Monday, August 5, 2013

Tips Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan Saat Mudik


Di tengah hiruk pikuk aktivitas mudik, berbagai kejadian yang tidak menyenangkan bisa terjadi selama perjalanan, seperti kecelakaan lalu lintas. Korban kecelakaan biasanya mengalami patang tulang, luka ringan maupun berat, atau henti nafas.

Bila hal tersebut terjadi, pastikan memberi pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada korban. Pertolongan sesegera mungkin akan memperbesar kemungkinan kesembuh korban.
Berikut ini adalah tips penanganan dan pertolongan pertama korban kecelakaan khususnya untuk kasus patah tulang, luka, dan henti nafas.  
- Patah tulang
Jika menemui korban patah tulang, segera lakukan :
1. Secepatnya hubungi petugas kesehatan
2. Jangan memindahkan korban
Terutama jika terdapat cedera pada kepala dan leher. Cedera tersebut mungkin merupakan akibat patah tulang leher atau kepala. Pemindahan yang tidak dilakukan dengan berhati-hati, dikhawatirkan akan memperparah cedera.
3. Batasi gerakan
Hal ini sangat dianjurkan bagi korban dengan patah tulang. Bila perlu lakukan segera pembidaian. Gerakan yag terbatas akan membuat tulang tidak bergeser dan  cedera tidak meluas.
4. Segera bawa korban ke pos pelayanan/fasilitas kesehatan terdekat

- Luka
Bentuk pertolongan diberikan berdasarkan penyebab dan bentuk luka,
1. Luka lecet/robek
Luka ini biasanya mengeluarkan darah. Bila menemui luka seperti ini, segera lakukan penekanan di daerah sekitar luka. Penekanan dimaksudkan untuk menghambat darah keluar. Setelah itu luka dibalut, untuk menghentikan pendarahan

2. Luka tusuk
Penyebab luka, misalnya pisau, jangan dicabut. Pencabutan hanya boleh dilakukan petugas kesehatan. Daerah di sekitar luka segera dibalut, untuk mencegah benda yang menancap bergerak. Gerakan benda akan menyebabkan luka semakin luas atau dalam.

Setelah melakukan tindak kegawatdaruratan, korban secepatnya dibawa ke pos pelayanan/fasilitas kesehatan terdekat

- Henti nafas/jantung
Hal ini biasa terjadi pada saat mengantre tiket, masuk kapal laut, atau kereta. Bila ini terjadi, pastikan kondisi sekitar aman dan korban tidak terinjak-injak. Jika korban masih berada di tengah kerumunan, secepatnya buat barrier agar korban bisa segera dipindahkan ke tempat aman.
Tindak selanjutnya adalah,
1. Raba pergerakan dinding dada. Jika tidak ada pergerakan berarti korban mengalami henti nafas. Namun bila dinding dada masih bergerak, berarti korban mengalami henti jantung. 

2. Bila mampu bisa dilakukan tindak pijat jantung, atau yang dikenal sebagai Cardiovasculary Pulmonary Resuitation (CPR).

3. Jika tidak bisa melakukan CPR segera panggil bantuan, dan bawa korban ke pos pelayanan/fasilitas kesehatan terdekat.



Sumber : KOMPAS

No comments:

Post a Comment