Monday, December 22, 2014

5 Hal yang Wajib Diketahui Pengguna Smartphone


Apapun jenis smartphone Anda, entah itu iPhone, Android atau Windows Phone, sedikit banyaknya harus bisa mengoptimalkan penggunaannya agar dapat mempermudah aktivitas Anda sehari-hari.

Jika Anda bisa mengoptimalkan fungsi yang ada pada smartphone, Anda bisa menghemat banyak waktu, uang, dan tentunya dapat mendukung kegiatan Anda sehari-hari.

Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang smartphone Anda, terlepas dari merek atau sistem operasi yang dijalankan.

Backup foto Anda
Jangan backup foto Anda secara manual. Setting smartphone Anda agar dapat mem-backup foto secara otomatis sehingga Anda tidak akan pernah kehilangan kenangan jikasmartphone Anda hilang atau dicuri.

Ada banyak aplikasi yang memungkinkan hal tersebut, seperti aplikasi Carousel dari Dropbox dan aplikasi OneDrive dari Microsoft, yang secara otomatis dapat mem-backupfoto ke penyimpanan awan hingga 5 GB secara gratis.

Pengguna smartphone Windows Phone dapat menggunakan aplikasi CloudSix atau OneDrive. Sementara pengguna smartphone Android atau iOS bisa memilih aplikasi Google+ untuk mem-backup foto hingga beresolusi 2048 piksel atau Flickr untuk menyimpan foto dan video beresolusi tinggi hingga 1 TB.

Simpan musik via cloud
Untuk apa mengeluarkan uang berlebih hanya untuk membeli memori tambahan ketika Anda dapat menyimpan musik secara online? Google Play Music dapat menyimpan hingga 20.000 lagu, yang kemudian dapat diakses melalui smartphone iOS dan Android (atau aplikasi resmi untuk Windows Phone).

Caranya cukup download software Google Music Manager dan unduh ke folder yang ada pada komputer. Anda juga bisa berlangganan layanan Spotify, Rdio atau Beats Music dengan biaya hanya US$ 10 per bulan.

Browser dan email alternatif
Jangan bergantung pada aplikasi browser atau email bawaan pada smartphone Anda. Cobalah beberapa aplikasi alternatif, dijamin Anda akan menemukan aplikasi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Mailbox adalah aplikasi email alternatif yang direkomendasikan untuk smartphone iOS dan Android - memungkinkan Anda untuk tidak pernah melewatkan email yang masuk, melampirkan file langsung dari Dropbox, dan mengatur reminder dari pesan yang akan Anda jawab nanti.

Pengguna Gmail juga harus mencoba aplikasi Gmail untuk iOS karena itu lebih baik dari aplikasi Mail bawaan di iPhone. Untuk browser, Chrome dan Firefox adalah dua aplikasibrowser yang patut dicoba.

Jadikan smartphone sebagai wireless hotspot
Operator seluler mungkin lebih suka jika Anda mendaftar paket data untuk tablet, tetapi sepertinya Anda tidak memerlukan hal itu. Cukup jadikan smartphone Anda sebagaiwireless hotspot yang dapat memberikan saluran data nirkabel (Wi-Fi) untuk tablet atau laptop.

Optimalkan fungsi shortcut
Ada banyak cara yang lebih cepat untuk melakukan segala hal di smartphone Anda. Pada iPhone, Anda bisa geser ke atas dari tepi bawah untuk membuka pengaturan cepat atau tekan dua kali tombol Home untuk membuka daftar recent apps.

Untuk smartphone Android, saat ingin melihat notifikasi, Anda bisa mengusap layar ke bawah untuk memaksimalkan tampilan notifikasi atau untuk mengetahui email dan pesan yang masuk. Secara umum, fungsi shortcut Android sedikit lebih rumit karena setiapsmartphone memiliki tata letak tombol dan software yang berbeda. 

Cara Atasi Baterai Smartphone yang Tak Bisa di-Charge


Jika baterai smartphone Anda tidak bisa di-charge, mungkin sudah saatnya untuk mengganti baterai baru. Namun masalahnya, jika smartphone Anda mengusung teknologi baterai non-removable, Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaikinya.

Jangan panik dulu! Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Mengutip laman About Technology, cobalah beberapa langkah berikut ini sebelum Anda berniat untuk mengganti baterai smartphone Anda.

Restart smartphone
Banyak masalah smartphone yang kerap terjadi dapat kembali normal setelah smartphone di-restart. Langkah ini memang tidak bisa memecahkan masalah serius, tapi dengan me-restart smartphone, sejumlah sistem yang error kemungkinan akan pulih kembali.

Cek kabel USB
Ada banyak hal yang menyebabkan baterai smartphone tidak bisa diisi ulang. Salah satunya ada pada masalah kabel USB yang Anda gunakan untuk menghubungkan smartphone ke komputer atau power adapter.

