah berkeluarga dan mengabaikan keluarganya.

Menjadi penggila kerja bukanlah jaminan untuk meraih sukses. Jadilah wise worker atau pekerja yang cerdas, yang mampu memberikan porsi seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Apalah artinya pekerjaan yang bagus, jabatan tinggi, dan gaji yang besar jika Anda selalu merasa kesepian dan tegang memikirkan pekerjaan. Lalu, bagaimana caranya agar tak terjebak menjadi penggila kerja?
1. Kesehatan lebih penting daripada harta
Semua orang pasti pernah mendengar ungkapan ini, tapi tak semuanya menerapkannya dalam kehidupan. Bekerja tak mengenal waktu setiap hari bukanlah hal yang sehat. Ada banyak penyakit mengintai jika Anda termasuk seseorang yang betah duduk di depan komputer selama belasan jam dan sering terlambat, bahkan melewatkan waktu makan.

Bekerja terlalu keras bahkan tak hanya memberikan konsekuensi buruk bagi kondisi fisik, tapi juga mental Anda. Bekerja boleh saja, tapi jangan sampai mengabaikan kesehatan. Tunjang fisik Anda dengan asupan makanan sehat dan teratur. Sepadat apa pun pekerjaan, jangan abaikan waktu makan. Luangkan waktu berolahraga, meski itu hanya berjalan kaki.

2. Jangan tidur bersama telepon selulere
Bagaimanapun, tubuh Anda butuh istirahat. Minimal Anda harus mendapatkan tidur malam berkualitas dengan waktu yang cukup, 7-8 jam setiap hari. Jauhkan semua perangkat komunikasi dari tempat tidur agar Anda tak tergoda mengangkat telepon, membaca pesan, dan membalas surel dari ponsel. Kecuali ada hal yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda, abaikan semua panggilan dari ponsel di waktu tidur malam.

Lagi pula, kurang tidur juga akan membuat penampilan Anda buruk: wajah pucat, mata berkantong dan hitam, kulit kering, dan wajah Anda dijamin tidak terlihat segar ketika bekerja esok hari.

3. Tetapkan batasan
Buatlah batasan yang jelas, sejauh mana pekerjaan boleh mengganggu waktu pribadi Anda. Upayakan agar Anda hanya menyentuh pekerjaan di hari kerja, tidak di akhir pekan atau hari libur. Jika Anda bekerja di rumah, buatlah jadwal kapan waktunya Anda bekerja dan kapan Anda beristirahat. Anda harus memegang komitmen dan tidak melanggarnya, lagi-lagi kecuali untuk kondisi mendesak.

4. Temukan hobi baru
Berhentilah berpikir tentang pekerjaan terus-menerus. Tubuh dan pikiran Anda butuh kegiatan yang menyegarkan, yang melemaskan otot dan otak. Carilah hobi baru. Temukan hal-hal yang membuat Anda berbahagia, santai, dan melupakan urusan pekerjaan. Lebih baik lagi jika Anda bisa bergabung dalam sebuah komunitas yang menyangkut hobi baru Anda. Kegiatan baru dan lingkungan baru pasti lebih menggairahkan hidup Anda.

5. Habiskan waktu lebih banyak bersama teman-teman
Sudah berapa lama Anda tak berkumpul bersama teman lama karena sibuk kerja? Sudah berapa banyak acara penting dan gosip-gosip seputar teman yang Anda lewatkan? Oke, Anda tak mungkin hang out setiap hari, tapi setidaknya luangkan waktu sekali dalam sebulan untuk mengejar ketertinggalan gosip-gosip terbaru. Bersenang-senanglah bersama kawan-kawan lama, mengobrol, tertawa, dan lupakan tentang pekerjaan.

6. Pergilah berlibur
Hal penting yang harus Anda lakukan ketika kehidupan Anda mulai didominasi urusan kerja, ambillah cuti, lalu pergi berlibur. Ajaklah sahabat, keluarga, atau tak masalah jika harus pergi sendiri. Pergilah ke tempat-tempat baru yang belum pernah Anda kunjungi.

Pergilah ke tempat yang paling ingin Anda datangi. Nikmati suasana baru, pemandangan indah, udara segar, makanan enak, dan lingkungan yang jauh dari pekerjaan. Liburan akan memberikan pengalaman baru, memberikan perspektif baru, membuat pikiran Anda lebih rileks, dan membuat hidup Anda lebih hidup.

3 Ancaman Terbesar dari Rokok Elektrik, Waspadalah !


Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat mengenai sejumlah bahaya rokok elektrik. Di antara bahayanya adalah mempercepat timbulnya penyakit berbahaya, mengandung lebih banyak racun, dan banyak mengandung nikotin berbahaya.

