Tuesday, May 29, 2012

Kenali Gejala-gejala Kerusakan Saraf Tepi




Saraf merupakan bagian tubuh yang sulit dilihat dengan mata telanjang, sehingga kerusakan yang terjadi kadang tidak disadari. Untuk itu ketahui beberapa gejala yang muncul jika mengalami kerusakan saraf tepi (neuropati).

"Saraf tepi yang rusak ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, dan semua orang punya risiko kena neuropati dengan berbagai jenisnya," ujar dr Manfaluthy Hakim, SpS(K), MS dalam acara Kenali Neuropati dan Perhatikan Gejalanya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/5/2012).

dr Luthy menuturkan ada beberapa gejala yang muncul jika seseorang memiliki neuropati seperti:
1. Nyeri, rasa tidak nyaman yang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
2. Baal atau berkurangnya rasa
3. Mati rasa, sama sekali tidak bisa merasakan
4. Kram, paling sering terjadi di kaki
5. Kaku-kaku
6. Kesemutan, tanda awal gangguan saraf, tapi harus melakukan pemeriksaan untuk menentukan gangguan saraf yang mana.
7. Rasa terbakar, tahapan lanjut dari gangguan saraf tepi
8. Kulit hipersnsitif
9. Kulit mengkilap, biasanya jika terjadi gangguan saraf otonom yang mengatur pengeluaran kelenjar keringat
10. Kelemahan anggota gerak

"Yang paling berisiko terkena neuropati adalah orang yang berusia tua, karena seiring bertambah usia maka sistem saraf akan mengalami kemunduran, saat tua degenerasi lebih dominan dibanding dengan regenerasi," ungkapnya.

Faktor lain yang bisa membuat seseorang lebih berisiko adalah menderita diabetes, ada riwayat neuropati dalam keluarga, hipertensi, merokok, mengonsumsi alkohol, kanker, terpapar bahan kimia, infeksi penyakit tertentu, menderita penyakit pembuluh darah seperti jantung dan konsumsi obat tertentu.

"Jenis-jenis dari neuropati ini banyak, diantaranya neuropati karena penuaan, karena diabetes, kekurangan vitamin B dan sebab lain seperti karena jeratan ini yang banyak dialami orang muda, serta akibat trauma," ujar dr Luthy.

dr Luthy menjelaskan bahwa kerusakan saraf atau neuropati ini bisa dicegah dengan mengonsumsi vitamin neurotropik (vitamin B1, B6 dan B12), serta mengonsumsi nilai gizi seimbang yang mengandung vitamin A, B dan C.

"Jika sudah terjadi maka dapat ditangani supaya kondisinya tidak bertambah parah, salah satunya dengan memberikan vitamin B yang merupakan makanan yang dibutuhkan saraf untuk melindungi dan proses regenerasi," ujar dr Luthy.


Sumber: detikHealth

No comments:

Post a Comment