Wednesday, August 14, 2013

Tinjauan Sains tentang Bad Mood dan Cara Mengatasinya




Bad mood atau  Bete timbul karena berbagai peristiwa yang berbeda. Mungkin gara-gara kamu telat makan, dihukum guru, dimarahi orang tua, putus dari pacar, dan banyak lagi. Apakah kamu penasaran apa sebenarnya yang terjadi ketika kamu mengalami bad mood?


Penyebab Bad Mood

Beberapa psikolog meyakini bahwa bad mood berasal dari menurunnya ego. Pemikiran ini berawal dari peneliti Roy Baumeister, menyatakan bahwa ketika seseorang menggunakan kekuatan kehendaknya untuk menghindari godaan, maka mereka akan mengalami penurunan sumber daya kognitif. Akibatnya, jika kamu menahan sesuatu, misalnya tidak makan karena sedang berdiet, atau menahan diri untuk tidak berteriak kepada wiraniaga gara-gara melayani kamu dengan buruk di toko langganan, maka ini akan ‘mengeringkan’ otak kamu dan menimbulkan rasa terganggu. Pada dasarnya, makin keras kamu mendorong pikiran untuk menghindari sesuatu, maka kamu akan makin terganggu. Itulah kenapa saat puasa justru godaan untuk marah makin besar! Kamu bisa menganggap ini sebagai semacam ambang batas stres. Ketika kamu melewati garis batas, maka kamu akan terperangkap dalam bad mood dan mungkin akan termanifestasi dalam kemarahan atau tindakan sinis. Ini semua menjadikan tekanan darah kamu berfluktuasi. Ini juga bisa meningkatkan tingkat hormon stres, yaitu cortisol

Bagaimana mengatasi Bad Mood?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi bad mood. Beberapa diantaranya mungkin sering kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Makan 
Secara teoritismakan akan meregenerasi nutrisi yang kamu hilangkan karena beban pikiran tersebut. Karena bad mood menurunkan kadar gula darah, maka memang makan makanan manis merupakan salah satu solusi praktis untuk menurunkan bad mood. 


2. Olah raga 
Olah raga meningkatkan endorphin dan secara alamiah akan mengubah mood kamu dari buruk menjadi baik. Kamu bisa mendapatkan dorongan endorphin dari latihan tingkat menengah dan atas. 

3. Mendengarkan musik 
Musik bisa memicu pelepasan dopamin ke dalam otak. Hormon ini menimbulkan rasa nyaman sehingga menghambat berkembangnya pikiran buruk tersebut. 

4. Menerimanya sebagai bagian diri kamu 
Semakin kamu tidak sadar akan perasaan kamu yang memburuk, maka perilakumu akan semakin dikendalikan oleh perasaan tersebut. Salah satu cara terbaik untuk menghindari bad mood adalah menyadari bahwa kamu tengah bad mood, mencari penyebabnya, dan bisa juga kamu mencari cara untuk mengatasi kondisi tersebut. 


Nah, begitulah cara singkat untuk mengatasi bad mood. Boleh-boleh saja kamu terpuruk oleh perasaan kamu, tapi  jangan lama-lama ya... Kasihan orang di sekitar kamu yang terkena imbas dari tindakan kamu saat bad mood




No comments:

Post a Comment