Wednesday, February 19, 2014

Hati-hati! Tanpa Disadari 9 Masalah Emosional Ini Juga Bisa Menular


Pilek, batuk, bahkan menguap memang bisa menular pada orang lain. Lebih dari itu, kondisi emosional dan perilaku seseorang pun ada yang menular, lho. Sebab, tanpa disadari seringkali kita berbagi info kepada orang lain melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajah.

Nah, dikutip dari Woman's Day, Rabu (20/2/2014) berikut ini kondisi emosional seseorang yang juga bisa ditularkan kepada orang lain:

1. Stres
Penelitian Neuroscience Social di Maret 2012 menemukan bahwa hanya melihat orang yang cemas bisa menaikkan kadar kortisol dalam tubuh. Penelitian lain dari Social Cognitive & Affective Neuroscience menemukan bahwa orang bisa jadi lebih waspada bila terpapar bau keringat dari orang yang sedang stres.

"Isyarat ini bisa mempersiapkan kita pada potensi bahaya yang ada," kata Lillianne R Mujica-Paordi, PhD, profesor teknik biomedis di Stony Brook University School of Medicine di New York.

2. Target pencapaian
Studi tahun 2012 menemukan bahwa sebuah objek akan lebih diminati seseorang ketika ada pihak lain yang ingin mendapatkan objek tersebut. Menurut psikolog klinis Mathias Pessiglione, PhD, menginginkan apa yang dimau orang lain bisa membuat kita belajar bahwa sesuatu akan lebih berisiko dan memakan waktu ketika dicoba sendiri.

3. Kesepian
Meski terlihat seperti intuisi, Anda bisa menangkap perasaan terisolasi. Orang-orang yang kesepian lebih mungkin memperlakukan orang lain dengan buruk, kemudian hal ini akan terulang dan terjadi efek domino yang lama kelamaan akan membuat banyak orang merasa terasing.

"Kesepian membuat orang lebih berpikir negatif, mereka mudah marah dan defensif," kata profesor dan direktur Center for Cognitive and Social Neuroscience di University of Chicago, Illinois, John T. Cacioppo, PhD.

4. Takut
Rasa takut bisa menyebar dalam keramaian tanpa alasan yang jelas. Tapi kini, peneliti menemukan petunjuknya. Ketika peserta mencium bau keringat dari orang yang ketakutan, mereka akan membuat ekspresi wajah takut dan lebih waspada. Ini berarti mereka menangkap ketakutan orang lain.

5. Jijik
Feromon, sinyal kimia yang secara tak sadar dilepaskan seseorang bisa mengkomunikasikan rasa jijik. Serupa dengan penelitian rasa takut, peserta studi bisa membuat ekspresi jijik kerika mereka terpapar bau keringat orang-orang yang merasa jijik.

6. Bahagia
Sebuah studi yang diterbitkan di PLoS ONE tahun 2013 menemukan bahwa orang bisa menangkap kebahagiaan orang lain dengan melihat yang bersangkutan berbahagia. Peneliti di University of St Andrews Skotlandia, Guillaume Dezecache, PhD bahkan mengatakan suasana ceria karyawan bisa berpengaruh ke rekan satu kantornya. "Emosi kita bisa dengan cepat dan perlahan menular ke orang lain bahkan saat kita tidak menyadarinya," kata Dezecache.

7. Pola pikir negatif
Tak hanya perasaan saja, penelitian terbaru mengungkap bahwa mahasiswa baru sering mengadopsi pola pikir teman sekamar mereka. Hal ini kemungkinan terjadi karena yang bersangkutan tak memiliki tokoh acuan atau sekadar meniru saja.

"Perlu diingat bahwa penilaian seseorang terhadap Anda juga mempengaruhi mereka di mana suatu ketika mereka bisa meniru Anda, entah saat Anda berpikiran positif atau negatif," kata profesor di University of Notre Dame, Gerald Haeffel, PhD.

8. Sesak napas
Studi di Respiratory Physiology & Neurobiology tahun 2012 menemukan bahwa melihat orang yang menahan napas bisa membuat Anda merasa kehabisan napas sendiri. Para peneliti menghubungkan hal ini dengan sifat empati karena sensasi fisik merupakan salah satu bentuk penyesuaian emosi.

9.Gatal-gatal
Laporan studi tahun 2012 di Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan melihat seseorang menggaruk kepala atau bagian tubuhnya bisa membuat orang lian 'latah' alias ikut garuk-garuk. Sama halnya dengan sesak napas, melihat orang yang gatal-gatal membuat kita berempati sehingga otak memerintahkan tangan untuk menggaruk bagian tubuh yang tiba-tiba menjadi gatal.

Sumber : Detikhealth

Tuesday, February 18, 2014

Memelihara Kelinci Bagus untuk Perempuan



Binatang yang paling populer dipelihara untuk orang dewasa biasanya adalah kucing dan anjing. Kelinci lebih umum dipelihara oleh anak-anak. Namun, sebuah penelitian terbaru mengatakan, ada baiknya bagi perempuan untuk memelihara kelinci. Bahkan, kini klinik-klinik psikologi memelihara kelinci di dalam ruang praktiknya. 


Sebuah studi terkini yang dilakukan oleh sebuah tim spesialis di University of Missouri, yang dipimpin oleh Professor Rebecca Johnson mengutarakan bahwa kehadiran kelinci bisa memberikan ketenangan bagi perempuan. Lebih lanjut, para peneliti mengobservasi penurunan level hormon stres bernama kortisol dalam tubuh perempuan setelah membelai rambut kelinci yang lebat selama beberapa menit. 

