Wednesday, February 19, 2014

Hati-hati! Tanpa Disadari 9 Masalah Emosional Ini Juga Bisa Menular


Pilek, batuk, bahkan menguap memang bisa menular pada orang lain. Lebih dari itu, kondisi emosional dan perilaku seseorang pun ada yang menular, lho. Sebab, tanpa disadari seringkali kita berbagi info kepada orang lain melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajah.

Nah, dikutip dari Woman's Day, Rabu (20/2/2014) berikut ini kondisi emosional seseorang yang juga bisa ditularkan kepada orang lain:

1. Stres
Penelitian Neuroscience Social di Maret 2012 menemukan bahwa hanya melihat orang yang cemas bisa menaikkan kadar kortisol dalam tubuh. Penelitian lain dari Social Cognitive & Affective Neuroscience menemukan bahwa orang bisa jadi lebih waspada bila terpapar bau keringat dari orang yang sedang stres.

"Isyarat ini bisa mempersiapkan kita pada potensi bahaya yang ada," kata Lillianne R Mujica-Paordi, PhD, profesor teknik biomedis di Stony Brook University School of Medicine di New York.

2. Target pencapaian
Studi tahun 2012 menemukan bahwa sebuah objek akan lebih diminati seseorang ketika ada pihak lain yang ingin mendapatkan objek tersebut. Menurut psikolog klinis Mathias Pessiglione, PhD, menginginkan apa yang dimau orang lain bisa membuat kita belajar bahwa sesuatu akan lebih berisiko dan memakan waktu ketika dicoba sendiri.

3. Kesepian
Meski terlihat seperti intuisi, Anda bisa menangkap perasaan terisolasi. Orang-orang yang kesepian lebih mungkin memperlakukan orang lain dengan buruk, kemudian hal ini akan terulang dan terjadi efek domino yang lama kelamaan akan membuat banyak orang merasa terasing.

"Kesepian membuat orang lebih berpikir negatif, mereka mudah marah dan defensif," kata profesor dan direktur Center for Cognitive and Social Neuroscience di University of Chicago, Illinois, John T. Cacioppo, PhD.

4. Takut
Rasa takut bisa menyebar dalam keramaian tanpa alasan yang jelas. Tapi kini, peneliti menemukan petunjuknya. Ketika peserta mencium bau keringat dari orang yang ketakutan, mereka akan membuat ekspresi wajah takut dan lebih waspada. Ini berarti mereka menangkap ketakutan orang lain.

5. Jijik
Feromon, sinyal kimia yang secara tak sadar dilepaskan seseorang bisa mengkomunikasikan rasa jijik. Serupa dengan penelitian rasa takut, peserta studi bisa membuat ekspresi jijik kerika mereka terpapar bau keringat orang-orang yang merasa jijik.

6. Bahagia
Sebuah studi yang diterbitkan di PLoS ONE tahun 2013 menemukan bahwa orang bisa menangkap kebahagiaan orang lain dengan melihat yang bersangkutan berbahagia. Peneliti di University of St Andrews Skotlandia, Guillaume Dezecache, PhD bahkan mengatakan suasana ceria karyawan bisa berpengaruh ke rekan satu kantornya. "Emosi kita bisa dengan cepat dan perlahan menular ke orang lain bahkan saat kita tidak menyadarinya," kata Dezecache.

7. Pola pikir negatif
Tak hanya perasaan saja, penelitian terbaru mengungkap bahwa mahasiswa baru sering mengadopsi pola pikir teman sekamar mereka. Hal ini kemungkinan terjadi karena yang bersangkutan tak memiliki tokoh acuan atau sekadar meniru saja.

"Perlu diingat bahwa penilaian seseorang terhadap Anda juga mempengaruhi mereka di mana suatu ketika mereka bisa meniru Anda, entah saat Anda berpikiran positif atau negatif," kata profesor di University of Notre Dame, Gerald Haeffel, PhD.

8. Sesak napas
Studi di Respiratory Physiology & Neurobiology tahun 2012 menemukan bahwa melihat orang yang menahan napas bisa membuat Anda merasa kehabisan napas sendiri. Para peneliti menghubungkan hal ini dengan sifat empati karena sensasi fisik merupakan salah satu bentuk penyesuaian emosi.

9.Gatal-gatal
Laporan studi tahun 2012 di Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan melihat seseorang menggaruk kepala atau bagian tubuhnya bisa membuat orang lian 'latah' alias ikut garuk-garuk. Sama halnya dengan sesak napas, melihat orang yang gatal-gatal membuat kita berempati sehingga otak memerintahkan tangan untuk menggaruk bagian tubuh yang tiba-tiba menjadi gatal.

Sumber : Detikhealth

No comments:

Post a Comment