Hal tersebut dipicu banyaknya perokok yang beralih dari rokok bakar ke rokok elektrik dengan alasan lebih tidak membahayakan. Padahal, ternyata rokok elektrik jauh lebih berbahaya dibandingkan rokok yang dibakar pada umumnya. Berikut beberapa bahaya dari rokok elektrik seperti dikutip dari Antara.

1. Rokok elektrik mempercepat timbulnya penyakit berbahaya
"Sekarang dengan rokok elektrik dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun sudah kena kanker paru-paru," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra, saat ditemui usai menjadi pembicara dalam lokakarya "generasi muda bebas dari miras oplosan" di Denpasar, Selasa (29/11/2016).

Menurutnya, rokok konvensional dan rokok elektrik sama-sama tidak baik bagi kesehatan, namun rokok elektrik memiliki pemicu yang lebih cepat dibandingkan rokok konvensional, seperti rokok linting, yang menyebabkan kanker sekitar 30 tahun kemudian.
2. Rokok elektrik mengandung lebih banyak racun
Gede Wira Sunetra menjelaskan rokok elektrik memiliki kandungan nikotin cair yang lebih berbahaya, termasuk adanya kandungan racun sianida, karbondioksida, tar, hingga racun tikus. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melalui Info POM Volume16 nomor 5 edisi September-Oktober 2015 terkait Bahaya Rokok Elektronik menyebutkan bahwa rokok elektronik atau elektrik memiliki efek yang merugikan.

Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari empat jenis campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air, dan flavoring atau perisa.

3. Rokok elektrik mengandung nikotin berbahaya
BPOM menyebutkan nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin, dan perkembangan otak anak. 

Efek kronis yang berhubungan dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah. Kandungan kadar nikotin dalam likuid rokok elektrik bervariasi dari kadar rendah hingga kadar tinggi.

Namun seringkali kadar nikotin yang tertera di label tidak sesuai dan berbeda signifikan dari kadar yang diukur sebenarnya. Beberapa studi di dunia telah membuktikan inkonsistensi kadar nikotin tersebut. Demikian pula, hasil pengujian laboratorium oleh Badan POM terhadap tujuh merek likuid rokok elektronik yang dijual melalui kedai rokok dan secara online ditemukan empat merek diantaranya menunjukkan hasil kadar nikotin positif yang berbeda dengan yang tertera di label dengan simpangan deviasi sebesar 12,8 hingga 19,8 persen.

Nikotin apabila digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama dan bertahap akan terakumulasi dalam tubuh sehingga tidak dapat ditoleransi oleh tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

https://cantik.tempo.co/read/news/2016/11/30/332824186/3-ancaman-terbesar-dari-rokok-elektrik-waspadalah

Tuesday, June 14, 2016

Memaksakan Diri untuk Tidur Bisa Mengubah Insomnia Akut Jadi Kronis




Saat mengalami insomnia, seseorang akan berusaha tidur lebih awal pada malam berikutnya sebagai kompensasi kurang tidur. Saran pakar, sebaiknya hindari cara tersebut.

Cara paling tepat untuk mengatasi insomnia akut, menurut para pakar, justru mengurangi waktu yang dihabiskan di atas tempat tidur. Artinya, memaksakan diri tidur lebih awal tidak akan banyak manfaatnya dan justru punya risiko jangka panjang.

"Meski kelihatannya masuk akal, dan mungkin manjur untuk jangka pendek, masalah jangka panjangnya adalah menciptakan ketidakcocokan antara ketidakmampuan untuk tidur dengan kesempatan untuk tidur, dan itu memperburuk insomnia," jelas dr Michael Perlis dari Pennsylvania Behavioural Sleep Medicine Programme.

Para pakar dari American College of Physicians menganjurkan CBT (Cognitive Behavior Therapy) sebagai obat mujarab untuk insomnia akut. Salah satu penerapannya adalah dengan mengurangi waktu tidur, alih-alih membayar kekurangan tidur pada malam sebelumnya.

Sebanyak 70-80 persen pengidap insomnia akut bisa mengatasi masalah tidurnya dengan hanya mengurangi waktu tidur. Demikian menurut pada pakar, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (14/6/2016).

Sebaliknya, pengidap insomnia akut yang memaksakan diri untuk tidur lebih lama dalam jangka panjang hanya akan memperburuk kondisi kesehatannya. Insomnia yang mereka alami berkembang menjadi insomnia kronis, yang banyak dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan gangguan jantung.