Memelihara kelinci, menurut dr Johnson, termasuk dalam proses merawatnya, memfasilitasi si empunya untuk membangun hubungan sosial, mengajarkan perempuan untuk mengerti dirinya sendiri dan orang lain, serta bagaimana berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, mungkin ini terjadi karena perawatan kelinci cukup sulit dan butuh perawatan yang intensif, sehingga butuh masukan dan informasi dari banyak orang. Perempuan yang memelihara kelinci pun diteliti memiliki kontrol emosi dan sikap yang lebih baik. Kelinci pun sering digunakan sebagai bagian dari terapi untuk membantu penyembuhan sakit serius pada anak-anak dan remaja, seperti autisme, depresi, serta kurang percaya diri.

Memelihara Hewan Dapat Meningkatkan Rasa Empati


Apakah Anda sedang bingung memutuskan ingin memiliki hewan peliharaan atau tidak? Barangkali fakta terbaru dari sebuah penelitian di Amerika ini dapat memantapkan pilihan Anda.


Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa orang dewasa yang memiliki hubungan kuat dengan hewan peliharaannya juga merasakan keuntungan dalam kehidupan sosial dengan orang lain.

"Orang dewasa yang diteliti dalam studi ini memiliki hubungan yang kita dengan hewan peliharaan mereka. Dan dilaporkan bahwa mereka juga merasa lebih terikat dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat," kata penulis studi yang juga seorang psikolog, Megan Mueller, Ph.D..

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Developmental Science, meneliti lebih dari 500 orang dewasa (18-26 tahun). Mereka disurvei tentang sikap dan interaksi mereka terhadap hewan, serta karakteristik umum mereka (seperti kepercayaan diri, rasa peduli, depresi, dll).

Para peneliti menemukan bahwa orang yang merawat dan menaruh perhatian besar terhadap hewan lebih mungkin melayani dalam komunitas sosial bersama orang lain. Selain itu, orang dewasa yang memiliki hubungan dekat dengan hewan peliharaannya lebih berempati terhadap orang lain.

Pada penelitian sebelumnya juga ditemukan dampak positif dari memelihara hewan. Selain berpengaruh positif terhadap kesehatan mental, orang yang memiliki hewan peliharaan juga dapat meningkatkan kesehatan fisik.

Misalnya, dalam studi pada 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychologyditemukan bahwa orang yang memelihara hewan memiliki harga diri yang lebih besar, lebih sehat secara fisik, dan cenderung tidak merasa kesepian.

Seberapa Rasis Postingan di Twitter ?


Situs microblogging, Twitter telah tumbuh sebagai media sosial untuk saling berbagi tentang berbagai hal dengan sesama pengguna di seluruh dunia. Topik pun beragam mulai dari curhat, kritikan, tips sampai komentar rasis. 

Penelitian lembaga think tank asal Inggris, Demos, menunjukkan tiap hari 10 ribu tweet rasis bertebaran di situs 140 karakter itu. 

Dilansir Daily Mail, Senin 17 Febuari 2014, peneliti menganalisa 126.975 tweet berbahasa Inggris selama 9 hari dari seluruh dunia. Dan studi menemukan 70 persen tweet rasis menggunakan bahasa hinaan secara tak langsung. 

"Meskipun ada banyak penghinaan rasial yang digunakan di Twitter, mayoritas tak menggunakan dalam cara yang jelas merugikan atau menebar kebencian," jelas Jamie Bartlett,Director of the Centre for the Analysis of Social Media (CASM) Demos dalam laporan itu. 

Studi ini menemukan penghinaan dilakukan dalam enam cara, yakni stereotip negatif, penghinaan sederhana, pelecehan yang ditargetkan, penghinaan yang ditujukan, hinaan tak langsung sampai ajakan tindakan offline

Jenis penghinaan yang paling umum yakni penggunaan ungkapan non ofensif, tak kasar untuk mengkespresikan solidaritas kelompok tertentu. Secara presentase kelompok ini mencakup 47,5 sampai 50 persen tweet. 

Ungkapan rasial yang paling populer yakni 'white boy', kata ini digunakan hampir 50 persen dari tweet yang dianalisa. 

Dari jumlah total tweet yang dianalisa, analisa lebih lanjut studi ini menemukan hanya 1 persen tweet yang menggunakan hinaan rasial ideologis dalam pernyataan politik atau menyebutkan suatu tindakan dalam dunia nyata. 

Analisis juga menemukan sedikitnya 500 tweet per hari diarahkan pada individu tertentu dan dengan segera menjadi tweet yang kasar.

"Sangat sedikit kasus yang menghadirkan ancaman kekerasan, atau sedikit individu yang secara langsung atau tak langsung menghasut aksi kekerasan secara offline," imbuh Bartlett.

Peneliti pada laporan itu memperkirakan sedikitnya kurang dari 100 tweet dikirim tiap hari, ditafsirkan sebagai ancaman kekerasan atau aksi saat offline.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Twitter menegaskan pada dasarnya situs tak menyaring atau menghapus konten yang bersifat menyerang. Namun demikian Twitter memiliki batasan dan aturan konten pada situs.

"Target pelecehan dan ancaman kekerasan tertentu merupakan pelanggaran aturan kami dan pengguna dapat melaporkan jenis konten itu aplikasi dalam twitter atau melalui tautan dalam website kami," jelas jubir Twitter.

Twitter memang diciptakan untuk mengakomodasi berbagai ide dan perpektif dari pengguna atas suatu topik tertentu. Sepanjang tak melanggar aturan twitter, kata sang Jubir, pengguna diperbolehkan mengirim konten yang berpotensi menghasut.

Empat Cara Agar Baterai Ponsel Tahan Lama


Banyak kegunaan yang bisa dilakukan ponsel. Bukan hanya melakukan panggilan telepon dan ber-SMS, tapi juga mendengarkan musik, internetan, dan bermaingame. Secara otomatis, daya baterai pasti akan terus berkurang seiring dengan penggunaan ponsel. Padahal, mungkin Anda baru mengisi dayanya beberapa jam lalu.

