Thursday, January 17, 2013

Menghilangkan rasa cemas yang berlebihan



Anda tak bisa tidur jika belum memeriksa semua pintu paling sedikit sampai 3 kali. Atau memastikan anak-anak Anda tidur dalam keadaan aman. Anda tak bisa berhenti memikirkan sesuatu yang merisaukan Anda di tempat kerja. Anda selalu memikirkan segala sesuatu sampai yang sekecil-kecilnya. Ternyata Anda tidak sendiri dalam hal ini. Para ahli kesehatan mental menduga, 1 di antara 5 orang menderita simpton cemas yang berlebihan dari waktu ke waktu. Dan terkadang sampai meningkat menjadi obsessive-compulsive disorder (OCD).

Banyak orang yang tidak menyadari mereka menderita penyakit ini. Atau tidak tahu, bahwa gangguan ini bisa diobati, kata Lee Baer Ph.D., dalam bukunya The Imp of the Mind: Exploring the Silent Epidemic of Obsessive Bad Thoughts. Jika pikiran-pikiran atau kebiasaan-kebiasaan cemas ini mengganggu kehidupan Anda, coba lakukan strategi berikut untuk membantu membebaskan pikiran Anda.

Gunakan obat terbaik

Para dokter menduga, kecemasan yang berlebihan dan OCD kemungkinan disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam serotonin kimia otak. Obat-obatan seperti Anafranil (clomipramine) – digabung dengan terapi perilaku, membantu otak membuat zat kimia pengatur perasaan untuk meredakan simptom. Sering dalam waktu antara 1 sampai 3 bulan.

Tapi berbagai studi juga menunjukkan, infeksi strep dapat memicu 1 diantara 4 kasus OCD. Infeksi strep menyebabkan sistem imun menyerang bagian dari otak yang disebut caudate nucleus, yang tampaknya menjadi pemicu OCD, kata Baer. Antibiotik seperti penisilin dapat menghentikan serangan dan meredakan simptom.


Kosongkan pikiran

Pikiran-pikiran dan kebiasaan-kebiasaan negatif yang berulang-ulang dan mengganggu memerlukan terapi perilaku kognitif. Dan ini dapat meredakan simptom pada 2/3 dari penderita. Begitu menurut psikiater Jeffrey Schwarts, M.D., dalam bukunya Brain Lock: Free Yourself From Obsessive-Compulsive Behavior. Dokter Anda bisa membantu Anda menemukan terapis yang qualified. Sementara itu, coba lakukan meditasi. Caranya bisa dengan mengikuti video meditasi yang kini banyak dijual. Dalam sebuah studi, subyek melaporkan gangguan psikologis turun 44% sesudah latihan meditasi selama 8 minggu. Meditasi memproduksi gelombang otak alpha yang lebih lambat, indikasi tubuh dan pikiran yang lebih rileks.


Tekuni hobi baru

Riset menunjukkan, membentuk kebiasaan-kebiasaan positif seperti berkebun dapat menekan perilaku obsessive. Jika dilakukan secara teratur, hobi-hobi seperti ini dapat membantu otak terhindar dari kebiasaan-kebiasaan kompulsif, kata Dr Schwartz. Olahraga juga bisa membantu. Terutama jenis yang memerlukan konsentrasi pada keseimbangan dan ritme, seperti yoga dan taichi. Olahraga juga meningkatkan zat kimia otak seperti endorphins, yang dapat memerangi keresahan, kata Baer.
sumber gambar

No comments:

Post a Comment