Flavonoid yang terkadung dalam teh hijau bisa mencegah
virus hepatitis C (HCV) masuk ke hati. Peneliti dari Jerman
mengungkapkan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang terkadung dalam teh
hijau dapat mencegah masuknya HCV setelah transplantasi hati
(penggantian hati).
Sandra Ciesek dan Eike Steinmann dari
Hannover Medical School di Jerman meneliti efek molekul EGCG dalam
mencegah HCV dari sel-sel melekat pada hati. "Katekin teh hijau seperti
EGCG dan turunannya epigallocatechin (EGC), epicatechingallate (EKG),
dan epikatekin (EC) menunjukkan sifat antivirus," kata Ciesek.
Penelitian mereka mengeksplorasi efek potensial flavonoid ini dalam
mencegah reinfeksi HCV setelah transplantasi hati.
Para peneliti
berpendapat bahwa EGCG dapat menghambat masuknya sel HCV dengan
bertindak pada sel inang (host) sebagai pelindung. Pretreatment sel
dengan EGCG tidak mengurangi infeksi, namun bisa menghambat penyebaran
HCV.
"EGCG pada teh hijau menghambat masuknya sel HCV dengan virus," Ciesek menambahkan,
Infeksi
HCV dapat menyebabkan hepatitis kronis atau kanker hati primer. Menurut
data WHO, penyakit ini diderita oleh 170 juta orang di seluruh dunia.
Sementara ini pengobatan standar yang banyak diterapkan yaitu penggunaan
interferon dengan ribavirin dan inhibitor protease. Namun sayang, cara
ini baru dapat menghapus infeksi pada sebagaian kecil pasien. Pasien
pada umumnya belum dapat merespon terapi ini.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
No comments:
Post a Comment