Anda mungkin sudah sering mendengar bahayanya menjadi perokok pasif. Tetapi yang mungkin sering tidak kita sadari ternyata ada beberapa gangguan kesehatan yang tidak disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri tetapi bisa menular. Stres contohnya.
Bila Anda memiliki rekan kerja yang sering mengekspresikan kemarahannya akibat beban kerja yang tinggi, secara tidak sadar perilaku tersebut akan menginternalisasi dalam diri Anda. Akibatnya Anda pun ikut-ikutan jadi mudah emosi.
Hal yang sama juga bisa terjadi jika pasangan Anda selalu curhat mengenai tekanan emosi yang dirasakannya. "Bahayanya jika Anda terbawa stres, Anda tidak punya bantuan emosional karena orang terdekat Anda juga stres sehingga level stres Anda dan rekan akan meningkat," kata Benjamin Karney, profesor psikologi sosial dari UCLA, AS.
Penelitian menunjukkan stres yang ditularkan orang disekitar kita akan berdampak juga bagi kesehatan. Misalnya saja membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat.
Kronik stres yang dialami juga akan membuat kita menderita insomnia, ketegangan otot-otot dan terkadang gangguan jantung.
Untuk mencegahnya Karney menyarankan agar kita berlaku tenang dengan cara tidak terpengaruh pada reaksi stres orang lain. Dengan kata lain jangan biarkan stres yang dirasakan orang mengganggu hidup Anda.
"Bila Anda ikut terganggu katakan saja terus terang. Sarankan pasangan atau teman Anda untuk melakukan aktivitas yang bisa mengurangi stres," katanya.
Studi-studi membuktikan bahwa olahraga merupakan aktivitas penangkal stres yang baik. Dengan berolahraga kadar hormon stres di dalam tubuh bisa diturunkan.
Kegiatan olahraga dengan intensitas sedang seperti berjalan kaki, naik sepeda, atau hiking, tiga kali dalam smeinggu bisa mencegah stres. Makin rutin Anda berlatih, makin besar pula manfaatnya.
Sumber : Huffington Post
No comments:
Post a Comment