Wednesday, March 23, 2016

Mengenalkan Kata Maaf dan Memaafkan



Kata maaf kadang mudah diucap tapi sering hanya di mulut saja. Padahal, keikhlasan memaafkan akan jauh lebih membahagiakan. Untuk itu, buah hati kita perlu diajarkan lebih dini untuk memberi dan meminta maaf dengan segera.
Suatu kali, tiba-tiba buah hati kita mengadu. Mereka mengaku telah membuat teman mereka menangis, karena sebelumnya teman mereka telah lebih dahulu melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan. Mereka hanya membalas. Mendengar apa yang mereka katakan, apa yang harus kita lakukan? Mengajak mereka mengurai masalah, lalu jika ternyata mereka yang salah lantas mengajak mereka ke rumah temannya? Atau membiarkan saja, karena kita pikir itu bukan kesalahan buah hati kita, tapi kesalahan temannya juga?
Masalah ini sebenarnya hanya masalah kecil. Tapi justru belajar dari masalah kecil seperti ini kita bisa masuk pada pembahasan yang lebih besar. Yaitu pembahasan tentang bagaimana meminta maaf dan memaafkan dengan setulus hati. Bagaimana kata-kata maaf bukan hanya hadir di permukaan saja, tapi benar-benar merasuk ke dalam hati.
Tapi apa untungnya meminta maaf dan memaafkan sepenuh hati? Untungnya adalah anak-anak diajarkan untuk melupakan apa yang sudah berlalu dan memulai segala sesuatunya tanpa perlu menengok ke belakang lagi.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai orangtua untuk membuat anak-anak kita tahu bagaimana meminta maaf dan memberi maaf dengan cara yang baik dan benar, sehingga tidak ada luka dari pihak lawan dan juga dari pihak mereka?
1. Memaafkan Itu Penting Atau Tidak?
Memaafkan tentu saja tidak akan mudah dipahami bila kita tidak mengarahkan arti pentingnya memaafkan. Anak-anak di rentang usia mana pun ketika dekat dengan kita, akan menganggap kita adalah teladan untuk mereka. Maka ketika memaafkan itu kita anggap penting untuk anak-anak dan menjadi sesuatu yang berharga, tentu ada tahapan yang memang harus kita lakukan untuk mereka.
Kita tidak bisa sekedar berkata, “Kamu harus minta maaf.” Atau, “Kamu harus memaafkan.” Tapi kita harus memberi contoh sehingga mereka paham kenapa mereka harus melakukan hal itu. Contoh itu cepat sekali akan meresap kepada mereka bila contoh itu datangnya dari kita. Misal, tidak sadar kita menyakiti perasaan pengasuh anak-anak di rumah. Lalu kita langsung meminta maaf pada si pengasuh. Sehingga anak paham bahwa meminta maaf itu penting dan tidak boleh ditunda.
2. Lakukan Dari Hal Terkecil
Mengajarkan memaafkan yang paling efektif adalah dari rumah kita sendiri dan dari hal-hal yang paling kecil, bahkan harus dimulai dari hal-hal yang justru sering kita sepelekan. Hal-hal kecil itu akan lebih efektif lagi bila bukan sekadar dari apa yang mereka lihat. Tapi bersentuhan langsung dengan mereka.
Ketika kita tidak sengaja menginjak kaki mereka ketika sedang berjalan, kita bisa langsung mengucapkan kata maaf. Atau ketika anak melakukan kesalahan seperti tidak sengaja memecahkan gelas koleksi kita dan mereka sudah minta maaf, kita harus memaafkannya. Dan setelah bicara menjelaskan, harusnya dianggap selesai. Tidak perlu mengungkit-ungkit lagi sehingga anak menjadi terluka karenanya.
3. Coba di Lingkungan Pergaulan
Setelah kita berhasil memasukkan makna kata maaf dan memaafkan, maka langkah berikutnya adalah menjajal dalam pergaulan mereka sehari-hari. Sebab, anak-anak kelak harus hidup di luar, jauh dari kita.
Untuk itu, pantau anak-anak dalam caranya berinteraksi dengan teman-temannya. Di rentang usia balita pasti akan jauh lebih mudah memantaunya. Sebab pada rentang usia itu mereka sedang belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan teman-teman. Ketika kita melihat mereka melakukan kesalahan, jangan tunda untuk mengajarkan mereka meminta maaf. Kita ajarkan mereka untuk mengulurkan tangan minta maaf pada temannya. Dan ajarkan temannya juga untuk menerima maaf darinya. Biasanya tindakan seperti itu akan mudah ditiru oleh anak yang lain.
4. Memaafkan Itu Artinya Aktif
Buah hati kita tentu tidak akan paham apa makna memaafkan secara aktif, bukan pasif. Sebab, banyak dari kita sebagai orangtua kerap memaafkan orang lain itu secara pasif. Begitu kita terluka, kita memaafkan secara mulut, tapi tidak secara hati. Hubungan kita renggang serenggang-renggangnya, bahkan mungkin kita tidak mau lagi mengenali orang itu.
Memaafkan secara aktif berbeda. Ketika kita ingin mengajarkan memaafkan secara aktif, artinya ketika buah hati kita bermusuhan dengan temannya, maka kita menjadi saluran untuk mereka agar saling bermaafan. Bahkan ketika buah hati kita masih tidak mau berteman dengan temannya itu, kita sebagai orangtua bisa berlaku aktif dengan mengajak anak kita ke rumah temannya itu.
5. Sedalam Apakah Luka Itu?
Memaafkan tentu saja berkaitan dengan seberapa dalam efek ketika orang lain menyakiti perasaan anak kita. Ketika anak kita berkata bahwa ia tidak mau lagi berteman dengan temannya, kita sebagai orangtua harus tahu dan bertanya apa penyebabnya. Seperti apakah perlakuan temannya itu hingga mereka tidak mau lagi berteman?
Akan menjadi mudah bila mereka bercerita sehingga kita bisa mengarahkan pada mereka. Luka yang dalam bisa terjadi karena anak-anak memang tidak pernah dipersiapkan untuk terluka atau anak-anak tidak pernah diajarkan untuk melupakan luka itu.
6. The Best Thing is Communication
Komunikasi memang selalu menjadi efek terpenting dalam tumbuh kembang hubungan kita dengan anak-anak dan hubungan anak-anak dengan teman-temannya. Jalinlah komunikasi yang baik dengan anak-anak dan biarkan mereka bebas bercerita tanpa takut salah dengan kita. Sehingga, ketika kita ada sesuatu hal yang melukai anak-anak kita dapat cepat mengetahuinya.

