Ketika seseorang didiagnosis mengidap kanker, mungkin dirinya merasa bahwa saat itu adalah akhir dari segalanya. Tetapi kanker bukanlah jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau dicegah. Beberapa jenis kanker bahkan dapat dicegah dengan berolahraga.
Menurut American Cancer Society, setengah dari kematian akibat kanker dapat dihindari dengan mempraktekkan kebiasaan gaya hidup sehat. Salah satu senjata yang ampuh untuk melawan kanker adalah olahraga.
Berikut adalah 7 jenis kanker yang terbukti secara ilmiah dapat dicegah melalui olahraga, seperti dilansir myhealthnewsdaily, Kamis (26/7/2012) yaitu:
1. Kanker endometrium
Kanker ini terjadi pada endometrium yang merupakan lapisan dalam rahim, sehingga sering disebut sebagai kanker rahim. Berdasarkan penelitian dari Yale School of Public Health, wanita yang berolahraga selama 150 menit seminggu memiliki risiko 34 persen lebih rendah terhadap kanker endometrium dibanding wanita lain yang tidak aktif.
Para peneliti juga menemukan wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) di bawah 25 memiliki risiko kanker endometrium sebanyak 73 persen lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak aktif berolahraga dengan angka BMI di atas 25. Orang-orang dengan angka BMI lebih dari 25 dianggap kelebihan berat badan.
2. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang usus besar dan rektum. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober di British Medical Journal, orang-orang yang berolahraga hingga 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.
Penelitian ini didasarkan pada survei terhadap 55.489 pria dan wanita berusia antara 50 sampai 64 tahun, yang diikuti selama hampir satu periode penelitian sepuluh tahun. Sekitar 23 persen dari kanker kolorektal dapat dicegah dengan dengan olahraga yang teratur.
3. Kanker prostat
Menurut studi tahun 2006 yang tercatat pada International Journal of Cancer, pria yang berolahraga secara teratur menunjukkan risiko lebih rendah terkena kanker prostat atau meninggal akibat penyakit ini, dibandingkan dengan pria yang tidak aktif berolahraga.
Sebelumnya peneliti dari Cina juga pernah melaporkan dalam European Journal of Epidemiology pada tahun 2005 bahwa olahraga ringan dapat melindungi seorang pria terhadap kanker prostat.
4. Kanker payudara
Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker payudara dapat mengurangi risiko sebesar 25 persen dengan berolahraga sedang atau berat hingga 5 kali seminggu dengan durasi 20 menit setiap kali latihan.
Risiko tersebut akan menurun jika Anda berolahraga teratur dan mempertahankan gaya hidup sehat, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober dalam jurnal Breast Cancer Research.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan secara online bulan Februari dalam Journal of Clinical Oncology, wanita pasca menopause yang memulai berolahraga sedang hingga berat secara rutin menunjukkan perubahan kadar hormon dan protein yang diikuti oleh penurunan risiko kanker payudara.
Beberapa temuan menunjukkan bahwa memulai program olahraga selama masa remaja dapat menunda timbulnya kanker payudara bagi wanita yang dapat membawa mutasi pada gen BRCA penyebab kanker payudara, tetapi tidak dapat mencegah penyakit berkembang.
5. Kanker paru-paru
Latihan dapat mengurangi risiko kanker paru-paru bagi perokok atau orang yang telah berhenti merokok. Peneliti dari University of Minnesota melakukan studi terhadap 36.929 wanita bebas kanker yang diikuti peserta selama 16 tahun.
Peneliti menemukan bahwa wanita dengan yang kurang berolahraga lebih mungkin untuk mengembangkan kanker paru-paru dibandingkan wanita lain yang aktif berolahraga. Penelitian ini diterbitkan pada jurnal jurnalCancer Epidemiology Biomarkers & Prevention tahun 2006.
Menurut penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology, pria dan wanita yang aktif berolahraga sedang hingga berat menunjukkan penurunan risiko kanker paru-paru, terutama yang memiliki nilai BMI yang ideal.
6. Kanker ovarium
Meskipun masih memerlukan penelitian lain yang mendukung, beberapa bukti telah cukup menunjukkan hubungan antara olahraga dengan penurunan risiko kanker ovarium epitel (kanker yang ditemukan dalam sel-sel pada permukaan ovarium).
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan April dalam jurnal Cancer Causes & Control, wanita yang berolahraga secara intensif dapat mengalami penurunan risiko kanker ovarium invasif dibandingkan dengan wanita tidak aktif berolahraga.
7. Kanker lambung
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention pada tahun 2008, orang yang berolahraga pada tingkatan sedang saja dapat mengalami penurunan risiko kanker lambung hingga 50 persen.
Peneliti dari Cancer Care Ontario menemukan bahwa risiko kanker lambung diperkirakan berkurang hingga 20 sampai 40 persen pada orang yang melakukan olahraga berat lebih dari tiga kali seminggu.
Sumber : detikHealth
No comments:
Post a Comment