Orang pasti akan mengalami penurunan fisik dan kemampuan kognitif saat lanjut usia (lansia). Untuk memperlambat proses itu, salah satunya adalah dengan olahraga ringan dan mengonsumsi minyak ikan secara rutin.
Penurunan kondisi fisik ini merupakan dampak dari penurunan ukuran otot sebanyak 0,5 hingga 2 persen pertahunnya. Kondisi yang disebut dengan sarkopenia ini diakibatkan oleh rendahnya konsumsi protein dan gaya hidup yang mampu memperburuk pengeroposan otot.
Karena studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa produk hewani yang kaya omega-3 seperti minyak ikan mackerel dan sarden dapat meningkatkan massa otot, maka peneliti Dr. Stuart Gray dari University of Aberdeen terdorong untuk mencari tahu apakah asam lemak ini dapat membantu memperlambat terjadinya sarkopenia pada lansia.
Pada studi pertamanya, Dr. Gray menunjukkan bahwa pencitraan MRI pada tikus berusia paruh baya yang diberi makan suplemen minyak ikan menunjukkan adanya penurunan massa otot yang lebih kecil daripada tikus sebayanya yang diberi makan makanan biasa.
"Minyak ikan itu tampaknya memberikan efek perlindungan anabolik (pembentukan otot) pada tikus, tapi saya bermaksud mencobanya pada manusia," ujarnya.
Lalu Dr. Gray merekrut 14 wanita berusia di atas 65 tahun yang dibagi ke dalam dua kelompok. Keduanya diminta untuk menjalani program latihan fisik selama 12 minggu yang terdiri dari dua sesi latihan otot kaki standar masing-masing selama 30 menit.
Separuh partisipan diberi asam lemak omega-3 EPA dan DHA sedangkan sisanya menerima plasebo minyak ikan. Di awal dan akhir studi, kekuatan otot kaki partisipan juga diukur.
Hasilnya cukup mengejutkan, partisipan yang menerima plasebo minyak ikan mengalami peningkatan massa otot hingga 11 persen sedangkan partisipan yang menerima EPA dan DHA menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen.
"Masalahnya, banyak suplemen minyak ikan yang kadar EPA-nya bervariasi atau kadang tak mencukupi untuk dikonsumsi lansia. Satu kapsul yang diklaim mengandung satu gram minyak ikan bisa jadi sebenarnya hanya berisi 100 miligram EPA atau 400 miligram saja," ungkap Dr. Gray seperti dilansir dari BBC, Jumat (7/9/2012).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan asupan EPA dan DHA, Dr. Gray juga menyarankan untuk mengonsumsi suplemen asam lemak yang kadarnya paling tinggi dari semua merk yang ada.
Sumber: detikHealth
No comments:
Post a Comment