Thursday, July 26, 2012

Agar Tetap Fokus di Tempat Kerja Walau Puasa




Puasa melatih kemampuan diri sendiri untuk menahan amarah, lapar dan dahaga. Namun akibat pekerjaan yang menumpuk di kantor, lapar dan dahaga tentu dapat mengganggu konsentrasi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar tetap dapat berkonsentrasi meski sedang berpuasa.

Struktur otak agaknya menjadi penyebab pikiran yang sulit konsentrasi. Korteks prefrontal merupakan wilayah otak yang mengatur rentang perhatian dan emosi. Maka sentimen apapun yang kuat, dari frustrasi dengan atasan hingga jengkel terhadap office boy dapat mengganggu pekerjaan.

Di hari biasa saja, banyak karyawan yang terdistraksi dari pekerjaannya dan sering susah konsentrasi dengan tugasnya, apalagi ketika puasa. Padahal berkonsentrasi akan membantu karyawan menyelesaikan tugas dengan lebih mudah.

Berikut adalah cara untuk menghindari gangguan dan tetap produktif sepanjang hari seperti dilansir Time Healthland, Kamis (26/7/2012).

1. Menentukan masalah
Cari tahu apa yang menyebabkan kehilangan fokus. Penyebabnya bisa karena kelelahan, kelaparan atau kecanduan Twitter. Mencari tahu penyebab masalah adalah langkah pertama untuk memperbaiki masalah.

2. Makan sahur yang bernutrisi
Fungsi sahur menyerupai sarapan, yaitu menyediakan nutrisi agar tubuh dapat beraktifitas selama seharian sampai berbuka. Penelitian telah menemukan bahwa makan sarapan dapat meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi. Oleh karena itu, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi saat sahur.

3. Bermeditasi
Para ilmuwan telah menemukan bahwa meditasi dapat meningkatkan fungsi otak yang berkaitan dengan rentang perhatian. Tidak ada salahnya sejenak mencoba meninggalkan tugas agar dapat mengerjakannya lagi untuk jangka waktu yang lebih lama.

4. Bekerja secara offline
Sebuah survei menemukan bahwa hampir 60% gangguan di tempat kerja berasal dari email, jejaring sosial dan ponsel. Jadi untuk tugas-tugas yang tidak perlu menggunakan internet, cobalah pakai cara kuno menggunakan kertas dan pena. Jangan terlalu sering memeriksa email, misalnya 1 jam sekali. Batasi waktu menggunakan situs jejaring sosial.

5. Bagi pekerjaan besar menjadi beberapa tugas yang ringan
Otak bekerja terlalu keras ketika memproses sejumlah informasi yang luar biasa, apalagi ketika berpuasa. Menjalankan satu pekerjaan yang besar dapat banyak membuat pikiran sulit berkonsentrasi. Untuk mengatasinya, pisah proyek menjadi tugas-tugas individu yang lebih ringan sehingga lebih mudah untuk diselesaikan.

6. Batasi waktu bekerja
Batasi waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas, jangan mengharuskan diri untuk menyelesaikannya secara langsung. Dengan cara ini, karyawan akan tahu batasan tubuhnya untuk dapat bekerja keras sehingga dapat menentukan sendiri waktunya beristirahat.

7. Bersihkan dan rapikan meja
File-file dan berkas lama yang tak lagu digunakan, memo, hingga foto keluarga bisa menjadi pengalih perhatian. Membersihkan ruang kerja dan hanya menggunakan laptop atau benda-benda yang penting saat bekerja akan membantu untuk tetap berada di zona fokus.


8. Hadiahi diri sendiri
Memberikan motivasi kecil untuk diri sendiri bisa mengusir kebosanan dan kesumpekan dalam bekerja. Coba katakan pada diri sendiri bahwa setelah menyelesaikan tugas tertentu, maka nanti akan menghadiahi diri sendiri dengan berbuka menggunakan makanan kesukaan.


9. Lakukan istirahat sejenak
Datang ke kantor lebih awal, bekerja ketika jam makan siang dan tidak pernah terlambat bukan berarti akan lebih produktif. Bekerja keras dalam keadaan puasa kemudian diikuti disertai beristirahat sejenak akan lebih bermanfaat daripada bekerja keras terus menerus tanpa beristirahat.

10. Dengar musik
Mendengar musik lewat headphone dapat menenangkan pikiran sekaligus terhindar dari gangguan seperti suara bising atau percakapan teman sekantor yang berisik. Selain itu, headphone akan membuat teman sekantor yang berniat memecah perhatian akan mengurungkan niatnya serta mengurangi rasa lapar atau haus yang muncul.


Sumber: detikHealth

No comments:

Post a Comment