Satu-satunya cara untuk mengujinya adalah dengan cara mencoba kabel USB lain. Jika kabel USB bawaan smartphone Anda yang rusak, maka dianjurkan untuk membeli kabel USB yang baru. Tapi ingat, harus beli yang asli untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Cek power adapter

Jika Anda melakukan pengisian baterai smartphone menggunakan power adaptor (bukan dengan cara menghubungkannya ke PC/laptop) dan baterai tidak bisa terisi penuh, bisa jadi power adapter Anda bermasalah.

Sama seperti masalah yang ada pada kabel USB, satu-satunya cara untuk mengecek masalah ini adalah dengan menggunakan power adapter lain dan mencoba untuk mengisi smartphone Anda dengan itu.

Cek port USB
Jika Anda tidak bisa mengisi baterai smartphone di port USB komputer Anda, mungkin port USB yang ada sudah rusak. Untuk mengujinya, coba hubungkan smartphone Anda ke port USB pada komputer lain. Jika itu komputer lain bisa memberikan daya pada smartphone Anda, bisa dipastikan port USB pada komputer Anda rusak.

Anda juga dapat mengeceknya dengan cara mencoba mencolokkan perangkat USB lain ke komputer Anda. Langkah ini dapat lebih meyakinkan Anda bahwa masalahnya memang benar-benar ada pada port USB.

Kunjungi situs resmi
Jika semua cara tersebut sudah Anda lakukan dan baterai smartphone Anda tetap tidak bisa di-charge, dapat disimpulkan bahwa baterai smartphone Anda sudah mati dan perlu diganti.

Sebelum Anda memutuskan untuk mengganti baterai smartphone dengan yang baru, Anda bisa mengunjungi situs resmi smartphone Anda atau menghubungi customer service untuk mengetahui keterangan lebih lanjut.

5 Tips Sederhana Agar Ponsel Tidak Cepat Panas


Smartphone pada dasarnya merupakan sebuah komputer mini. Ini artinya smartphone sama rentannya terhadap overheating seperti laptop dan desktop. 

Anda tentu tak ingin ponsel Anda mengalami overheating. Selain merusak baterai, yang terburuk adalah ponsel bisa terbakar hingga menyebabkan luka bakar. Kasus baterai ponsel atau laptop terbakar seperti ini sudah seringkali terjadi. 

Sama seperti perangkat elektronik lain pada umumnya, ponsel harus beroperasi pada suhu tertentu agar berfungsi dengan baik. Berikut ini beberapa tips sederhana untuk menghindari ponsel dari overheating

1. Jangan menjalankan banyak aplikasi sekaligus

Cara termudah untuk menghindari smartphone dari overheating adalah dengan menutup semua aplikasi yang tidak digunakan. Kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa masih banyak aplikasi yang sedang berjalan di ponsel. Semakin banyak aplikasi yang Anda gunakan pada satu waktu, maka akan semakin cepat smartphone memanas. Selain menghindari overheating, mematikan aplikasi yang tidak digunakan juga dapat menghemat baterai.

2. Hindari terpapar suhu panas tinggi langsung

Jangan meletakkan ponsel di bawah sinar matahari langsung atau di dasbor mobil yang langsung terpapar sinar matahari. Ini bisa menyebabkan smartphone Anda overheating.

3. Hindari perubahan suhu drastis

Beberapa ponsel pintar akan menampilkan pesan jika ponsel Anda overheating. Jika ponsel menunjukkan tanda-tanda overheating, letakkan ponsel pada temperatur dingin untuk menurunkan suhu. Matikan ponsel untuk membantu membuat baterai lebih dingin.

Namun ingat, jangan meletakkan ponsel yang overheating dalam lemari es karena justru dapat merusak ponsel. Perubahan suhu yang drastis dari panas ke dingin justru akan memperlambat pelepasan energi dan memperlama proses pemanasan.

4. Suhu tubuh dapat mentransfer panas ke ponsel

Jangan menyimpan ponsel di kantong karena panas tubuh dapat 'ditransfer' ke ponsel. Lebih baik simpan smartphone Anda dalam tas atau sarung khusus. Alasan lainnya, menaruh ponsel dalam saku akan berbahaya karena secara tak sengaja Anda bisa menduduki ponsel atau layar tergores kunci.

5. Jangan menumpuk gadget

Apakah Anda sering menumpuk dua ponsel lalu memasukkannya ke dalam kantong? Sebaiknya dihindari karena kedua ponsel yang ditumpuk itu akan mentransfer suhu panas satu sama lain, selain karena tidak mendapatkan sirkulasi. Jadi letakkan gadget secara terpisah.

Saturday, December 20, 2014

KH Sya’roni Buktikan Kesaktian Lafal “Yaa Syakuur”


Suatu hari di tahun 1990-an, KH M Sya’roni Ahmadi mengadu kepada gurunya, KH Bisri Musthofa, ayahanda Gus Mus, tentang keinginan berangkat ke tanah suci yang belum juga terpenuhi. Singkat cerita, KH Bisri Musthofa memberikan trik khusus kepada murid kesayangannya itu supaya keinginan untuk beribadah ke tanah suci segera terwujud. 

