Kurangnya jam tidur telah diketahui dapat berisiko terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tetapi penelitian terbaru juga telah menunjukkan bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan bentuk yang lebih agresif dari kanker payudara, bahkan meningkatkan risiko kekambuhan.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para ilmuwan dari Case Western Reserve University School of Medicine dan menerbitkan hasil penelitiannya dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment edisi bulan Agustus.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Oncotype DX untuk menganalisis catatan medis dari 412 pasien kanker payudara pasca menstruasi. Selain itu, para pasien diminta untuk menjawab kuesioner untuk mengetahui durasi tidur rata-rata dari dua tahun terakhir.
Oncotype DX adalah tes medis, dimana hasilnya dapat membantu dokter untuk menentukan jenis pengobatan untuk tahap awal kanker payudara dan memprediksi kemungkinan kekambuhan kanker.
Penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki waktu tidur rata-rata per malamnya kurang dari enam jam tidur untuk dua tahun terakhir, memiliki skor Oncotype DX yang tinggi dan risiko kekambuhan kanker daripada wanita yang memiliki waktu tidur lebih lama.
"Kurang tidur dapat memicu tumor kanker payudara yang agresif, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan ke arah ini," kata Dr. Cheryl Thompson, pemimpin penelitian dan asisten profesor di Case Western Reserve University School, seperti dilansir onlymyhealth.
Sumber: detikHealth
No comments:
Post a Comment