Semoga, dengan beberapa kiat tersebut, maaf dan memaafkan bukan lagi menjadi perkara yang sulit lagi.
Mari, biasakan diri kita sendiri untuk saling memaafkan, sehingga anak-anak pun akan meneladani tindakan kita agar hidupnya kelak penuh kebahagiaan, karena lapangnya hati akibat sudah terbiasa memaafkan.

Thursday, March 3, 2016

Ini yang Terjadi Bila Anda Tidur Dekat Smartphone Setiap Hari



Anda sering tidur bersebelahan dengan 
smartphone? Mulai saat ini, coba letakkan smartphone Anda di tempat yang seharusnya disimpan.

Mengapa harus demikian? Sebab, sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur dekat smartphone yang diletakkan bersebelahan dengan kepala dapat menyebabkan gangguan otak.

Menurut informasi yang dilansir laman Huffington Post, Rabu (2/3/2016), setidaknya delapan dari sepuluh pemilik smartphone justru tidur dan membiarkan smartphone-nya berada di atas tempat tidur.

Bahkan, setengah dari pengguna smartphonememberikan alasan lebih mudah jika menaruhsmartphone di atas tempat tidur ketika ingin mematikan alarm untuk bangun tidur.

Persentase menunjukkan bahwa 63 persen pengguna smartphone yang berusia 18-29 tahun, benar-benar tidur bersama gadgetmereka, baik itu smartphone atau pun tablet.

Selain memberikan dampak berkala ke otak, kebiasaan tidur bersama smartphone di atas ranjang dapat mengakibatkan gangguan tidur secara terus menerus.

Pengguna yang membiarkan smartphone mereka berada di tempat tidur akan terkena Hypervigilance. Ini merupakan suatu gejala otak yang dapat membuat seseorang mengalami rasa tegang dan kewaspadaan secara terus menerus.

"Untuk pengalaman tidur yang nyaman, Anda harus merasa aman dan tidak khawatir tentang apa pun, khususnya smartphone Anda," ujar Dr Neil Stanley, ilmuwan dari Leeds University.  

"Dengan smartphone yang berada di dekat Anda pada malam hari, secara sadar Anda pasti ingin menggunakan ponsel tersebut. Otak akan memantau situasi tidur Anda, tidur akan menjadi lebih mudah terganggu," Dr Stanley melanjutkan.

Tak hanya itu, ada lagi bahaya terbesar dari tidur dengan smartphone. Dr Charles Czeisler, seorang Profesor Kedokteran yang meneliti ritme tidur dari Harvard University, mengungkap bahwa cahaya yang dipijarkan smartphone juga menyebabkan gangguan ritme alami tubuh seseorang. 