KH. Sya’roni pun segera mengamalkan apa yang dipesankan oleh sang guru, yakni salat Tahajjud setiap malam, cukup dua rakaat, membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Setelah salam mewirid istighfar 70 kali, selawat nabi 100 kali, serta lafal “yaa syakuur” 1000 kali. KH. Sya’roni benar-benar mengamalkannya dengan istiqamah setiap malamnya. 

Sampai tiba suatu hari, KH. Sya’roni didatangi tamu seorang lelaki muda, gagah dan tampan yang tak dikenal. Rupanya, ia merupakan alumni madrasah Qudsiyyah Kudus. Kepada beliau, lelaki ini mengaku bahwa saat itu tengah menjabat sebagai seorang petinggi kolonel.

Tiba-tiba lelaki tadi bertanya, apakah KH. Sya’roni masih mengajar di Qudsiyyah. Jawabannya “masih”. Lalu kolonel tadi kembali bertanya, “naik apa?”.  KH. Sya’roni agaknya merasa aneh dengan pertanyaan ini, sebab dengan posisi tempat tinggal dan madrasah yang tak jauh, tentu saja tidak ada jawaban lain selain “sepeda,” yang pantas untuk jawaban saat itu.


Tak pernah menyana sebelumnya, setelah mendengar jawaban “sepeda”, kolonel muda itu berujar dengan nada yang amat serius, “Bagaimana kalau Bapak Sya’roni saya belikan mobil?”

KH. Sya’roni terdiam. Betapa berbudinya ‘bekas murid’ yang satu ini. Lama tidak pernah bertemu, kini jauh-jauh mendatangi guru masa kecilnya untuk menawari sebuah mobil gratis. Sebuah mobil yang dimaksud mengganti sepeda tua untuk berangkat mengajar ke madrasah. Cukup geli rasanya mengingat betapa biasanya murid di madrasahnya sering menunggak SPP. Sekarang malah ada murid yang menawari mobil baru gratis. KH. Sya’roni menangis, terharu dengan tingkah kolonel santun ini.

Tak ingin berlama-lama hanyut dalam keharuan, KH. Sya’roni kemudian memutuskan untuk ‘menawar’ bakal hadiahnya.

“Kalau misalkan saya minta ganti selain mobil, bisa nggak?” tawar KH. Sya’roni pada kolonel muda.

“Selain mobil, emm... apa itu?” tanya kolonel.

“Naik haji,” jawab KH. Sya’roni mantab.

“Oh, tentu saja bisa.” 

Jawaban kolonel ini sekaligus menjawab doa KH Sya’roni selama bertahun-tahun. Akhirnya, beliau membuktikan sendiri bahwa lafal “yaa syakuur” yang diijazahkan oleh KH Bisri Musthofa memang mujarab.

Setelah sukses mengamalkan “yaa syakuur” sendiri, beliau mengajak keluarganya untuk turut juga mengamalkannya setiap malam. Dan benar, beberapa tahun kemudian, KH Sya’roni berangkat ke tanah suci untuk yang kedua kali. Beliau diajak oleh seorang aghniya’. Jika yang pertama dulu beliau berangkat sendiri, maka yang kedua ini beliau berangkat bersama istrinya. Dan tentunya, tanpa biaya, berkat “yaa Syakuur”. Begitu, Allah memberikan jalan bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya, dengan perantara yang kadang tak terduga, termasuk wirid “yaa Syakuur”.

Dan kini, Mustasyar PBNU itu mengajak kita untuk bersama-sama turut juga mengikuti jejaknya, mengamalkan wirid “yaa Syakuur”, agar segera memenuhi panggilan ke Baitullah. Tentu saja, dengan tanpa meninggalkan rangkaian amalan sebelumnya yang juga diamalkan oleh KH. Sya’roni secara tekun dan niat yang ikhlas. 

*) Ditulis berdasarkan mauidhoh hasanah yang disampaikan KH Sya’roni Ahmadi pada peringatan harlah Madrasah NU Mu’allimat Kudus di gedung JHK, Kudus, Rabu Pon/12 Muharrom 1436 H.

Wednesday, December 10, 2014

Antena TV sederhana



Pertama siapkan jaring kawat alumunium, yang biasa dipasang pada ventilasi. Dengan ukuran lubang 2mm. potong ukuran 52X38 cm. ini nantinya sebagai reflektor dari inti antena.




Kedua. Buatkan bingkai dari plat aluminium (0,5 - 1mm), atau dengan bahan plastik PVC dengan lebar 1-2cm. Dijepit depan dan belakang.


