Anak-anak usia balita seringkali mulai sulit untuk diminta tidur siang. Orangtua terkadang khawatir anak menjadi kelelahan jika melewatkan tidur siangnya. Sebenarnya mulai kapan balita tidak lagi perlu tidur di siang hari?
Dokter anak yang khusus mempelajari masalah tidur pada anak, Judith A. Owens, M.D., MPH menjelaskan sebagian besar anak berusia di bawah satu tahun, tidur siang dua kali dalam sehari. Mereka biasanya tidur di pagi dan menjelang sore. Ketika anak mulai berusia 18 bulan, mereka tidak lagi tidur di pagi hari namun masih perlu tidur menjelasng sore agar bisa tetap terjaga untuk makan malam.
Seiring pertambahan usianya anak memang akan sulit untuk tidur siang. Namun menurutnya, lebih dari 50% anak berusia empat tahun masih perlu tidur siang. Dan ketika berusia lima tahun, 70% anak berhenti tidur siang. Tapi tiga dari 10 anak ada juga yang masih merasa perlu tidur siang di usia tersebut.
Penulis buku 'Take Charge of Your Child's Sleep: The All-in-One Resource for Solving Sleep Problems in Kids and Teens' itu memaparkan, untuk masalah tidur siang ini, setiap anak memang berbeda. Semuanya tergantung berapa lama balita Anda tidur di malam hari. Anak-anak berusia balita butuh 12-14 jam untuk tidur dalam 24 jam. Jadi misalnya anak tidur pada pukul delapan malam dan belum bangun hingga pukul delapan pagi, dia sudah memenuhi kuota tidurnya sehingga bisa saja tidak merasa perlu tidur siang. Tapi kalau sebelumnya dia tidak tidur selama 12 jam, idealnya di siang hari dia perlu tidur.
Tidur yang nyenyak di malam hari bukan satu-satunya faktor penentu tidur siang anak. Anak-anak yang masih kecil kecenderungannya mudah mengantuk. Sehingga mereka bisa saja tidur di saat terjaga, meski malam harinya sudah cukup tidur. Ini juga artinya anak-anak tidak bisa terjaga dalam waktu yang cukup lama semudah orang dewasa melakukannya.
Terlepas dari semua teori itu, Judith mengatakan, anak-anak balita seiring pertambahan usianya biasanya lebih sulit diminta tidur siang. Hal itu karena pada usia tersebut anak sedang senang-senangnya mengeksplorasi segala sesuatu di sekelilingnya sehingga dia tidak mau ada yang terlewat atau ketinggalan, meskipun dia lelah.
Bagaimana caranya agar anak tetap mau tidur di siang hari? Berikut ini tips dari Judith, seperti dikutip dari Baby Center:
1. Ketika anak ada di rumah, usahakan anak tidur siang di tempat yang sama ketika dia tidur di malam hari. Hal itu karena anak sudah mengasosikan tempat tersebut sebagai tempat untyk tidur, sehingga dia jadi lebih mudah untuk merasa ngantuk.
2. Cari tahu kapan biasanya anak merasa mengantuk di siang hari, termasuk ketika dia berusaha menahan kantuknya. Apakah itu setelah makan siang atau satu jam kemudian? Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga punya ritme tidur alami. Perhatikan tanda-tandanya ketika dia mengantuk, misalnya menguap atau mengusap-usap matanya. Buat rutinitas tidur siang yang sama setiap harinya.
3. Jika anak belum berusia empat tahun tapi sudah tidak mau tidur siang, tetap usahakan dia punya waktu untuk istirahat. Katakan padanya dia tetap perlu beristirahat setelah makan siang agar nantinya bisa tetap punya energi untuk bermain. Lalu ajak anak membawa mainan atau bukunya ke tempat tidur, lalu tutup gorden kamar agar suasana menjadi lebih temaram. Meskipun anak tidak merasa perlu istirahat, membuatnya ada dalam situasi yang tidak menguras energinya setidaknya satu jam, cukup untuk membuatnya menghemat tenaga.
No comments:
Post a Comment