Hal tersebut dapat memanipulasi tubuh manusia sehingga menggangap waktu masih siang, dengan kata lain dapat membuat pengguna mengalami disorientasi waktu.

Studi lain dalam jurnal "Organizational Behavior and Human Decision Processes" pada Januari 2015, juga melakukan penelitian tentang kebiasaan para pekerja yang menggunakan smartphone sebelum tidur.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penggunaan smartphone di atas jam 9 malam dapat menurunkan kuantitas tidur di malam hari, bahkan dapat menyebabkan kinerja di tempat kerja memburuk di pagi hari.

7 Alasan Anak Harus Main di Luar, Bukan Main Gadget.


Saat ini kita dengan mudah melihat anak balita asyik bermain game di gadget orangtuanya. Sebagai orangtua, seharusnya waspada dengan dampak negatif gadget terhadap anak. Berikut beberapa bahaya yang bisa timbul jika anak di bawah umur sering bermain gadget:
1. Radiasi
Penelitian yang dilakukan Universitas Leeds di kota Leeds dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research di Manchester, Inggris, menyatakan bahwa syaraf anak masih berkembang dan tengkorak tipis membuat anak rentan terserang radiasi dari ponsel. Penggunaan telepon genggam di dekat kepala anak dikhawatirkan akan menghancurkan sel otak balita.
2. Mengurangi kemampuan interaksi sosial
Penulis buku iBrain:Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind dan Direktur Longevity Center di Universitas California, Dr Gary Small mengatakan anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu dengan teknologi, akan mengurangi interaksi dan mengganggu keterampilan komunikasi.
3. Obesitas
Anak-anak yang mengandalkan waktu bermain mereka di depan layar gadget daripada di taman bermain, tidak dapat membakar kalori di tubuhnya. Satu dari tiga anak Amerika mengalami obesitas yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke.
4. Tempramental
Coba sesekali perhatikan perilaku anak yang berinteraksi dengan gadget berjam-jam lamanya. Apakah anak Anda menjadi agresif? Tantrum adalah bentuk paling umum dari agresivitas di kalangan balita. Sikap agresif dan tantrum merupakan akibat dari paparan gadget. Saat mereka tumbuh dewasa, anak-anak yang kecanduan game lebih mungkin untuk tidak mematuhi orang tuanya.
5. Merusak penglihatan
Kontak yang terlalu lama di layar komputer dapat merusak mata. Para ahli mengatakan, penglihatan yang baik diperoleh jika menatap benda dari jarak yang bervariasi. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game komputer lebih mungkin mengalami gangguan pada mata mereka.
6. Penurunan perkembangan otak.
Pada lima tahun pertama hidupnya, otak anak berkembang sangat pesat. Studi menunjukkan bahwa terlalu banyak gadget akan memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan anak menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar.
7. Kurang minat bermain di alam terbuka
Gadget 'membunuh' perkembangan anak. Beberapa orang tua tidak menyadari bahwa anak mereka terasing dari alam, tumbuhan, hewan, danau, dan langit. Balita harus mampu melempar bola, melompat, berlari, dan bernyanyi. Intinya, anak harus aktif bergerak untuk merangsang perkembangan saraf motorik.
Semoga bermanfaat