Baterai ponsel sebenarnya bisa bertahan cukup lama jika cermat menyiasatinya. Dikutip dari situs Which, Jumat, 22 November 2013, ada beberapa hal langsung yang bisa membantu daya ponsel bertahan lebih lama. Berikut ini rinciannya:

1. Jangan Gunakan Ponsel Saat Mengisi Daya
Kebanyakan orang mengisi daya ponselnya semalaman agar beterai selalu terisi penuh. Padahal, baterai Li-ion memiliki sirkuit internal yang secara otomatis dapat menghentikan proses pengisian jika sudah penuh. Namun pengisian daya yang berlebihan bisa membuat ponsel jadi panas. Selain itu, jangan menggunakan ponsel saat proses pengisian daya berlangsung. Hal tersebut dapat membingungkan sirkuit pengaman karena harus membagi daya saat pengisian dan melakukan tugas ponsel.

2. Optimalkan Daya Baterai
Sebaiknya ponsel diisi daya ketika masih sisa sekitar 40 persen dan isi kembali hingga 80 persen. Jika ponsel akan digunakan secara aktif, daya beterai antara 40 hingga 80 persen akan membuat daya ponsel lebih optimal.

3. Ponsel Tidak Boleh Terlalu Panas
Suhu ponsel sering naik ketika proses pengisian daya berlangsusng. Jika sudah begitu, daya beterai menjadi semakin cepat berkurang. Sebaiknya lepaskan pelindung jika ponsel Anda menggunakannya. Selain itu, jangan tinggalkan ponsel di ruang yang terlalu panas atau terpapar sinar matahari langsung.

4. Efektif Menggunakan Ponsel
Jika Anda tidak menggunakan ponsel untuk sementara waktu, simpan ponsel dengan daya baterai sekitar 40-50 persen di tempat yang sejuk. Setelah itu, matikan ponsel Anda untuk penyimpanan daya baterai. Cara ini cukup efektif untuk menghemat daya baterai, terutama di kantor saat Anda harus fokus dengan pekerjaan.

6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Ponsel


Saat ini 
ponsel menjadi perangkat yang wajib dimiliki setiap orang. Namun masih ada pengguna yang hanya ingin menggunakan ponsel mereka tanpa mau merawatnya. Padahal, jika salah satu komponennya rusak, kinerja ponsel akan menurun. 

Jika ingin memanfaatkan kegunaan ponsel secara maksimal, sebaiknya perlakukan perangkat itu dengan baik. Jika ponsel rusak, Anda juga yang akan kerepotan. Berikut langkah umum untuk menjaga ponsel Anda:

1. Tak pernah dimatikan.
Memang sepertinya jarang sekali seseorang mematikan ponsel jika sedang tidak dipakai. Padahal dengan mematikan ponsel secara teratur dapat menjaga ketahanan baterai. Sama seperti manusia, ponsel pun membutuhkan waktu istirahat agar ketahanan komponen di dalamnya terjaga. 

2. Membiarkan Wi-Fi dan Bluetooth menyala.
Jika Wi-Fi dan Bluetooth dalam keadaan menyala, ponsel akan terus mencari jaringan yang bisa ditangkap. Hal ini akan menguras baterai lebih banyak. Jangan pernah lupa mematikan keduanya jika sudah tidak dipakai, terutama saat dalam perjalanan. Dengan begitu, baterai ponsel pun akan lebih awet. 

3. Digunakan dalam suhu ekstrem.
Normalnya, ponsel digunakan dalam suhu ruangan, 16 hingga 30 derajat Celsius. Jangan pernah menggunakan ponsel dengan suhu ruangan di bawah 0 derajat atau di atas 35 derajat Celsius. Juga jangan biarkan ponsel terpapar sinar matahari secara langsung untuk menghindari peningkatan suhu pada mesin. 

4. Dibiarkan mengisi daya semalaman.
Ini merupakan kebiasaan yang paling sering dilakukan. Alasannya: agar baterai tetap penuh ketika akan dipakai keesokan harinya. Padahal, jika dibiarkan semalaman terisi daya, baterai ponsel malah akan bocor dan rusak. 

5. Menggunakan pengisi daya tidak resmi.
Pengisi daya resmi memang mahal, tapi bukan Anda bisa aman-aman saja menggunakan merek lainnya. Menggunakan pengisi daya yang tidak resmi dapat dapat merusak ponsel. Meskipun ukuran port-nya sama, voltase yang dibutuhkan setiap ponsel berbeda-beda. Jika terus digunakan akan memunculkan kerusakan dan mungkin saja baterai bisa terbakar.

6. Tidak dibersihkan.
Ponsel adalah sarang kuman. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa ponsel jauh lebih kotor daripada dudukan toilet atau tempat cuci piring. Bersihkan ponsel secara rutin dengan kain yang lembut. Bila perlu, gunakan sinar ultraviolet untuk membunuh kuman dan mensterilkan ponsel Anda.

10 Cara Hindari Si Kecil dari Stres


Semakin bertambahnya usia si kecil, beban sekolah yang dia hadapi juga semakin besar. Bagaimana tidak, menyeimbangkan antara tugas sekolah, pekerjaan rumah, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, les, hingga pergaulan dengan teman-teman bukanlah hal yang mudah dilakukan anak. Itulah mengapa, anak-anak mungkin tak luput dari stres.

Menurut sebuah survei di Amerika Serikat, lebih dari sepertiga orangtua peserta survei mengatakan anak mereka mengalami stres. Nah, bagi para orangtua, apakah anak Anda dapat menyadari jika anak Anda mengalami stres? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Menurut Adele Cadieux, psikolog anak di Helen DeVos Children's Hospital di Grand Rapids, anak-anak yang mengalami stres akan mengalami perubahan mood dan perilaku. Anak akan cenderung lebih mudah tersingung, menangis, dan menolak beraktivitas.

