Tuesday, February 18, 2014

Seberapa Rasis Postingan di Twitter ?


Situs microblogging, Twitter telah tumbuh sebagai media sosial untuk saling berbagi tentang berbagai hal dengan sesama pengguna di seluruh dunia. Topik pun beragam mulai dari curhat, kritikan, tips sampai komentar rasis. 

Penelitian lembaga think tank asal Inggris, Demos, menunjukkan tiap hari 10 ribu tweet rasis bertebaran di situs 140 karakter itu. 

Dilansir Daily Mail, Senin 17 Febuari 2014, peneliti menganalisa 126.975 tweet berbahasa Inggris selama 9 hari dari seluruh dunia. Dan studi menemukan 70 persen tweet rasis menggunakan bahasa hinaan secara tak langsung. 

"Meskipun ada banyak penghinaan rasial yang digunakan di Twitter, mayoritas tak menggunakan dalam cara yang jelas merugikan atau menebar kebencian," jelas Jamie Bartlett,Director of the Centre for the Analysis of Social Media (CASM) Demos dalam laporan itu. 

Studi ini menemukan penghinaan dilakukan dalam enam cara, yakni stereotip negatif, penghinaan sederhana, pelecehan yang ditargetkan, penghinaan yang ditujukan, hinaan tak langsung sampai ajakan tindakan offline

Jenis penghinaan yang paling umum yakni penggunaan ungkapan non ofensif, tak kasar untuk mengkespresikan solidaritas kelompok tertentu. Secara presentase kelompok ini mencakup 47,5 sampai 50 persen tweet. 

Ungkapan rasial yang paling populer yakni 'white boy', kata ini digunakan hampir 50 persen dari tweet yang dianalisa. 

Dari jumlah total tweet yang dianalisa, analisa lebih lanjut studi ini menemukan hanya 1 persen tweet yang menggunakan hinaan rasial ideologis dalam pernyataan politik atau menyebutkan suatu tindakan dalam dunia nyata. 

Analisis juga menemukan sedikitnya 500 tweet per hari diarahkan pada individu tertentu dan dengan segera menjadi tweet yang kasar.

"Sangat sedikit kasus yang menghadirkan ancaman kekerasan, atau sedikit individu yang secara langsung atau tak langsung menghasut aksi kekerasan secara offline," imbuh Bartlett.

Peneliti pada laporan itu memperkirakan sedikitnya kurang dari 100 tweet dikirim tiap hari, ditafsirkan sebagai ancaman kekerasan atau aksi saat offline.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Twitter menegaskan pada dasarnya situs tak menyaring atau menghapus konten yang bersifat menyerang. Namun demikian Twitter memiliki batasan dan aturan konten pada situs.

"Target pelecehan dan ancaman kekerasan tertentu merupakan pelanggaran aturan kami dan pengguna dapat melaporkan jenis konten itu aplikasi dalam twitter atau melalui tautan dalam website kami," jelas jubir Twitter.

Twitter memang diciptakan untuk mengakomodasi berbagai ide dan perpektif dari pengguna atas suatu topik tertentu. Sepanjang tak melanggar aturan twitter, kata sang Jubir, pengguna diperbolehkan mengirim konten yang berpotensi menghasut.

No comments:

Post a Comment