Kepribadian Negatif Anak Tak Hanya Berasal dari Lingkungan


Bagi orang-orang yang memiliki kepribadian mudah marah, sebaiknya mulai mewaspadai karakter tersebut. Alasannya, sifat temperamen pemarah merupakan faktor genetis bawaan yang dapat diturunkan kepada anak.
Psikolog Roslina Verauli mengatakan, seorang anak mempunyai kemungkinan kemiripan karakter dengan generasi sebelumnya dengan persentasi hingga 80 persen. Bisa jadi mereka tidak memiliki kemiripan dengan orangtuanya namun mempunyai kesamaan karakter dengan kakek atau neneknya.
"Kita kan punya kepribadian. Kepribadian itu terdiri dari yang bawaan dan juga bentukan lingkungan. Nature dan nurture. Yang nature itu bawaan, dan karakter temperamen itu bawaan," kata Vera saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/2).
Tapi, ternyata tak hanya temperamen yang merupakan bagian dari kepribadian bawaan. Ada juga kecemasan, keagresifan dan kecerdasan. Kalau anak diturunkan kepribadian yang cerdas, tentu saja itu adalah hal yang menguntungkan dan justru harus dikembangkan. Namun, tiga hal ‘buruk’ lainnya lah yang memerlukan perhatian lebih.
Untuk itu, Vera mengemukakan cara-cara untuk mengatasinya. Hanya saja cara tersebut digunakan untuk sekadar menguranginya, bukan menghilangkannya.
Karena pada dasarnya karakter seseorang tidak dapat dihilangkan. Namun, cara mengurangi sudah tepat dengan budaya dalam psikologi untuk tiga hal tadi.
Dimulai dari kecemasan. Perlu disadari, kecemasan sendiri sebenarnya bukan hanya merupakan bawaan, namun juga bisa jadi sesuatu yang ditiru oleh anak dari orangtuanya.
Sehingga, cara termudah untuk mengurangi kecemasan pada anak harus dilakukan juga oleh si orangtua. Selain itu, orangtua juga harus sadar bahwa cemas dan takut adalah dua hal yang berbeda.
Kemudian, ada pula cara mengatasi agresif. Agresif sendiri merupakan kepribadian yang ditunjukkan pada saat seseorang merasa terancam. Entah itu kabur, atau justru berani menghadapi ancaman tersebut.
"Pendorong agresif itu ada di dalam human. Apa yang harus dilakukan? Dia harus paham dulu apa yang bikin mereka merasa terancam, jadi memahami emosi dari awal," kata Vera.
Misalnya, saat seseorang sedang marah, ia harus paham terlebih dahulu tentang penyebab yang membuat dirinya marah.
Kemudian, tak jarang orang yang marah akan memberikan respon berupa agresi. "Agresi itu outwork, marah itu di dalam hati. Kalau agresi berarti sudah menyerang orang lain, jadi outwork. Bedakan outwork dan inwork. Sebab untuk mereka-mereka yang agresif, boleh dicoba kelola dulu yang di dalamnya,” jelas Vera.
Cara tersebut itu juga bisa diaplikasikan oleh seseorang yang memiliki anak sebagai upaya pencegahan agar anaknya tidak menjadi seseorang yang begitu agresif. Karena dengan orangtua melakukannya, anak akan meniru di kemudian hari.
Kemudian, bila bicara tentang orangtua, perlu ditanamkan pada orangtua bahwa kalau mereka sedang sangat marah karena sesuatu, sebisa mungkin jangan sampai lakukan di depan anak.
"Tapi kalau ternyata sampai terjadi di depan anak, setelah itu coba diskusikan. Jelaskan kalau tadi mamanya sedang marah, ‘tadi mama lagi marah, tapi itu salah," tutur Vera.
"Atau bisa juga tanya pada anak tentang apa yang mereka lihat. ‘Apa yang tadi kamu lihat? I’m sorry, mama minta maaf’. Itu efektif," katanya.

Tuesday, January 19, 2016

11 Tips Sederhana untuk Tidur Lebih Nyenyak


Padatnya aktivitas terkadang menghambat seseorang untuk mendapatkan pola tidur yang normal. Tak jarang kualitas tidur mereka jadi buruk. Fungsi dalam tubuh pun tentu akan sulit berjalan normal saat tubuh hanya mendapatkan waktu istirahat yang minim. Yang parah, hal ini bisa berimbas pada kualitas Anda saat bekerja keesokkan harinya.


Bagi sebagian orang hal tersebut dapat diatasi dengan obat tidur. Namun, konsumsi obat tidur berkepanjangan pun sebenarnya memiliki efek samping yang dapat menimbulkan masalah baru. Misalnya saja pikun, kesulitan bicara, gangguan berpikir, dan sulit untuk memahami orang lain.

Mengutip Independent, berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola tidur Anda.  

1. Tentukan sendiri waktu tidur yang cocok bagi tubuh Anda. Bukan hanya sehari, melainkan tidurlah secara rutin di jam tersebut. Dengan begitu, Anda akan merasa lebih baik di pagi harinya.

2. Jangan memaksa diri untuk mengerjakan sesuatu tepat sebelum Anda tidur. Tubuh Anda membutuhkan "me time" sebelum terlelap. Cobalah untuk membaca buku dan menonton TV paling tidak selama setengah jam sebelum tidur. 

3. Jauhi layar apapun yang ada dalam kamar Anda. Hal ini akan menghilangkan faktor distraksi dan Anda pun dapat memiliki tidur yang lebih pulas.

4. Atur suhu dingin kamar Anda, karena suhu kamar yang cocok untuk tidur adalah 15-18 derajat celcius. 

5. Tulislah semua masalah Anda di hari itu dalam buku harian. Jangan terus menerus menyimpannya dalam pikiran karena akan bakal terjaga sepanjang malam. Biarkan segala masalah keluar dari pikiran Anda saat itu juga. Jadi, Anda dapat tidur dengan tenang.