Kemudian buat inti antenanya dengan plat alumuium dengan bentuk seperti di bawah ini.
Dengan ukuran :
Tebal plat alumunium 0,5 - 1cm sudah cukup. Pengait dua plat tersebut gunakan pipa PVC (Pralon air) ukuran 1 Inch.





ini adalah gambar tampak dari atas antena. dimana letak pemasangan baut pengait plat antena dengan pipa PVC dan kabel antena. Awas,,,... Baut atau kabel jangan sampai berhubungan..

untuk pemasangan reflektor. dibuat sedemikian rupa pada gambar terletak dibelakang inti antena dengan jarang kurang lebih 15 - 20cm. ini tergantung dari hasil gambar yang dihasilkan.
Letakkan antena ditempat yang strategis untuk mendapatkan sinyal yang kuat.


Saturday, December 6, 2014

Cara Mudah Menggunakan Clear Master Untuk Membersihan File Sampah Dan meningkatkan Performa Android



Salah satu Komponen yang sangat penting dalam sebuah Hp yang berbasis android adalah RAM, seperti halnya pada komputer pada hp android  ram juga berfungsi sebagai  komponen penyimpana sementara pada saat Android atauppun komputer di jalankan dan akan bisa kita akses secara acak natinya, fungsi  RAM sendiri adalah untuk mempercepat proses data pada sebuah sistem baik itu sistem Komputer ataupun Sistem yang terdapat pada android, semakin besar ram yang ada pada suatu komputer ataupun android, maka semakin cepat pula proses yang akan di peroleh. akan tetapi Biarpun Ram kita ini besar bila tidak secara rajin kita bersihkan cache-cache yang menempel ataupun yang tertinggal lama kelamaan akan mengakibatkan Sistem  yang kita pakai baik itu android ataupun laptop/komputer maka performanya akan menurun. nah pada kesempatan kali ini aku akan berbagi bagaimana membersihkan Ram dari carche sampah yang menempel pada RAM.

Sebenarnya banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menawarku alat pembersih sampaj untuk android. akan tetapi pada kali ini aku akan memberi tutorial bagaimana menggunakan clear master, mengapa aku menggunakan clear master, selain ringan aplikasi ini sudah sangat populer di dunia komputer, itu sebabnya di dalam hp android aku juga menggunakan ini. nah untuk menggunakanya silahkan simak tutorial berikut ini.

1,yang pertama tentunya hp android anda sudah ada aplikasi clean master ini, kalau belum ada anda bisa unduh dan instal di hp Android anda melalui Google Play

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleanmaster.mguard&hl=in

2.Nah setelah anda unduh dan anda instal di HP Android anda, langkah yang kedua adalah dengan membuka aplikasi tersebut, maka akan tampak di layar android anda gambar seperti gambar di bawah ini.
Cara Mudah Menggunakan Clear Master Untuk Membersihan File Sampah Dan meningkatkan Performa Android1

Setelah muncul gambar seperti itu apabila anda ingin membersihkan sisa sisa sampah di memori ram anda silahkan Pilih pengoptimalan memori, akan tetapi apabila anda ingin membersihkan sampah yang masih menempek karena anda menghapus photo atau file yang lain maka pilihlah Berkas sampah.  

3. Nah setelah anda buka Pengoptimalan memori maka akan muncul gambar seperti di bawah ini.

Cara Mudah Menggunakan Clear Master Untuk Membersihan File Sampah Dan meningkatkan Performa Android2
Nah bila di layar anda ada gambar seperti di atas maka centanglah  semua, itu artinya apa apabila anda mencentang semua berarti anda akan enghapus file sampah atau carche yang masih menempel. langkah selanjutnya adalah meng cler/atau menghapus semua file tersebut, dengan cara tekan tombol  Clear pada bagian bawah. dan tunggu  sampai proses selesai, biasnya tidak makan waktu lama.

3. Setelah proses penghapusan selesai  maka akan muncul gambar seperti di bawah ini.

Cara Mudah Menggunakan Clear Master Untuk Membersihan File Sampah Dan meningkatkan Performa Android3
bila ada gambar seperti itu silahkan anda tekan saja tombol selesai.

4. Setelah gambar selesai anda tekan maka saat anda membuka kembali Clean master akan terlihat perbedaanya. lihat dan bandingkan saja gambar di bawah ini dengan gambar yang paling atas.

Cara Mudah Menggunakan Clear Master Untuk Membersihan File Sampah Dan meningkatkan Performa Android4



Kalau gambar di atas menunjukan 68% sedang gambar ini menunjukan 55% itu artinya apa. artinya beban memori ram anda berkurang 13%, dengan pengurangan yang cukup besar ini tentunya akan mempercepat internet anda saat anda browsing. nah itulah tips bagimana cara menggunakan cleaner master. 






Semoga bermanfaat

Insya Allah


Beberapa penduduk Mekkah datang ke Nabi Muhammad saw. bertanya tentang ruh, kisah ashabul kahfi dan kisah Dzulqarnain. Nabi menjawab, "Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan." Keesokan harinya wahyu tidak datang menemui Nabi, sehingga Nabi gagal menjawab hal-hal yang ditanyakan. Tentu saja "kegagalan" ini menjadi cemoohan kaum kafir.

