Thursday, January 8, 2015

Nasib mu ditentukan oleh Variable

Saya meyakini bahwa Tuhan menciptakan dunia secara bertahap dan melewati proses yang panjang, sesuai dengan penemuan para ilmuan bahwa bumi terbentuk dalam rentang waktu milyaran tahun. Proses sempurnanya bumi sehingga bisa ditempati sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya dan proses tersebut terus berlangsung sampai saat ini. Tentang kemakmuran dan kemiskinan, kebahagiaan dan kemelaratan, hidup dan mati, semuanya sesuai dengan hukum-hukum yang telah dibuat oleh Tuhan di alam ini.
Manusia tidak pernah mempu menciptakan hukum tersebut, tapi dengan kecerdasan yang diberikan Tuhan, sebagian kecil manusia yang mau berfikir kemudian menemukan rahasia kehebatan hukum yang berlaku di alam, makanya hukum tersebut disebut di temukan atau di populerkan, bukan di ciptakan. Sebagai contoh, dari awal sejarah keberadaan manusia di bumi mereka sudah tahu bahwa benda yang dilempar ke atas pasti jatuh kebawah, namun mareka tidak mengetahui rahasia kenapa hal tersebut bisa terjadi sampai suatu saat ada sosok manusia cerdas yang mendapat pencerahan dari Tuhan ketika melihat buah apel jatuh, maka lahirlah apa yang kita kenal sekarang sebagai Hukum Gravitasi. Orang tersebut adalah Isaac Newton.
Hukum-hukum lain juga demikian, karena perenungan dari para ahli berhasil diungkapkan rahasia Tuhan yang tersimpan di alam dan kemudian digunakan untuk kemaslahatan manusia. Hukum-hukum yang ditemukan oleh para ilmuan tersebut kita kenal sebagai hukum fisika.
Sementara di sisi lain, Nabi sebagai orang yang diberi wahyu, dimana tingkat ilmu yang diperolehnya murni langsung dari Tuhan, tentu memiliki tingkat pengetahuan yang sangat tinggi bahwa untuk ukuran zaman setelahnya. Nabi mengetahui hukum-hukum yang berjalan di atas hukum fisika yaitu hukum metafisika. Nabi Musa membelah laut, Nabi Isa menghidupkan orang mati, Nabi Muhammad membelah bulan dan banyak mukjizat lainnya merupakan hasil dari kehebatan ilmu metafisika.
Selama ribuan tahun para Nabi bisa berkomunikasi satu sama lain dalam jarak ribuan mil bahkan bisa berkomunikasi dengan orang yang telah menuju kealam kematian sekalipun itu karena mereka menguasai ilmu metafisika, baru di abad 20 manusia mampu mewujudkan apa yang dilakukan oleh para Nabi dan Wali tersebut setelah berhasil ditemukan Telephone.
Nabi Muhammad SAW dalam beberapa riwayat dikisahkan terkadang diberi gambaran visual oleh Allah dalam bentuk seperti film, sehingga Beliau bisa menceritakan peristiwa yang sudah sangat lama terjadi atau kejadian yang belum terjadi dalam bentuk yang sangat detail, baru kemudian manusia bisa mengerti apa yang dialami Nabi ketika ditemukan teknologi yang bisa merekam visual, yang kita kenal dengan video. Dengan teknologi ini, walaupun kita bukan tergolong orang yang dekat dengan Tuhan, mampu melihat peristiwa masa lalu, dengan menonton film atau video yang menceritakan tentang peristiwa itu.
Bukan hanya berhubungan dengan fisik saja, secara moral juga Nabi memberikan ilmu yang melewati zamannya. Berbuat kebaikan tanpa pamrih, hidup rukun dengan tetangga, menghargai musuh, bahkan nabi memberikan contoh untuk hal-hal yang kecil seperti membuang duri di jalan. Apa yang dilakukan Nabi tersebut merupakan kebenaran universal yang akan bertahan selamanya di dunia ini dan berlaku untuk seluruh umat manusia.
Berhubungan dengan takdir atau nasib manusia, semua berlaku dan berjalan sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Tuhan di alam dan hukum tersebut berlaku secara universal. Kalau hubungan anda baik dengan Tuhan, maka secara otomatis akan mengalir kasih sayang Tuhan kepada anda dan kasih sayang tersebut akan berlimpah pula kepada manusia lain di dekat anda. Singkatnya kalau anda dekat dengan Tuhan, tanpa anda sadari maka manusia akan suka dengan anda karena seluruh manusia pasti suka juga dengan Tuhan yang anda sembah. Kalau anda merasa dekat dengan Tuhan tapi hubungan dengan manusia tidak baik, maka patut dicurigai jangan-jangan anda hanya merasa saja dekat dengan Tuhan atau ada hukum lain yang telah anda langgar.
Pertanyaan menarik, apakah seseorang yang dekat dengan Tuhan itu otomatis termasuk orang baik? Jawabannya Ya dan Tidak. Ya kalau dia disamping beribadah juga memperhatkan hukum-hukum bertetangga, hukum saling berbagi, hukum saling mengasihi, itulah sebabnya Allah menurunkan Syariat atau hukum untuk memudahkan manusia dalam berhubungan dengan sesama. Maka fungsi Nabi adalah untuk memberikan keseimbangan dengan sempurna antara hubungan dengan Tuhan yang bersifat personal dengan hubungan sesama manusia.
Anda bisa saja beribadah dimanapun dan kapanpun, karena Tuhan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, akan tetapi Tuhan juga mengatur hukum saling berhubungan diantara sesama manusia, karena itu dibuat rumah ibadah secara bersama, melakukan ibadah secara berjamaah, agar hubungan sesama manusia tetap terjaga. Rumah ibadah yang dibuat dengan tangan manusia tersebut kemudian disepakati sebagai rumah Tuhan, walapun mungkin saja Tuhan belum tentu menerima itu sebagai rumah-Nya.
Sebagai seorang hamba, disamping menjaga hubungan dengan Tuhan, kita juga harus menjaga dengan baik hubungan dengan manusia lain, sebagai syarat menjadi seorang hamba yang sempurna. Ketika manusia menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan hukum-hukum yang diberikan Tuhan sebagai sebuah anugerah, maka manusia tersebut akan menjadi bahagia dalam kehidupan sekarang dan kehidupan nanti.
Kalau anda seorang pemalas, pemarah, pendendam, penggunjing dan tidak pernah menghargai orang lain, maka secara hukum alam anda akan menjadi seorang pecundang di dunia ini, seorang miskin yang melarat atau andai pun kaya menjadi seorang kaya yang dibenci banyak orang. Sebaliknya kalau anda seorang yang rajin, disiplin, pekerja keras, menghargai orang lain, hubungan baik dengan semua maka keberuntungan akan selalu menyertai anda. Tuhan telah memberikan hukum pasti di alam ini dan Anda yang mengisi variable-variable yang melengkapi hukum tersebut, hukum untuk anda sendiri!.

No comments:

Post a Comment