"Mereka juga sering menunjukkan ketidakpastian, berbicara negatif pada dirinya. Gejala fisik pun tidak terhindari, sehingga mereka cenderung mengeluh tentang sakit kepala atau sakit perut, mengalami gangguan tidur dan makan," jelasnya.

Jika anak Anda mengalami stres, lanjut Cardieux, mereka juga biasanya akan menolak untuk pergi ke sekolah. Namun jangan khawatir dan tetap tenang, karena stres bisa diatasi, sekalipun pada anak-anak.

Berikut 10 cara mengatasi stres pada anak:

1. Sediakan cukup waktu. 
Lori Lite, penulis buku Stress Free Kids: A Parent's Guide to Helping Build Self-Esteem, Manage Stress, and Reduce Anxiety in Children mengatakan, anak-anak yang terburu-buru tidak akan pernah tenang. Jadi pastikan Anda menyediakan waktu yang cukup bagi mereka untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Itu akan sangat mengurangi stres mereka.

2. Cukup tidur. 
Anak yang cukup tidur cenderung tidak mudah tersinggung dan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi stres sekolah.

3. Bicara. 
Jika Anda mengira anak Anda mengalami stres, maka komunikasi adalah kunci untuk mengatasinya. Tanyalah pada mereka tentang harinya dan tantangan apa saja yang mereka hadapi. Beri solusi positif dari jawaban mereka.

4. Relaksasi.
Bantu anak untuk melakukan cara-cara relaksasi seperti menarik napas dalam dan berpikir positif. Membuat tulisan harian juga dapat membantu.

5. Kurangi kegiatan di luar sekolah. 
Kesibukan yang berlebihan akan membuat orang cenderung mudah mengalami stres. Mengurangi kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti les atau ekstrakurikuler akan membuat mereka lebih cukup waktu mengerjakan PR dan beraktivitas bersama keluarga.

6. Hubungan dengan guru.
Guru merupakan orangtua anak di sekolah, jadi hubungan orangtua dengan guru pun juga harus baik supaya stres anak bisa berkurang. Menurut Cadieux, orangtua bisa meminta guru mengawasi anak mereka untuk melihat jejak anak selama di sekolah.

7. Beri contoh.
Jika Anda tidak dapat mengatasi stres Anda sendiri, maka anak Anda pun akan meniru. Maka belajarlah untuk mengatasi stres, dan jujurlah pada anak penyebab perubahan emosi pada diri Anda agar mereka bisa belajar.

8. Hindari kritikan. 
Biarpun Anda tidak setuju, janganlah katakan hal-hal negatif tentang PR dan guru di depan anak karena itu akan membentuk rasa ketakutan pada diri anak.

9. Batasi teknologi. 
Anak yang menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam dengan teknologi cenderung lebih mudah merasa stres. Maka batasilah penggunaan teknologi pada anak-anak Anda.

10. Minta bantuan.
Jika stres dari sekolah mulai mempengaruhi kemampuan anak, sebaiknya segeralah minta bantuan konselor atau psikolog untuk mengatasinya.

Sumber :foxnews

Stres Picu Seks Berisiko pada Wanita


Ketika mengalami stres tinggi, normal saja jika wanita beralih pada cokelat, makanan enak, atau bercerita pada teman. Namun jika pilihan jatuh pada seks, maka kaum hawa harus lebih waspada. 

Karena menurut sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Sex Research, wanita cenderung untuk memiliki hasrat seks yang lebih tinggi saat sedih dan cemas, sehingga mereka lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks yang berisiko. Temuan tersebut didapat dari laporan yang diberikan oleh 929 wanita dan 1.054 pria. 

Bukan hal yang mengejutkan jika wanita mengalami penurunan gairah saat mereka merasa sedih, cemas, atau stres. Namun pada mereka yang mendapatkan asupan peningkat libido, mereka cenderung untuk melakukan seks yang berisiko.

Para wanita ini lebih tertarik untuk melakukan seks dengan pasangan manapun yang belum lama mereka temui. Bahkan, menurut studi tersebut, kelompok ini lebih rentan untuk melakukan hubungan "cinta satu malam" dengan orang asing.

Padahal hal tersebut justru memicu mereka untuk merasa lebih buruk. Pasalnya, seusai melakukan hubungan seks berisiko, mereka cenderung untuk menyesal yang meningkatkan risiko depresi.

Namun bukan berarti saat sedang memiliki mood yang baik wanita terlepas dari kemungkinan melakukan seks berisiko. Namun studi menekankan, kemungkinan tersebut bertambah besar ketika seorang wanita sedang stres.

Para peneliti menegaskan agar setiap wanita untuk menyadari risiko seks bebas dan perasaan menyesal setelah melakukannya. "Pikir ulang sebelum melakukan hubungan seks berisiko," imbau mereka.