Saat itulah turun ayat menegur Nabi, "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhan-Mu jika kamu lupa dan katakanlah "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS 18: 24)

Kata "Insya Allah" berarti "jika Allah menghendaki". Ini menunjukkan bahwa kita tidak tahu sedetik ke depan apa yang terjadi dengan kita. Kedua, hal ini juga menunjukkan bahwa manusia punya rencana, Allah punya kuasa. Dengan demikian, kata "insya Allah" menunjukkan kerendahan hati seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan ilahi.


Dari kisah di atas kita tahu bahkan Nabi pun mendapat teguran ketika alpa mengucapkan insya Allah.

Sayang, sebagian diantara kita sering melupakan peranan dan kekuasaan Allah ketika hendak berencana atau mengerjakan sesuatu. Sebagian diantara kita malah secara keliru mengamalkan kata "insya Allah" sebagai cara untuk tidak mengerjakan sesuatu. Ketika kita diundang, kita menjawab dengan kata "Insya Allah" bukan dengan keyakinan bahwa Allah yang punya kuasa tetapi sebagai cara berbasa-basi untuk tidak memenuhi undangan tersebut. Kita rupanya berkelit dan berlindung dengan kata "Insya Allah". Begitu pula halnya ketika kita berjanji, sering kali kata "insya Allah" keluar begitu saja sebagai alat basa-basi pergaulan.

Yang benar adalah, ketika kita diundang atau berjanji pada orang lain, kita ucapkan "insya Allah", lalu kita berusaha memenuhi undangan ataupun janji itu. Bila tiba-tiba datang halangan seperti sakit, hujan, dan lainnya, kita tidak mampu memenuhi undangan ataupun janji itu, maka disinilah letak kekuasaan Allah. Disinilah baru berlaku makna "insya Allah".

Wednesday, December 3, 2014

Hindari radiasi berbahaya smartphone dengan 6 cara cerdas ini


Smartphone saat ini sudah menjadi gadget wajib yang dibawa oleh banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Namun tahu kah Anda bila menggunakan smartphone dengan cara yang salah bisa menimbulkan masalah kesehatan parah seperti tumor hingga kanker?
Ya, menurut penelitian dari Departemen Kesehatan New York di awal tahun ini, terdapat sekitar 725 kasus tumor berbahaya (dari 53.000 kasus) yang menyerang otak dan saraf warganya dari tahun 2006 sampai 2010. Ratusan kasus itu ditengarai berkaitan dengan semakin meningkatnya penggunaan ponsel dan smartphone.
Meski sampai saat ini belum ada penelitian spesifik yang membuktikan keterkaitan antara kemunculan tumor atau kanker dengan radiasi dari smartphone, tentu akan lebih baik bila kita sebagai pengguna melakukan langkah antisipasi.

