Friday, June 1, 2012

Dampak yang Timbul Jika Bernapas Melalui Mulut





Seseorang yang memiliki kebiasaan bernapas lewat mulut bukan hanya membuat Anda malu karena melepaskan bau mulut, tetapi ada konsekuensi kesehatan yang serius terkait pola pernapasan abnormal tersebut.

Pernapasan mulut terjadi saat Anda menghirup dan menghembuskan napas melalui mulut dan bukan melalui hidung. Sekalipun hal ini lebih umum terjadi pada orang di malam hari, tetapi ada beberapa orang yang telah terbiasa bernapas melalui mulut pada siang hari juga.

Penyebab umum dari pernapasan mulut antara lain karena alergi, kelainan anatomi seperti pembesaran amandel dan kelenjar gondok, penyumbatan pada sinus atau hidung dari polip, menyimpangnya septum atau infeksi. Jika Anda bernafas melalui mulut pada malam hari, bisa jadi terkait gejala apnea.

Pernapasan mulut mungkin hanya bersifat sementara. Anda harus segera memperbaiki pola pernapasan Anda dengan kembali bernapas melalui hidung. Konsultasikan masalah yang menganggu pernapasan Anda ke dokter.

Pernapasan mulut sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika kebiasaan tersebut telah kronis akan memiliki efek negatif. Ketika Anda bernapas melalui hidung, udara akan melewati selaput lendir dan sinus, yang akan menghasilkan oksida nitrat untuk membantu fungsi otot polos tubuh pada jantung dan pembuluh darah.

Ada beberapa pemikiran bernapas melalui mulut mungkin tidak mendapatkan semua oksigen yang Anda butuhkan. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan dalam beberapa situasi dapat menyebabkan stress pada jantung dan paru-paru, seperti dilansir dari theglobeandmail, Jumat (1/6/2012).

Dalam hal kesehatan gigi, bernapas melalui mulut bisa mengeringkan rongga mulut dan menyebabkan bau mulut, penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Anak-anak yang bernapas melalui mulut dapat mengembangkan cacat fisik dan memiliki kualitas kesehatan dan perilaku yang buruk. Pertumbuhan anak akan terhambat dan prestasi akademiknya akan buruk karena kelelahan dan kurangnya perhatian.

Penyebab pernapasan mulut pada anak-anak dapat terjadi karena pembesaran amandel atau kelenjar gondok. Terlepas dari penyebabnya, anak harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.


Sumber: detikHealth

No comments:

Post a Comment