Hubungan seks berisiko diketahui dapat menjadi sarana penyebaran penyakit menular seksual ataupun HIV. Selain itu, aktivitas ini juga meningkatkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

Sumber :

Kesepian Lebih Mematikan daripada Kegemukan


Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit degeneratif. Namun menurut sebuah studi baru, ada faktor yang berdampak lebih buruk pada kesehatan dibandingkan kegemukan, yaitu kesepian.
Menurut penelitian para ahli dari University of Chicago Amerika Serikat, kesepian dapat membuat tekanan darah meningkat hingga ke daerah yang berisiko untuk serangan jantung dan stroke, melemahnya sistem imun, dan peningkatan risiko depresi.
John Cacioppo, profesor psikologi yang telah mempelajari efek kesepian selama 20 tahun, melakukan analisis terhadap lebih dari 2.000 pria dan wanita yang berusia 50 tahun hingga enam tahun kemudian.
Mereka yang paling merasa kesepian hampir dua kali lipat lebih mungkin meninggal dalam periode waktu tersebut daripada mereka yang merasa paling dibutuhkan dan diperlukan. Studi lain bahkan menyebutkan bahwa kesepian dua kali lebih membunuh daripada obesitas.
Kesepian, lanjut Cacioppo, juga dapat mengganggu tidur sehingga orang yang kesepian cenderung lebih bergantung pada obat tidur. Cacioppo menjelaskan, orang yang kesepian biasanya merasa sangat waspada sehingga kebisingan sedikit saja bisa langsung membangunkan tidur mereka.
Temuan studi ini pun membuat beban ganda pada populasi saat ini yang pada umumnya lebih banyak berkomunikasi melalui internet daripada bertemu langsung. Karena itu, Cacioppo menyarankan agar meskipun sudah pensiun, mereka yang berusia lanjut perlu tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja maupun dengan keluarga.
"Perlu diubah pemikiran bahwa pensiun berarti meninggalkan teman dan keluarga, memilih tinggal di tempat yang sepi dan hangat. Itu mungkin umum, tetapi bukan ide yang baik," ujarnya.
Studi menemukan, orang yang melanjutkan interaksi dengan rekan kerja setelah pensiun dan punya teman dekat cenderung merasa tidak kesepian. Menikmati waktu sendiri dan membaginya bersama keluarga dan teman adalah cara terbaik agar tidak kesepian.

Keahlian Diperoleh dari Kebiasaan yang Terlatih


Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut.

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah tersebut kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan dari kebiasaan. Habit is a Power !

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalu kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi: kedekatan kita dengan Tuhan setiap saat.

Berapa Harga Sebuah Mimpi ???


 “Apakah harga sebuah hidup dengan mimpi jauh lebih tinggi daripada harga hidup tanpa berani bermimpi?” tanya seorang murid.


Sang guru membawanya ke sebuah toko pakaian. Di sana, ia memintanya untuk mencoba setelan jas yang persis dengan ukuran tubuhnya. Murid itu menurut, dan sangat kagum pada kualitas pakaian yang dipilihnya.


Kemudian sang guru memintanya untuk mencoba jenis yang sama, tapi kali ini ukurannya jauh lebih besar dari dirinya. Murid itu pun melakukan seperti yang diminta oleh gurunya.


“Yang satu ini tidak ada gunanya. Ini terlalu besar.”


“Berapa harga setelan ini?” tanya guru kepada petugas toko.


“Keduanya harganya sama. Hanya saja ukurannya yang berbeda.”


Ketika meninggalkan toko, sang guru berkata kepada muridnya, “Hidup dalam mimpimu atau menyerah dengan konsekuensi yang sama, biasanya sangat tinggi risikonya. Tapi, yang pertama memungkinkan kita berbagi keajaiban hidup, dan yang kedua adalah tidak ada gunanya bagi kita.”

Delapan (8) Tips Mencegah Stress Berlebihan


Mencegah stress berlebihan- tipsnya apa yach? Saya harap Anda tidak sedang merasakan stress berlebihan, frustasi atau putus asa saat ini. Anda mampu mengelola stres di masa-masa mendatang. Stress memang tidak mungkin dieliminir dari hidup kita. Tidak ada orang yang tidak stress. 

Orang yang tidak stress mungkin adalah orang yang tidak peduli sama sekali, orang-orang yang apatis, tidak punya sasaran hidup. Tapi, itu tidak mungkin. Untuk sesuap nasi pun orang harus berpikir dan melakukan sesuatu. Setiap orang akan berhadapan dengan masalah hidup sehari-hari sekalipun tingkat kesulitannya beragam. Jadi, setiap orang akan mengalami stress.

Bagaimana mencegah stress berlebihan, yang bisa membuat Anda frustasi bahkan putus asa?
Kita mungkin telah melihat orang-orang demikian. Barangkali anggota keluarga, saudara, famili, teman, tetangga atau Anda sendiri pernah mengalaminya. Sedikit banyaknya, Anda mengetahui apa yang dikeluhkan dan dirasakan.

Secara umum, orang stress karena ia tidak mencapai sasaran pribadi;keinginannya tidak tercapai. Fakta tidak sesuai dengan harapan. Sekalipun sudah berusaha, target tidak tercapai. Akhirnya, stress bahkan stress berlebihan pun bisa muncul dan bila tidak dikelola dengan baik, ini bisa berbuntut frustasi, putus asa bahkan sampai bunuh diri.

Berikut ini adalah tips untuk mencegah stress yang berlebihan, frustasi apalagi putus asa sekalipun Anda tidak mencapai sasaran hidup atau keinginan Anda. 
Pertama, usahakanlah agar Anda tidak mengandalkan diri sendiri. 

Sudah natur kita untuk bergantung pada diri sendiri. Bahkan orang yang percaya kepada Tuhan sekalipun masih sering bergantung kepada dirinya sendiri. Kita merasa yakin dapat melakukan segala sesuatu dengan diri kita sendiri.
Kita pikir kita dapat mengatur hidup kita dan mencapai rencana-rencana kita tanpa pertolongan Tuhan. Kita lupa bahwa berhasil tidaknya rencana-rencana kita ada ditanganNya. Rencana-rencana sebaik apapun- hanya Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya.

Kedua, hindari sikap terlalu percaya diri (overconfidence).  
Orang-orang yang punya otak yang encer, yang selalu juara di sekolah, punya IP rata-rata di atas 3.5 di kampus, punya pekerjaan dengan penghasilan besar, harta yang banyak, status sosial yang hebat di masa lalu- ini semua bisa memicu sikap terlalu percaya diri. Ini berbahaya. 

