Seseorang mungkin akan menunjukkan reaksi yang berlebihan jika dirinya
terpapar parfum atau produk lain yang mengandung bahan kimia. Bahkan
penggunaan parfum dapat menyebabkan depresi pada orang-orang yang tidak
tahan terhadap paparan bahan kimia.
Menurut studi baru dalam Annals of Family Medicine, jumlah orang yang mengalami intoleransi zat kimia seperti yang terkandung dalam parfum semakin banyak. Beberapa orang akan menunjukkan reaksi yang berlebihan meski hanya terpapar bahan kimia dalam jumlah yang relatif rendah.
Para peneliti melakukan survei terhadap 400 orang dewasa untuk mengetahui toleransi bahan kimia. Diketahui sebanyak 2 persen peserta didiagnosis secara medis intoleran terhadap bahan kimia.
"Beberapa orang dapat lebih sensitif terhadap paparan bahan kimia daripada yang lain, alasannya mungkin karena genetik atau hanya akibat konstan paparan bahan kimia tingkat rendah yang menyebabkan intoleransi dari waktu ke waktu," kata David Katerndahl, MD, penulis studi dan profesor di University of Texas Health Science Center, San Antonio.
Orang dengan intoleransi kimia juga lebih mungkin untuk menderita masalah jantung, bronkitis, asma, pneumonia, sinusitis, hipotiroidisme, penyakit autoimun, sindrom iritasi usus, migrain, alergi dan serangan panik.
Selain itu sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita intoleran bahan kimia juga lebih cenderung berisiko terhadap depresi.
Seperti dilansir, prevention, Selasa (28/8/12), penderita intoleran bahan kimia paling sering terpapar bahan kimia dari penggunaan parfum atau produk-produk pembersih rumah tangga. Parfum mengandung bahan kimia dalam jumlah yang cukup banyak untuk mempertahankan wangi yang tahan lama.
Sehingga bagi orang yang intoleran terhadap bahan kimia, waspadalah terhadap penggunaan parfum karena dapat meningkatkan risiko alergi, gangguan kesehatan dan depresi dari efek serangan panik yang terus menerus.
Sumber : DetikHealth
Menurut studi baru dalam Annals of Family Medicine, jumlah orang yang mengalami intoleransi zat kimia seperti yang terkandung dalam parfum semakin banyak. Beberapa orang akan menunjukkan reaksi yang berlebihan meski hanya terpapar bahan kimia dalam jumlah yang relatif rendah.
Para peneliti melakukan survei terhadap 400 orang dewasa untuk mengetahui toleransi bahan kimia. Diketahui sebanyak 2 persen peserta didiagnosis secara medis intoleran terhadap bahan kimia.
"Beberapa orang dapat lebih sensitif terhadap paparan bahan kimia daripada yang lain, alasannya mungkin karena genetik atau hanya akibat konstan paparan bahan kimia tingkat rendah yang menyebabkan intoleransi dari waktu ke waktu," kata David Katerndahl, MD, penulis studi dan profesor di University of Texas Health Science Center, San Antonio.
Orang dengan intoleransi kimia juga lebih mungkin untuk menderita masalah jantung, bronkitis, asma, pneumonia, sinusitis, hipotiroidisme, penyakit autoimun, sindrom iritasi usus, migrain, alergi dan serangan panik.
Selain itu sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita intoleran bahan kimia juga lebih cenderung berisiko terhadap depresi.
Seperti dilansir, prevention, Selasa (28/8/12), penderita intoleran bahan kimia paling sering terpapar bahan kimia dari penggunaan parfum atau produk-produk pembersih rumah tangga. Parfum mengandung bahan kimia dalam jumlah yang cukup banyak untuk mempertahankan wangi yang tahan lama.
Sehingga bagi orang yang intoleran terhadap bahan kimia, waspadalah terhadap penggunaan parfum karena dapat meningkatkan risiko alergi, gangguan kesehatan dan depresi dari efek serangan panik yang terus menerus.
Sumber : DetikHealth
No comments:
Post a Comment