Monday, October 28, 2013

Cara Rooting Samsung Galaxy Core


GENERAL2G NetworkGSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - GT-I8260
 GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - GT-I8262 (SIM 1 & SIM 2)
3G NetworkHSDPA 900 / 2100
 HSDPA 900 / 2100 - GT-I8262 (SIM 1 & SIM 2)
SIMOptional Dual SIM (dual stand-by)
Announced2013, May
StatusAvailable. Released 2013, June
BODYDimensions129.3 x 67.6 x 9 mm (5.09 x 2.66 x 0.35 in)
Weight124 g (4.37 oz)
DISPLAYTypeTFT capacitive touchscreen, 16M colors
Size480 x 800 pixels, 4.3 inches (~217 ppi pixel density)
MultitouchYes
SOUNDAlert typesVibration; MP3, WAV ringtones
LoudspeakerYes
3.5mm jackYes
MEMORYCard slotmicroSD, up to 64 GB
Internal8 GB (4.5 GB user available), 1 GB RAM
DATAGPRSYes
EDGEYes
SpeedHSDPA, 7.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
WLANWi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot
BluetoothYes, v3.0 with A2DP
USBYes, microUSB v2.0
CAMERAPrimary5 MP, 2592x1944 pixels, autofocus, LED flash, check quality
FeaturesGeo-tagging, touch focus, face and smile detection
VideoYes, 480p@30fps
SecondaryYes, VGA
FEATURESOSAndroid OS, v4.1.2 (Jelly Bean)
ChipsetSnapdragon MSM8225 S4 Play
CPUDual-core 1.2 GHz Cortex-A5
GPUAdreno 203
SensorsAccelerometer, proximity, compass
MessagingSMS(threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM, RSS
BrowserHTML
RadioFM radio with RDS
GPSYes, with A-GPS support
JavaYes, via Java MIDP emulator
ColorsMetallic Blue, Chic White
 - SNS integration
- MP4/WMV/H.264/H.263 player
- MP3/WAV/eAAC+/AC3/FLAC player
- Organizer
- Image/video editor
- Document viewer
- Google Search, Maps, Gmail,
YouTube, Calendar, Google Talk, Picasa
- Voice memo/dial
- Predictive text input
BATTERY Li-Ion 1800 mAh battery
Stand-byUp to 500 h (2G) / Up to 300 h (3G)
Talk timeUp to 14 h (2G) / Up to 9 h (3G)
MISCSAR EU0.29 W/kg (head)     0.95 W/kg (body)    
Price group
TESTSDisplayContrast ratio: 842:1 (nominal) / 1.563:1 (sunlight)
LoudspeakerVoice 71dB / Noise 64dB / Ring 72dB
Audio qualityNoise -89.5dB / Crosstalk -85.2dB
CameraPhoto
Battery lifeEndurance rating 49h

ROOT
Root/rooting itu apa?
Rooting itu merupakan proses buat mengembalikan hak administratif terhadap HH yang kita gunakan (walaupun sebenarnya Android itu opensource, tapi nyatanya kita masih dibatasi buat mengakses system HH kita), dengan kata lain, dengan me-root HH, kita bisa bebas dalam mengedit atau menambah file kedalam HH kita.

Memang HH harus di root ya?
Root bukan merupakan suatu keharusan. kalo beli HP cuma buat SMS, telpon, internetan, dan ngga mau berhubungan dengan masalah system, mending ngga usah di root.

Kenapa harus di root gan?
Tujuan utama "rooting" adalah untuk mendapatkan kekebasan dan kontrol penuh terhadap Android devices yang kita gunakan. Kalau kita sudah berhasil melakukan "rooting" maka kita bisa melakukan apa saja termasuk kegiatan "tweaking" untuk meningkatkan perfomance dan kinerja Android devices kita.

Apa keuntungan lain dari proses Rooting?
Yang jelas dengan meroot device kita, kita bisa meningkatkan performance device. artinya, kita bisa memindahkan dan mengatur cache memory, melakukan over clocking, memindahkan aplikasi ke external memory yang tujuannya meningkatkan kinerja device kita.

- Merubah 'core' application. Kalau udah "nge-root" kita bisa mengganti atau bahkan menghapus aplikasi-aplikasi "core" bawaan si Android, termasuk kebebasan untuk menambahkan dan memodifikasi tema baru, 

- Mengedit aplikasi inti yang sudah terinstall. Tidak itu saja, kita pun dapat melakukan backup dan recovery boot images, juga melakukan penambahan (instalasi) aplikasi berbasis Linux binary.

- Bisa menambah Aplikasi sesuka hati. Banyak sekali aplikasi untuk Android yang beredar membutuhkan akses "root" pada waktu diinstall. Jadi aplikasi-aplikasi tersebut bisa diinstall jika Android devices sudah ter "rooted". Ambil contoh misalnya aplikasi : link2sd, SSHdroid, Callblocker, rootSystemTools dan masih banyak lagi.

Terus cara melakukan rooting?
Prosedur yang digunakan untuk melakukan rooting sangat bervariasi tergantung dari devices Android yang dipergunakan. Sekalipun bervariasi tapi pada umumnya bahwa antara devices yang 1 dengan devices yang lain tidak terlalu berbeda cara melakukan rootingnya.

Katanya root bisa menghilangkan garansi?
Adalah benar. Root itu diibaratkan seperti “segel garansi”. Analoginya seperti ini, apabila agan membeli komputer buatan pabrik (bukan komputer rakitan), biasanya akan dilengkapi dengan segel atau stiker garansi. Segel ini biasanya akan rusak bila kita membuka casing computer.