Kita tidak selalu bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Sekalipun kita pintar, kaya, selalu sukses di masa lalu, kita bisa jatuh. Anda dan saya bisa gagal sebaik apapun usaha kita. Menghindari sikap terlalu percaya diri adalah salah satu teknik mencegah stress yang berlebihan ini. 

Ketiga, buatlah sasaran yang realistis. Banyak orang membuat sasaran pribadi yang terlalu jauh tanpa memikirkan potensi dan fasilitas.
Akal sehat diabaikan. Perhitungan rasional disingkirkan. Bila Anda mempunyai kemampuan, bakat, dan keuangan yang baik, tetaplah menggunakan akal sehat untuk mencapai sasaran pribadi Anda. Benar kata sebuah nasihat,"Janganlah memikirkan melebihi dari apa yang sepatutmya kamu pikirkan."

Keempat, hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain.
Kita sering membandingkan diri kira dengan orang lain. Kita merasa lebih pintar atau lebih hebat dari orang lain, tapi pada faktanya orang lain lebih berhasil dari kita. Bisa juga kita merasa tidak pintar sehingga membuat kita menjadi minder. Singkirkanlah pikiran-pikiran seperti ini. 

Jauhkan sikap membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda adalah Anda. Orang lain adalah orang lain. Di dunia ini hanya Anda seperti Anda; tidak ada duanya. Jalan hidup masing-masing tidak sama sekalipun pernah mengalami peristiwa yang sama: mengecap pendidikan di sekolah yang sama, kuliah di kampus yang sama, atau memiliki status sosial yang sama dan hal yang sama lainnya. 

Bila orang lain lebih berhasil- itu tidak semata-mata karena ia lebih pintar atau lebih hebat dari Anda. Ada banyak faktor yang membuat orang kelihatan lebih berhasil dari yang lain. Yang jelas, peran Tuhan Yang Maha Esa tidak dapat diabaikan dari keberhasilan seseorang. Tidak membandingkan diri dengan orang lain akan mencegah stress berlebihan.

Kelima, terimalah bila sasaran Anda tidak tercapai dan lakukanlah sesuatu.  
Bisa saja sasaran Anda tidak tercapai karena Anda kurang rajin, gigih, dan tekun. Mungkin juga karena Anda kurang peka akan pimpinan Tuhan Yang Maha Esa atau karena keinginan Anda tidak sinkron dengan keinginan-Nya. 

Tidak semua rencana kita selalu disetujui oleh Tuhan. Rencana kita bisa berbeda dengan kehendakNya. Kita menghendaki ini dan itu, tetapi Tuhan berkehendak lain. Hanya dalam tangan-Nyalah berhasil tidaknya apa yang kita lakukan.

Keenam, sekalipun sulit, bersyukurlah bila Anda tidak mencapai hal yang Anda inginkan. 
Selalu ada sesuatu hikmah dibalik setiap peristiwa. Kegagalanpun bisa menjadi pelajaran di masa-masa mendatang dan jadi berkat bagi orang lain. Setiap kegagalan selalu menyimpan hal yang baik. Ada misteri dibalik peristiwa. 

Ada yang tidak kita ketahui dibalik kegagalan yang terjadi dalam hidup kita. Jadi, bersyukurlah sekalipun Anda tidak mencapai sasaran hidup Anda.

Ketujuh, usahakanlah untuk berolah raga. Sisihkanlah waktu Anda untuk berolah raga.
Banyak yang memberi nasihat bahwa olah raga yang teratur akan mencegah stress yang berlebihan. Anda bisa berjalan-jalan, lari atau melakukan olah raga lainnya secara teratur. Mantan Presiden George Bush Jr selalu mengambil waktu untuk berlari untuk mengurangi stress.

Kedelapan, bila Anda sudah menikah, 'tidur'lah dengan pasangan Anda secara teratur.
Banyak survei menunjukkan bahwa suami isteri yang berhubungan seks secara teratur dapat mengurangi stres. Usahakanlah agar Anda dan pasangan hidup Anda melakukan berhubungan intim dan menikmatinya. Tetapi, saya tidak akan menganjurkan Anda yang belum menikah melakukan hal ini. 

Bila Anda belum menikah, pertimbangkanlah untuk menikah. Carilah seorang lawan jenis sebagai pasangan hidup Anda kepada siapa Anda dapat menyalurkan perasaan cinta Anda sehingga Anda dapat juga mencegah stress berlebihan melalui hubungan intim dengan pasangan Anda.


Semoga tips ini dapat mencegah Anda dari stress yang berlebihan.

3 Penyebab Kenapa Budaya Jam Karet Selalu Ada di Indonesia


Disiplin tidak  menjamin kesuksesan, tapi tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kedisiplinan.
Termasuk disiplin dalam hal penggunaan waktu.

Budaya jam karet memang bukanlah hal baru di Indonesia, seakan sudah mengakar dan menjadi culture yang sudah sangat dekat dengan kehidupan di Indonesia. 

Nah apakah penyebab dari kejadian jam karet ini ? 

Memang susah sekali jika jam karet sudah jadi bagian dari masyarakat. Untuk itu berikut ke-3 penyebab yang menjadikan budaya jam karet ini sulit dihilangkan dari kehidupan kita.

1. Orang-Orang Suka Menunda.


Ya, suka menunda adalah penyebab utama dari budaya jam karet ini. Tak bisa dipungkiri, ada cukup banyak orang yang kerap menunda melakukan sesuatu. Misalnya menunda pertemuan, tentu saja hal semacam ini akan mempengaruhi waktu orang lain. Dan jika waktu seseorang sudah terganggu maka dampaknya bisa meluas ke berbagai hal lain.
Mau tak mau, keterlambatan akan sering terjadi. Dan jadilah jam karet.
Kebiasaan menunda memang tidak baik, untuk itu mari kita mulai dari kita untuk lebih bersegera dalam melakukan sesuatu :).