Berikut adalah enam langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya radiasi smartphone.
1.Pakai headset Bluetooth
Cara pertama tentu saja mengurangi pemakaian smartphone di daerah sekitar kepala, misalnya saat melakukan panggilan. Dan headset Bluetooth adalah perangkat tambahan yang paling disarankan oleh ahli untuk mengurangi paparan radiasi dari smartphone.
Jika Anda masih belum terbiasa menggunakan headset Bluetooth dalam waktu yang lama, sebaiknya Anda mulai mencobanya untuk panggilan-panggilan dengan durasi waktu lama.
Memakai headset Bluetooth juga sangat disarankan di menit-menit awal jika Anda merasa kurang nyaman memakainya terus menerus. Menit-menit awal panggilan adalah saat di mana radiasi smartphone paling banyak dikeluarkan.
2.Pilih Chatting atau Voice Chat ketimbang telepon
Kini banyak sekali aplikasi chatting yang sudah menawarkan fitur pesan suara atau voice chat untuk menggantikan fungsi panggilan pada smartphone. Anda juga bisa memilih SMS dan chatting saja ketimbang harus membuat panggilan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.
Selain lebih menghemat biaya pulsa, langkah ini dapat mengurangi paparan radiasi karena pengguna akan cenderung memegang smartphone jauh dari kepala. Ingat, mengurangi frekuensi membuat panggilan adalah hal utama yang bisa mengurangi bahaya radiasi.
3.Simpan smartphone di tas khusus dan beri casing tambahan
Saran ini mungkin sering kali Anda dengar di kehidupan sehari-hari. Tetapi, ternyata sangat sedikit sekali orang yang mengikuti saran ini, kerena banyak pengguna kerap merasa menyimpan smartphone di kantong celana dan kemeja memudahkan mereka untuk meraih smartphone.
Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bila radiasi smartphone dapat menyebabkan kanker atau menurunnya kualitas sperma. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk menyimpan smartphone di tas kecil yang kini banyak dijual serta menambah casing luar.
Selain melindungi dari benturan atau potensi smartphone jatuh, penambahan casing dapat mengurangi paparan radiasi dan menjauhkan smartphone dari bagian tubuh yang berpotensi terkena dampak radiasi.
4.Hindari penggunaan smartphone berlebihan saat diperjalanan
Saat traveling atau bepergian banyak orang yang cenderung beralih ke smartphone untuk menghindari kebosanan. Akan tetapi hal ini sejatinya sangat tidak disarankan, apalagi untuk melakukan panggilan.
Posisi Anda yang terus berubah-ubah dan melewati banyak tower seluler sepanjang perjalanan dapat meningkatkan jumlah radiasi yang dikeluarkan oleh smartphone. Hal ini akibat usaha ekstra smartphone untuk mendapatkan sinyal ke sumber jaringan terdekat.
‘Larangan’ tersebut juga berlaku saat di perjalanan Anda mendapati smartphone hanya mendapat sinyal yang minim. Saat sinyal yang didapat sedikit, smartphone akan mengimbanginya dengan meningkatkan pancaran sinyal yang berujung pada bertambahnya paparan radiasi.
5.Isi daya smartphone ditempat yang jauh dari jangkauan
Apakah Anda termasuk orang yang mengisi daya smartphone di samping tempat tidur di malam hari? Jika iya, Anda sebaiknya mulai meninggalkan kebiasaan itu.
Sebab, kita tidak bisa mengawasi secara langsung apa yang terjadi pada smartphone saat kita mengisi ulang dayanya. Ada kalanya si smartphone akan mengeluarkan radiasi tinggi saat menerima banyak notifikasi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengisi ulang daya smartphone di tempat-tempat yang jauh dari jangkauan kita dan keluarga, terutama anak-anak.
Tubuh anak-anak yang masih masuk tahap perkembangan dianggap lebih rentan terkena dampak buruk radiasi ketimbang orang dewasa.
6.Jangan gunakan perangkat anti radiasi
Dengan semakin meningkatnya kesadaran orang akan bahaya radiasi smartphone, banyak pihak yang mulai memproduksi alat tambahan yang diklaim dapat melindungi pengguna dari radiasi smartphone mereka, salah satunya dengan stiker anti radiasi.
Selain setelah stiker anti radiasi, muncul casing anti radiasi. Perangkat tambahan ini memang bisa mengurangi radiasi yang diterima oleh pengguna, tetapi casing itu juga dapat membatasi sinyal yang masuk dan justru menghambat panggilan.
Hal ini justru dapat membuat kita melakukan panggilan lebih sering dan meningkatkan resiko terkena radiasi dari smartphone kesayangan.