6. Cobalah berlatih meditasi. Hal ini akan membantu Anda mengosongkan pikiran dan akan jadi lebih fokus.

7. Dengarkan lagu-lagu alam sembari tidur. Karena walau tertidur, otak Anda akan tetap mendengar suara sekitar secara konstan. Suara-suara alam seperti kicauan burung, rintik hujan, atau gemercik air akan menjauhkan Anda dari gangguan suara saat tidur.

8.  Jangan mengonsumsi kafein pada malam hari, karena kafein akan membuat Anda terjaga selama 14 jam. Cobalah mengonsumsinya pada pagi hari saja.

9. Catat seluruh kegiatan yang akan Anda kerjakan keesokkan hari. Jangan biarkan pikiran akan hal-hal yang ingin dikerjakan pada hari esok terus mengganggu otak Anda selagi mencoba tidur. Ketika catatan yang sudah dibuat, pikiran pun akan lebih mudah kosong untuk tidur dan membantu hari Anda terjadwal dengan baik.

10. Jangan gunakan kamar Anda untuk mengerjakan tugas pekerjaan atau menonton TV. Gunakanlah kamar tidur hanya untuk tidur.

11.  Perkirakan waktu tidur yang Anda butuhkan. Misalnya, banyak pengusaha yang mengaku mereka tidur selama 4-5 jam. Namun, tiap orang tentu membutuhkan waktu tidur yang berbeda. Untuk mengetahuinya, cobalah pada satu hari Anda tidur tanpa alarm keesokkan harinya. Dengan begitu, Anda akan terbangun secara alami. Hitung berapa waktu yang Anda habiskan untuk tidur, maka itu lah waktu tidur yang Anda butuhkan.

Wednesday, January 13, 2016

Koreksi Diri Sendiri Dulu


Alkisah, ada seekor burung hantu yang menempuh perjalanan siang dan malam untuk pindah ke hutan lain.


Dalam perjalanan panjang ini,ia bertemu dengan seekor burung perkutut. Si Perkutut heran melihat burung yang begitu tergesa-gesa. Katanya, “Hai, Burung Hantu! Anda hendak kemana?”

Burung hantu berputar sejenak di angkasa, lalu menjawab, ”Aiih! Terlalu sulit untuk bergaul dengan para tetangga daerah ini. Anda kan tahu, saya memiliki bakat bernyanyi, jika malam tiba, saya sangat suka bersenandung. Tapi, yah… sepertinya mereka semua tidak suka mendengar suara saya. Apa boleh buat? Lebih baik saya meninggalkan tempat ini dan pindah ke hutan lain!”

Mendengar hal ini, burung perkutut berkata, ”Burung Hantu, Anda kan telah tinggal di sini puluhan tahun lamanya. Semua tetangga kiri dan kanan telah mengenal Anda. Mengapa harus pindah ke tempat asing..?”

Perkutut melanjutkan, “Menurut saya, lebih baik Anda ubah sedikit nada suara nyanyian Anda. Para tetangga pasti akan menyukainya. Jika tidak begitu, kemana pun Anda pergi, sama saja. Anda akan tetap tidak disukai.”

Mendengar penuturan burung perkutut, dengan malu burung hantu menundukkan kepalanya. Tak lama, ia terlihat terbang kembali menuju rumahnya di hutan Lama.

Jika Anda kerap kali mengalami perselisihan dengan orang-orang di sekitar atau merasa rekan/teman sering mempersulit diri Anda, sebaiknya Anda mencoba mengoreksi diri sendiri—bukannya selalu menyalahkan orang lain.

Apabila kita selalu melemparkan semua kesalahan pada lingkungan sekitar serta tidak mau merenungi diri sendiri, maka sama halnya dengan si burung hantu. Ke mana pun kita pergi, tidak akan pernah disukai...

Semoga bisa menjadi inspirasi..

Inilah Alasan Mengapa Motivasi Diperlukan Untuk Mencapai Sukses


Tampaknya cukup sederhana. Anda ingin menurunkan berat badan, memiliki lebih banyak uang, bekerja lebih sedikit dan bergaul lebih banyak. Tapi pernahkah bertanya pada diri sendiri mengapa menginginkan hal itu?
Jika Anda terus-menerus gagal untuk mencapai hal-hal yang Anda inginkan dalam hidup, maka kemungkinan ada diskoneksi (ketidaksinambungan) antara mengatakan Anda menginginkan sesuatu dengan langkah-langkah yang Anda ambil untuk mencapainya.
Ketidaksinambungan itu terjadi karena Anda tak tahu 'mengapa' anda menginginkan itu semua.
Untuk mendapatkan hal-hal yang Anda yakini Anda inginkan, terlebih dahulu Anda harus memahami apa yang penting bagi Anda, karena di situlah motivasi Anda memicu keinginan-keinginan tersebut.