Sama halnya dengan root Android. jika HP agan mengalami kerusakan, misalnya speaker tidak berbunyi dan dibawa ke Service Center dengan kondisi ter-root, maka ada kemungkinan klaim garansi akan ditolak dan dikatakan bahwa ponsel rusak akibat proses root, padahal sebenarnya tidak.

Tapi sebenarnya ngga usah galau dan bimbang, berbeda dengan segel garansi, proses root dapat dibalikkan atau ponsel dikembalikan ke kondisi awal. Proses ini dinamakan Unroot. 

Firmware itu apa gan?
Seperti halnya analogi upgrade Windows Vista ke Windows 7 karena (pasti) lebih bagus, stable, dan kenceng Windows 7 daripada Windows Vista. Nah seperti itu pula upgrade firmware android kita.

Upgrade firmware ada dua macam. Ada upgrade firmware yang official sama yang ngga official. 

Nah yang official tentu saja maksudnya upgrade sesuai dengan rilis vendor hp nya. Misal agan pakai Galcore, kemudian upgrade firmware menggunakan Samsung KIES, berarti agan upgrade menggunakan firmware official dari Samsung.

Berbeda halnya jika agan upgrade menggunakan custom ROM yang didapat di internet (misalnya firmware custom dari XDA-Developers). Firmware custom seperti itu ada kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihannya adalah jika paket-paket yang ditawarkan sama sang pembuat custom firmware tersebut cocok dengan kita, kekurangannya kalau gak cocok. Biasanya custom firmware seperti itu ketika di test lebih oke performance nya daripada firmware yang official. Karena sang pembuat firmware ini suka melakukan tweaking yang ekstrim.

Tinggal masalah selera aja mau yang adem ayem, pakailah rom official atau yang suka bereksperimen, silakan lirik custom firmware ( DWYOR tentunya ).

Flashing itu apa?
Flashing dalam dunia handphone bagaikan instal ulang pada komputer atau laptop. Dalam handphone terdapat Hardware, dan tentunya hardware itu dapat bekerja jika dilengkapi dengan software.

Nah, proses mengganti ulang software handhone inilah yang disebut dengan proses flashing.

Memang perlu flashing firmware?
Biasanya update terbaru yang bocor dan tersedia sebelum update resmi sehingga kita harus flash secara manual menggunakan perangkat lunak pc.

CWM itu apa?
Secara singkat, CWM itu adalah recovery mode yg sudah di kustomisasi sedemikian rupa dengan berbagai fungsi tambahan seperti backup/restore, instalasi dan lain-lain yg tidak ada di recovery mode standar.

Kegunaanya apa?
Secara umum, fungsi yang paling banyak digunakan:

-Backup
Sesuai dengan namanya nandroid backup untuk membackup sistem ponsel, internal memori dan termasuk seluruh partisi dan menyimpannya ke dalam sdcard. hasil backup berupa folder dengan nama sesuai tgl-bln-thn-jam saat melakukan backup.

Contoh, saat ini kita memakai ROM “A” yang memiliki 10 apps yang terinstal. Kemudian kita backup dengan CWM recovery. Sewaktu kita restore hasilnya akan sama seperti saat kita membackup ROM “A”, yang memiliki 10 apps. Ini sangat membantu apabila kita suka gonta-ganti firmware yg berbeda dan ketika ingin kembali ke ROM inginkan kita tinggal lakukan restore menggunakan CWM tanpa harus flash ulang dan instal banyak aplikasi lagi. Dengan demikian kita bisa memiliki banyak versi firmware keinginan.

-Restore
Seperti namanya juga, restore adalah mengembalikan kondisi ponsel sesuai kondisi saat kita backup. Jika kita punya banyak backupan dengan versi ROM yg berbeda-beda dengan aplikasi yg berbeda-beda pula dan ingin kembali ke ROM tertentu.

-Menghapus (wipe) data di sistem dan di cache (Dalvik) dan masih banyak lagi

Demikianlah sekilas mengenai root dan istilah-istilah di android 



Let's the Root Process Begin.....

1. Backup konten-konten penting di Galcore agan, seperti daftar kontak, SMS dan lain-lain ( buat jaga-jaga )
2. Pastikan batere Galcore agan terisi setidaknya 75% untuk mencegah Galcore mati mendadak pas lagi proses rooting.
3. Download Framaroot 1.5.3.apk 
4. Kalo udah dapet Framaroot-nya, silakan dicopy ke external sd-card di Galcore agan ( untuk agan yang download via PC ). Untuk yang download via Galcore, langsung ke step 5. 
5. Dari File Manager, cari Framaroot 1.5.3.apk dan jalankan.
6. Tampil option "Select an action to execute after root" 


Ada 3 pilihan, "Install Superuser, Install SuperSu dan Unroot". Pilih salah satu diantara "install Superuser" atau"install SuperSU" sesuai selera agan.




7. Dibawahnya ada option "Select an exploit in list above to potentially root your device" pilih "Gandalf
8. Proses rooting dimulai, jika berhasil akan ada notifikasi bahwa Galcore agan udah sukses di root.



9. Reboot Galcore agan dan silakan dicek apakah icon Superuser sudah muncul.


10. Selamat, Galcore agan sudah berhasil di root.
Untuk memastikan, agan bisa cek pake aplikasi Root Checker yang tersedia di Playstore.

Untuk Unroot caranya sama, cuma pilihan yang paling atas diganti dengan unroot.


Note : Jika tidak berhasil, ganti exploitnya dengan "Aragorn/Legolas"

Ingat, Do With Your Own Risk !!!



No comments:

Post a Comment