FPI dan FENOMENA ISLAM ANYARAN


SALAH SATU fenomena yang muncul menyusul lahirnya gerakan reformasi di Indonesia ialah maraknya kelompok-kelompok Islam minoritas yang beraliran keras atau ekstrem. Secara lahiriah maupun paradigmatik, kelompok-kelompok ini bisa dibedakan dengan arus utama umat Islam Indonesia yang moderat, yang diwakili kalangan NU dan Muhammadiyah. Secara ideologis, kelompok-kelompok tersebut bisa pula dibedakan dari kelompok Islam pendatang baru yang terus bertumbuh, yakni Jamaah Tarbiyah, yang memiliki sayap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Secara umum atau kasar, kelompok-kelompok Islam garis keras tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian utama. Yakni, pertama, kelompok yang secara ideologis ingin mendirikan negara Islam atau kekhalifahan di Indonesia, dan kelompok yang hanya ingin menegakkan syariat Islam dalam lingkungan NKRI. Kelompok pertama dari sudut ideologis atau paradigmatis lebih tertata secara sistematis. Mereka memiliki agenda atau skala prioritas yang jelas untuk mencapai sasarannya, dengan semacam standar prosedur operasi (SOP) yang jelas dan relatif baku.
Sementara kelompok kedua tidak terlalu ideologis, dan sering tindakannya hanya bersifat insidental, reaksioner, atau eklektik-oportunistik. Walaupun begitu, kedua kelompok tersebut jarang mengalami gesekan dan sama-sama tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI), sebuah forum ormas-ormas Islam yang didominasi kalangan Islam garis keras.
Kelompok pertama, yang lebih ideologis, diwakili antara lain Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Jamaah Islamiyah (JI) alias Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) alias Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Baik JI, MMI, maupun JAT dipakai istilah “alias” karena tokoh utamanya sama, yakni Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kelompok kedua, yang lebih merupakan kelompok penekan (pressure group), misalnya direpresentasikan oleh sepak terjang Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Jihad.
Bedanya dengan FPI, Laskar Jihad lebih bersifat temporer, dalam rangka menyikapi konflik horizontal yang mereka pandang mengancam umat Islam. Setelah konflik horizontal selesai, atau dapat diatasi pemerintah, Laskar Jihad dengan sendirinya bubar atau tak lagi terdengar eksistensinya. Sebagian besar mantan anggota Laskar Jihad lalu kembali ke dalam rutinitas dakwah Salafi, sebuah sekte (manhaj) Wahabi yang beraliran konservatif dan keras.
ISLAM ANYARAN
Walaupun memiliki sejumlah perbedaan, namun semua kelompok Islam anyaran atau muslim “pendatang baru” tadi memiliki sejumlah kesamaan. Antara lain, pertama, ialah latar belakang mereka dan, kedua, pemahaman agama mereka.
Secara umum para pendukung atau bahkan juga tokoh gerakan Islam baru tersebut rata-rata atau banyak berasal dari latar belakang keluarga Islam minimalis (abangan) atau bukan pemeluk Islam yang taat (santri). Walaupun Ustad Abu Bakar Ba’asyir sendiri alumni Pondok Gontor dan berasal dari keluarga santri, namun wilayah pengaruhnya gagal menembus basis massa Muhammadiyah dan NU, dan lebih menjangkau komunitas mereka saja, yaitu kalangan Islam anyaran.
Kedua, pemahaman keislaman mereka keras, kaku, rigid, ekstrem, dan cenderung merasa paling benar sendiri (absolute claim of truth). Mereka tak hanya merasa paling benar terhadap entitas nonmuslim, melainkan juga merasa paling benar di antara sesama kelompok Islam. Bahkan dalam aktivitasnya tak segan-segan menggunakan kekerasan atau memaksakan kehendak.
Akibat latar belakang keluarga yang bukan dari pemeluk Islam taat tersebut, maka bisa diduga pemahaman agama mereka pun terbatas. Mereka baru serius belajar agama ketika menempuh pendidikan yang rata-rata di sekolah negeri, bukan di sekolah Muhammadiyah atau di pondok pesantren NU. Kemudian baru mereka melanjutkan masuk ponpes beraliran keras, seperti Ngruki atau ponpes-ponpes Salafi.
Terkait dengan back-ground keluarganya, bisa dipahami jika secara geografis para pendukung kelompok-kelompok ekstrem banyak berasal dari kawasan-kawasan yang secara tradisional justru tidak dikenal sebagai basis kaum santri. Misalnya Solo, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Klaten, dan daerah-daerah lainnya di Jawa Tengah.
Pada masa Orde Lama, kawasan tadi dikenal sebagai basis PNI atau PKI yang secara religius, meminjam kategori antropolog Clifford Geertz, termasuk kaum abangan. Akan tetapi, represi yang dilakukan rezim Orde Baru atas anak turun mereka dan pewajiban pendidikan agama selama Orba, tampaknya telah mentransformasikan anak turun kaum abangan ini menjadi santri-santri baru alias Islam anyaran, atau menurut istilah pengamat politik A. Gaffar Karim dari Fisipol UGM, sebagai “neosantri”.
Berbeda dengan anak turun santri NU atau Muhammadiyah, kaum Islam anyaran tadi tidak memiliki loyalitas tradisional untuk merujuk fatwa ulama NU atau keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam memahami agama. Dengan kata lain, mereka bebas untuk melakukan proses “trial and error” dalam mencari rujukan agama Islam yang dianutnya.
Dalam proses pencarian inilah mereka bertemu para pengajar atau pendakwah Islam ekstrem di sekolah-sekolah negeri atau kampus-kampus umum. Sayangnya, karena keterbatasan bekal atau pemahaman agama, tak sedikit di antara mereka yang menelan mentah-mentah apa saja yang diajarkan para ustad beraliran keras tadi. Mereka tak memiliki kemampuan untuk memfilter atau membantah apa yang disampaikan oleh ustadnya.