2. Orang-Orang Menganggap Bahwa Jam Karet Sudah Jadi Budaya.


Banyak orang yang merasa bahwa buat apa datang cepat, toh akhirnya acaranya pasti molor.
Kira-kira begitulah persepsi sebagian orang, mereka menjadi malas datang tepat waktu (datang cepat) karena mereka meyakini bahwa biasanya acara akan jadi molor. Dari jam 9 jadi jam 9.30, dari jam 10 jadi jam 10.45 dan seterusnya.
Dan kebiasaan ini sudah jadi habits, sudah jadi kebiasaan, jadi mau tak mau jelas tidak mudah untuk dihilangkan.


3. Kebiasaan Memaklumi Keadaan.


Di Indonesia bukanlah hal yang tabuh untuk memaklumi sesuatu, misalnya seseorang terlambat ke kantor. Lalu ia ditanya oleh atasannya, kenapa kamu terlambat 
Di jalan tadi macet pak..

Ya hal semacam ini tidaklah asing bagi sebagian orang. Akan selalu ada saja alasan agar kita dimaklumi. Kebiasaan memaklumi ini jika terlalu sering dan lama maka menjadi tidaklah baik. Pemakluman yang terlalu sering akan mengakibatkan kita kurang tegas, dan kalau tidak tegas disiplin pun jadi susah untuk diterapkan.

Walhasil imbas nya adalah kebiasaan jam karet menjadi kerap dimaklumi oleh orang-orang.

Tidak ada guna nya kita mengeluhkan keadaan dan budaya jam karet ini. Lebih baik kita menjadikan diri kita lebih baik.
Untuk itu yuk kita mulai dari diri kita sendiri, mari belajar disiplin dimulai dari diri sendiri, mari kita lebih tepat waktu dan yang pasti kita harus lebih tegas agar kita bisa disiplin.

Semoga  bermanfaat 

MANUSIA DAN KEBEBASAN MEMILIHNYA


Di antara makhluk Tuhan, manusia adalah makhluk yang paling istimewa. Betapa tidak, manusia adalah satu-satunya makhluk Tuhan yang diberi kebebasan memilih sebagai "amanah" yang tidak sanggup diemban oleh langit, bumi, gunung dan lain-lain. Dan ini berangkali sebagai konsekwensi logis dari kekhalifahannya di muka bumi. Jadi, sebagai khalifah, atau wakil Tuhan di muka bumi, manusia diberi Tuhan bukan hanya segala apa yang ada di muka bumi, tetapi juga kebebasan memilih yang merupakan hadiah yang paling istimewa dari Tuhan, yang patut kita semua syukuri.

Kebebasan memilih (ikhtiyar) yang dimiliki manusia ini telah dipandang semu oleh kaun Jabariyyah, Asy'ariyya, dan bahkan juga oleh sebagian sufi. Tetapi kebebasan memilih ini telah dibela dan diperkokoh oleh Jala al-Din Rumi dengan argumen-argumen yang nampak sederhana tetapi sangat menghunjam hati. Bagi kaum Jabariyyah kebebasan yang kita miliki hanyalah semu. Nampaknya saja seperti bebas, tetapi sesungguhnya kita hanya memainkan peran yang telah sebelumnya ditentukan oleh sang Dalang. Dan inilah takdir yang mereka pahami. Kaum Asy'ariyyah, di pihak lain, menyatakan adanya jenis tindakan di mana manusia memiliki ikhtiar (daya memilih), tetapi daya tersebut baru dicipta Tuhan ketika pilihan dilaksanakan, sehingga pelaksana yang sejati adalah Dia yang menciptakan daya tersebut, yaitu Tuhan. Inilah konsep "kasab" atau "iktisab"Asy'ariyyah yang terkenal sulit.

Tapi bagi Rumi kebebasan manusia untuk memilih ini real, bukan semu. Tidak masuk akal, baginya, kalau manusia tidak punya kehendak atau pilihan bebas, sementara dalam al-Qur'an terdapat banyak suruhan dan larangan. Seandainnya manusia tidak punya pilihan bebas, maka mengapa kita marah kepada pencuri, ketika ia mencuri milik kita? Atau mengapa seorang guru memarahi anak muridnya ketika ia malas? Bahkan, menurut Rumi, hewan saja tahu bahwa manusia itu bisa melakukan pilihan. Misalnya, kalau kita pukuli hewan tunggangan kita, katakan kuda, lalu karena kesakitan kuda tersebut marah, maka mengapakan hewan tersebut tidak memarahi cemeti yang langsung melukai tubuhnya, tetapi justru memarahi manusianya? Ini tak lain, karena hewan tahu bahwa cemeti tidak bisa memilih, maka manusialah yang patut dimarahi, karena ialah yang mampu memilih untuk bertindak sekejam itu, atau tidak.
Dengan kebebasan memilih yang dimilikinya, maka manusia menjadi satu-satunya makhluk moral, dalam arti makhluk yang bisa diberi predikat baik dan buruk. Moralitas tidak mungkin tanpa mengandaikan adanya kebebasan memilih. Tidak mungkin, misalnya, kita mengatakan kelapa jahat, ketika ia menimpa kepala seseorang, karena kelapa tidak bisa memilih untuk tidak jatuh. Berbeda halnya, kalau seseorang memukul kepala orang lain, maka ia bisa kita bilang jahat, karena ia bisa memilih melakukan hal lain selain memukul.
Pertanyaannya sekarang adalah: kalau manusia memang memiliki kebebasan memilih, maka bagaimana hubungan kebebasan memilih ini dengan takdir? Biasanya kita mengartikan takdir sebagai ketentuan Tuhan yang pasti dan berlaku pada kita dari sejak awal hidup kita hingga akhirnya. Dalam pandangan seperti ini, kita tidak memainkan peran apapun kecuali seperti wayang yang telah ditentukan dari awal sampai akhir oleh sang dalang.
Konsep seperti ini dipandang tidak cocok oleh Rumi, karena bisa menimbulkan sikap pasrah atau fatalistik dari manusia. Di sini Rumi dengan tegas mengeritik pandangan kaum Jabariyyah, yang dipandang telah mencampakkan hadiah yang telah ada dalam genggaman manusia, yaitu kebebasan memilih. Ia menyamakan kaum Jabariyyah seperti orang yang tidur di tengah jalan. "Menjadi Jabariyyah, akan sama dengan tidur di tengah jalan. Jangan, jangan tidur di tengah jalan, tapi berlarilah sampai gerbang istana sang Raja." Sebaliknya ia mengajukan konsep yang sangat progressif, ketika di tanya tentang tawakkal sebagai perbuatan yang dicintai Allah. Rumi menjawab, 