Definisikan nilai penting dalam hidup
Mengetahui nilai-nilai penting dalam hidup Anda (apa yang penting bagi Anda dalam hidup) akan menjadi perbedaan antara menetapkan tujuan yang beresonansi dengan menuju kegagalan, jelas Associate Professor Anthony Grant, dari Unit Psikologi Universitas Sydney.
"Katakanlah Anda ingin mulai berolahraga, tetapi Anda terbiasa untuk duduk tak melakukan apa-apa, meskipun Anda tahu Anda harus melakukan sesuatu. Jelas, manfaat dari duduk-duduk itu jauh lebih besar daripada manfaat olahraga," ungkapnya.
Jadi hal pertama yang harus anda lakukan adalah bertanya pada diri sendiri:
1. Apakah tujuan ini sebenarnya bisa dicapai?
2. Apakah itu menarik bagi saya?
3. Apakah itu benar-benar penting bagi saya? (Apakah beresonansi dengan nilai-nilai penting dalam hidup Anda?)
Jika jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu tak bulat menunjukkan ‘ya’, maka mungkin hal itu tak sebanding dengan nilai-nilai penting dalam hidup Anda - dan kemungkinan hal tersebut justru bersatu melawan Anda.
Jika itu yang terjadi, melakukan inventarisasi pribadi akan membantu Anda mencari tahu di mana letak prioritas Anda, kata Profesor Anthony.
Lakukan inventarisasi pribadi
"Apa yang benar-benar penting bagi kita adalah hal yang sulit untuk diidentifikasi," tutur sang Profesor seraya menambahkan bahwa seringkali kita berpikir kita harus memiliki nilai-nilai tertentu.
Sebuah latihan sederhana untuk membantu Anda menentukan nilai-nilai Anda adalah untuk menemukan tempat yang tenang, ambil pena dan kertas, dan tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut.
• Apa yang paling penting bagi saya dalam hidup? "(Jangan memikirkannya berlebihan, hanya tulis segala sesuatu yang muncul dari pikiran anda, bahkan jika itu terdengar salah.)
• Untuk setiap hal yang Anda tuliskan, masukkan itu ke dalam kalimat ini: "? Apa _______ berarti bagi saya?."
Jadi, jika Anda menuliskan uang, Anda mungkin mengatakan sesuatu seperti: "Uang berarti 'prestasi', 'keamanan' atau 'kebebasan'."
Di sini Anda telah menemukan bahwa nilai-nilai yang mendasari Anda adalah: prestasi, keamanan atau kebebasan. Uang bukan apa yang Anda hargai; itu adalah cara Anda mendapatkan apa yang Anda hargai.
Setelah Anda tahu nilai-nilai Anda, (Anda bisa membuat daftar 5-7 besar tentang apa yang paling penting bagi Anda) tanyalah pada diri sendiri: Apakah saya saat ini memprioritaskan hal-hal ini? Jika tidak, mengapa? Dan pikirkan tentang perubahan yang Anda harus lakukan sehingga Anda bisa hidup sesuai dengan nilai-nilai Anda.
Identifikasi apa hal penting bagi hidup anda
Jadi, ketika Anda melakukan inventarisasi, dengarkan bahasa yang Anda gunakan.
Jika Anda berpikir hal-hal seperti "Saya seharusnya melakukan ini", "Saya harus melakukan itu", kemungkinan itu bukan nilai intrinsik dan itu tidak apa-apa.
Jadi lihatlah sesuatu melampaui hal yang diterima secara sosial, jika tidak, Anda mencoba untuk mencapai tujuan itu karena Anda merasa bersalah atau malu, atau tidak berharga karena Anda belum melakukannya.
Itu mungkin memotivasi Anda untuk memulainya, tetapi tidak akan cukup untuk membuat Anda terus melakukannya, Profesor Anthony memperingatkan.
"Anda harus mampu mengidentifikasi apa di balik tujuan Anda yang bisa menambah nilai Anda sebagai manusia, yang membuat Anda merasa lebih baik dan lebih berkembang," katanya.
Sebuah tujuan tertentu mungkin tampak menggoda, tetapi sekali Anda mulai menggali, Anda mungkin akan terkejut untuk menemukan bahwa hal itu tak benar-benar penting bagi Anda.
Di sisi lain, jika tujuan Anda sejajar dengan nilai-nilai inti Anda, memikirkan hal itu akan memicu perasaan positif.
Perasaan itulah yang akan membuat Anda melangkah ke depan sampai Anda mencapainya, bukannya lempar handuk tanda menyerah karena gagal.