Ini berbeda dengan kaum muda yang datang dari latar belakang NU atau Muhammadiyah, atau pernah mengenyam pendidikan di ponpes NU atau sekolah Muhammadiyah. Karena bekal pemahaman agama mereka yang lebih baik, mereka ini memiliki kapasitas membantah atau setidaknya membanding-bandingkan, apa yang disampaikan para pengajar Islam garis keras tadi dengan mazhab, manhaj (aliran), atau tafsir Islam lainnya.
Karena itulah, bisa dipahami, para pegiat Islam garis keras lebih suka merekrut para pengikut dari kalangan Islam abangan atau mualaf, bukan dari mereka yang pernah dididik di lingkungan NU atau Muhammadiyah. Istilahnya, mereka yang datang dari keluarga abangan atau berstatus mualaf (baru masuk Islam) akan lebih mudah dibentuk atau di-sibghah, tanpa banyak protes atau mengeluh. Apalagi metode pengajaran yang digunakan biasanya juga bersifat monolitik, searah, otoriter, dan nyaris tidak menoleransi pemikiran alternatif: suatu hal yang bakal tidak tertahankan bagi anak-anak muda dari NU dan Muhammadiyah yang terbiasa berpikir bebas, kritis, dan demokratis.
Catatan khusus mungkin perlu diberikan kepada FPI. Tak sedikit anggota atau pendukung gerakan ini adalah preman atau mantan preman. Itulah sebabnya, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Sjafii Maarif, pernah menyebut FPI sebagai “preman berjubah”. Apalagi perilaku para anggota FPI sendiri sering anarkis dan gemar menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya kepada kelompok lain. Latar belakang preman atau mantan preman ini sekufu atau selevel dengan Islam abangan, yakni masuk kategori bukan santri atau tidak terlalu religius.
TEORI KONVERSI
Mengapa mereka yang baru memeluk Islam –baik karena sebelumnya nonmuslim maupun muslim tapi hanya Islam KTP— setelah belajar agama justru menjadi pengikut atau pendukung Islam garis keras? Itulah pertanyaan yang semula terngiang-ngiang di kepala saya ketika mengamati gerakan Islam.
Jawabnya, ternyata perilaku para penganut Islam anyaran tadi mirip dengan fenomena orang kaya baru (OKB). Perilaku OKB, yang sebelumnya miskin atau sengsara, biasanya ingin membeli semua barang yang diinginkannya, termasuk yang kadang sebetulnya tidak diperlukannya. Ia seperti melakukan “balas dendam” atas era miskin atau sengsaranya dulu. Mereka membelanjakan semua uangnya untuk membeli barang-barang mewah yang sanggup dibelinya.
Demikian pula para penganut Islam anyaran. Lantaran mereka “dendam” atau merasa sangat bersalah atas masa lalunya yang berlumur dosa, mereka ingin menebusnya dengan cara menjalankan agama secara rigid, kaku, total, bahkan cenderung berlebihan. Mereka ingin mengubur kenangan masa “jahiliah” yang pernah dilaluinya dengan berhijrah ke dalam pemahaman Islam yang kaffah (total) dan sempurna. Bahkan mereka cenderung memaksakan pemahaman agamanya kepada orang atau kelompok lain pula, suatu hal yang justru sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang tanpa paksaan.
Mungkin sesekali mereka pernah mengikuti pengajian ala NU dan Muhammadiyah. Namun karena kurang puas dengan pendekatan NU dan Muhammadiyah yang dianggap terlalu menoleransi penyimpangan (baik bid’ah maupun maksiat), mereka pun akhirnya mengikuti kajian-kajian agama yang lebih keras, yang cenderung merasa paling benar sendiri dan acap membid’ahkan atau bahkan mengkafirkan kelompok Islam yang tak sejalan dengan visinya.
Kecenderungan muslim anyaran tadi ternyata sesuai dengan penjelasan teori konversi. Menurut teori konversi, mereka yang sebelumnya tidak terlalu religius atau tidak terlalu taat menjalankan agamanya, begitu tertarik untuk mendalami agama maka justru akan menjadi penganut agama yang keras atau fanatik.
Dalam kisah sahabat Nabi pun hal ini terbukti. Sahabat Umar bin Khaththab, misalnya, yang sebelumnya tokoh suku Quraisy yang sangat keras menentang dakwah Nabi Muhammad SAW, begitu masuk Islam justru menjadi tokoh Islam yang dikenal keras dan tegas. Beliau dikenal gemar melakukan razia keliling kampung atau kota pula, mirip laskar FPI sekarang ini barangkali. Dalam konteks ini mungkin bisa dipahami pula jika latar pendidikan Habib Rizieq, Ketua Umum FPI, pernah dididik di sebuah sekolah misionaris Kristen. Dan, ironisnya, FPI pula yang kerap terlibat dalam aksi penyerangan rumah ibadah atau sekolah umat Kristiani.
Sementara sahabat Nabi yang lain, Ali bin Abi Thalib, yang dididik Nabi Muhammad sejak kanak-kanak dan menjadi orang yang memeluk Islam pertama kali bersama dengan istri Nabi, Siti Khadijjah, justru menjadi seorang muslim yang lembut dan tidak suka menggunakan kekerasan. Dalam suatu peperangan, misalnya, Ali berhasil menghunus pedang ke leher musuhnya yang seorang Yahudi. Namun, lantaran si Yahudi ini senjatanya terlempar, Ali urung membunuhnya.
Bahkan, ketika si Yahudi meludahi wajah Ali dan mengejek Ali sebagai pengecut karena tidak berani membunuhnya, Ali tetap enggan membunuh walaupun hatinya marah karena diludahi lawan. Justru karena ia marah itulah, Ali kemudian berkata, “Aku tidak akan membunuh karena hawa nafsu . Aku hanya membunuh karena Allah.”
Luar biasanya, justru karena sikap Ali yang lemah lembut dan sangat memegang akhlak jihad atau etika perang dalam Islam inilah yang membuat si Yahudi terharu dan kemudian menyatakan diri memeluk agama Islam…