"Memang tawakkal dicintai Allah, 
tapi ingat bahwa Ia telah memasang tangga di depan kita. 
Tangga itu bukan hanya untuk dilihat, 
tetapi harus didaki hingga puncaknya.
Anda punya tangan, mengapa enggan direntang?
Anda memiliki kaki, mengapa dibiarkan lumpuh.
Sesungguhnya ketika sang Tuan memberi hambanya alat,
Maka ia harus tahu apa yang harus ia lakukan.."

Dari sinilah Rumi menawarkan konsep takdir yang sangat menarik dan progresif, sebagai hukum kehidupan (law of life). Takdir, menurutnya, bukanlah bahwa kita dipaksa untuk mencuri atau berbuat baik, tapi sebagai hukum kehidupan, di mana "kalau kita mencuri, maka akan ada kosekuensi-konsekuensi tertentu yang tidak bisa dirubah, sebagai mana juga konsekuensi kalau kita berbuat baik. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang dimaksud dengan takdir, yang tidak dapat dirubah oleh siapapun. Selanjutnya, konsekuensi-konsekuensi dari tindakan manusia ini ini kemudian menjadi dua pilihan yang ditawarkan kepada manusia, adapun manusianya berdiri bebas di antara pilihan-pilihan yang ada di hadapannya, sebagai hukum kehidupan. Oleh karena itu di sini kita bisa melihat bahwa takdir, sebagai hukum kehidupan, tidak bertentangan dengan kebebasan memilih manusia. Misalnya, soal jodoh. Bahwa laki-laki berjodoh dengan perempuan, itu adalah takdir yang tidak bisa dipungkiri. Tapi dengan siapa ia berjodoh, pilihan manusia berkontribusi besar terhadap perjodohnya itu.
Ini menurut saya merupakan kontribusi Rumi yang sangat berharga kepada problem takdir yang telah begitu lama diperdebatkan dari masa klasik hingga saat ini dan telah merobek-robek persatuan umat.

Bagi Rumi, kebebasan memilih ini real, tapi takdir, sebagai hukum kehidupan juga real. Kedua realitas ini tidak perlu dipertentangkan, tetapi bisa berinteraksi secara harmonis dalam kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk mengeksekusi kebebasan memilih ini, bukan sebagai pembangkangan terhadap ketentuan Tuhan, tetapi justru sebagai upaya manusia untuk berterima kasih kepada Tuhan atas kebebasan yang telah dikuruniakan kepadanya. Oleh karena itu Rumi menentang keras konsep Jabariyyah yang dipandang sebagai pencampakan kebebasan yang sangat berharga ini, dan dipandang bertanggung jawab atas timbulnya sikap fatalistis yang merugikan umat. Demikian Rumi juga telah memperbaiki pemahaman kita yang selama ini keliru tentang tawakkal.


"Kalaupun anda mau bertawakkal, maka bertawakkallah dengan karya anda. Tebarlah bibit, baru berpasrahlah kepada-Nya!" 

Monday, February 10, 2014

Singkirkan Pikiran Buruk Dalam 5 Menit


Pikiran berperan besar pada tingkah laku seseorang. Sikap yang baik tentunya harus dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif berguna membentuk karakter dan jadi faktor penting cerah-tidaknya kehidupan kedepannya!
Menurut Jeffrey Huffman, M.D., Director of Cardiac Psychiatry Massachusetts General Hospital, berpikir positif bisa membuat Anda jadi lebih sehat.  Selain itu, orang yang punya sikap optimis lebih cenderung berhasil dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dalam kehidupannya.
Sikap optimis memang juga bisa diartikan berpikir positif. Orang yang punya sifat optimis tak menganggap kegagalan itu permanen. Ia akan terus berusaha untuk mengubah dan memperbaiki kondisi agar jadi lebih baik. Hal itu bertolak-belakang dengan orang yang punya sikap pesimis. Orang pesimis selalu menganggap kegagalan itu sifatnya permanen dan cenderung pasrah. Parahnya, tak mau berusaha mengubahnya!
Nah, bagi Anda yang sering punya pikiran buruk dan sikap pesimis, Dr. Huffman punya cara menyingkirkannya hanya dalam lima menit. Dr. Huffman bilang kuncinya hanyalah dengan bersyukur! Cobalah pikirkan satu atau dua hal baik yang telah Anda lakukan dalam sehari dan bersyukurlah dengan hal itu. Dengan begitu pikiran buruk Anda bisa hilang dalam waktu sekejap, kata Huffman.

Tak ada ruginya dicoba ‘kan, guys!