Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku.Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku.(Q.S Al Fajr :15-16)
Sungguh celakalah orang yang mengira bahwa kesenangan merupakan kemulyaan dan kesengsaraan,kesedihan merupakan ujian.... Tetapi sesungguhnya kesenangan,kekayaan, kemiskinan, kesedihan, semua itu adalah bentuk ujian dari Tuhan Kepada Hambanya.... Supaya terlihat diantara hambanya yang pandai bersyukur dan hambanya yang sabar.........
Dan, berhati-hatilah terhadap segala pujian atau sanjungan. Terlebih lagi jika pujian itu diucapkan di depan banyak orang. Di balik pujian itu, tersembunyi sebilah pedang yang bisa memenggal leher orang yang gemar dipuji.
Dalam kitab Al-Arba'in fi Ushul ad-Dien, Iman Ghazali meriwayatkan bahwa sekali waktu seseorang memuji sahabatnya di depan Rasulullah Muhammad SAW. Saat itu beliau bersabda, ''Celaka kamu. Kamu telah memotong leher sahabatmu.
Dengan sebuah pujian manusia yang memuji maupun yang di puji akan mudah sekali dihinggapi penyakit hati....(dusta, lancang (suka menjilat), dan munafik,sombong, riya', dan membanggakan diri)
Terhadap orang seperti itu, Ghazali mengutip pernyataan keras Rasulullah, ''Taburkanlah tanah ke wajah para pemuji.'' Cara lain, berdoa kepada Allah seperti dilakukan Sayidina Ali RA ketika dipuji seseorang, ''Ya Allah, ampunilah aku atas apa yang dia tidak ketahui dan jangan Engkau siksa aku atas apa yang mereka katakan, serta jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira.''
Pujian sesungguhnya ungkapan yang agung dan tidak bisa dikotori oleh hal-hal buruk yang hanya layak ditujukan kepada Dzat Yang Maha Agung. Semua ayat tentang pujian dalam Al quran semata-mata hanya ditujukan untuk Allah SWT. Karena sesungguhnya, manusia terlalu kerdil dan tidak memiliki derajat untuk dipuji.
Wallahu a'lam bish-shawab.
No comments:
Post a Comment