Monday, April 30, 2012

Langkah Tepat Memilih Modem USB

Salah satu impact dari turunnya tarif internet, bertaburlah paket tarif internet operator yang dikemas dengan ekonomis dan memikat. Lain dari itu, untuk memperkuat penetrasi penggunaan internet, pihak operator dan vendor modem juga gencar menawarkan modem dari beragam tipe. Meski rata-rata smartphone kini punya kemampuan build in modem, tapi tetap pasar modem dedicated punya pasar tersendiri, terutama modem USB yang kini paling banyak ditawarkan.

Populernya modem USB tak lain karena lebih terpercaya untuk diandalkan sebagai sarana akses internet, terutama ke PC/laptop, dan tidak memerlukan baterai dalam penggunaannya, aktivasinya pun cukup plug and play. Ditbambah lagi modem USB punya desain yang mungil, sehingga ergonomis untuk dibawa-bawa.

Saat ini ibarat ‘susah-susah gampang’ untuk memilih jenis modem USB yang tepat. Dari segi desain antar merek memang mirip, spesifikasinya pun masing-masing tak jauh beda. Nah, berikut ini kami sajikan panduan untuk memilih modem USB secara tepat.
 
1.    Tentukan Operator yang Akan Digunakan
Inti dari pembelian modem adalah tersedianya akses internet yang baik. Maka untuk urusan modem, tahap pertama tentukan dulu operator mana yang akan Anda gunakan. Pastikan kualitas sinyal operator tersebut memang apik di lokasi Anda berdomisili.

2.    Sesuaikan dengan kebutuhan
Setelah menemukan operator yang ideal, maka silahkan mencari jenis modem USB yang ditawarkan. Ada baiknya, diawal Anda bisa mencari paket modem USB yang sudah di-bundling, dengan skema bundling setidaknya Anda akan dimudahkan dalam urusan setting dan pastinya ada bonus paket data yang siap dinikmati.

Sebaliknya bila Anda membeli modem USB non bundling, pastikan sebelum membeli untuk mengetahui spesifikasi modem USB yang dibeli, apakah telah cocok dengan jaringan operator yang ingin Anda gunakan, jangan sampai Anda ingin menggunakan paket internet CDMA, tapi yang Anda beli justru modem USB berbasis 3G/HSDPA.

3.    Kemudahan Setting Modem
Bagi Anda yang sibuk dan menginginkan instalasi cepat, lebih tepat memilih modem bundling.

4.    Jangan Terlalu Terpengaruh Obral Murah
Modem USB kini kerap digadang ke pasar dengan harga yang super murah. Tak ada salah nya membeli dengan harga murah, tapi coba sebelumnya perhatikan spesifikasi modem USB tersebut, termasuk kemampuan lain yang ditawarkan dan daya tahannya. Informasi ini bisa Anda peroleh dari diskusi ini forum-forum internet.

5.    Perhatikan Merek Modem dan Layanan Purna Jual
Ada beragam pilihan merek modem USB, perhatikan merek modemya. Setidaknya merek-merek dari vendor global bisa menjadi jaminan awal, ini juga berlaku untuk modem yang di-bundling operator. Juga perhatikan ketersediaan jaringan purnal jual (service) yang tersedia. Jangan lupa untuk tanyakan mengenai garansinya, bila di-bundling oleh operator, tanyakan bagaimana mekanisme perbaikannya bila suatu saat rusak.

6.    Pilih modem yang support terhadap semua OS
Jangan sampai membeli modem yang tidak suport dengan operating system komputer atau laptop Anda, minimal modem Anda suport terhadap OS yang umum digunakan seperti windows XP dan 7 serta linux atau bahkan Mac.

Terlalu Banyak Tidur Picu Sakit Jantung


Tidur merupakan salah satu terapi penyegaran tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tak dapat memulihkan kerusakan sel dan jaringan yang terjadi setiap hari. Tapi, tidur berlebih juga berbahaya untuk kesehatan.

Rohit R Arora, profesor kardiologi dari Chicago Medical School memperingatkan bahwa kurang tidur maupun tidur berlebih berkaitan dengan faktor risiko gangguan jantung.

Dari penelitian terhadap 3.019 pasien usia 45 tahun ke atas, ia menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam atau lebih dari delapan jam sehari memiliki peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Analisis lebih detail menyebut bahwa mereka yang terbiasa kurang tidur dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dan stroke, dan 1,6 kali lebih mungkin mengalami gagal jantung.

Sementara mereka yang doyan tidur berlebihan dua kali lebih mungkin mengalami angina dan 1,1 kali lebih mungkin mengalami jantung koroner. "Tidur dapat mempengaruhi kesehatan jantung, dan ini harus menjadi prioritas," kata Arora

Dalam penelitian terdahulu, penelitian lebih fokus terhadap efek buruk kurang tidur yang dikaitkan dengan kelainan sistem saraf simpatik, intoleransi glukosa, peningkatan kadar kortisol, tekanan darah, dan gangguan denyut jantung. Yang semua ini berhubungan dengan gangguan kardiovaskuler.

Arora mengatakan bahwa durasi tidur harus menjadi perhatian dokter. Ia melihat banyak dokter yang mengesampingkan pola tidur dalam diagnosis yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.

Menurutnya, durasi tidur ideal adalah delapan jam sehari. Tidur kurang dari enam jam dan lebih delapan jam sehari justru mempercepat kerusakan sel tubuh yang berpotensi mengurangi harapan hidup.

Sumber : VIVAnews

Tumis Daging Teriyaki Sayuran


Sajian daging ini gampang dibuat. Rasanya gurih enak dengan aroma wangi bawang putih. Tambahan tumis sayuran bikin lauk ini jadi makin lengkap. Tinggal tambahkan nasi pulen hangat, jadilah menu komplet rasa dan nutrisi.

Bahan:
2 sdm minyak sayur
50 g bawang bombay, cincang
250 g daging has sapi, potong dadiu 1.5 cm
Bumbu:
100 ml shoyu
2 siung bawang putih
½ sdt gula pasir
½ sdt merica bubuk
1 sdm kecap manis
1 sdm air jeruk lemon
Sayuran Tumis:
1 sdm minyak sayur
1 siung bawang putih, cincang
1 batang daun bawang, iris kasar
100 g tauge
75 g sawii hijau, potong kasar
50 g wortel, iris kecil panjang
2 sdm shoyu
½ sdt merica bubuk
Taburan:
1 sdm bawang putih goreng

Cara membuat:
  • Aduk potongan daging dengan bumbu. Diamkan selama 30 menit.
  • Tumis bawang bombay hingga layu.
  • Masukkan daging berbumbu. Aduk hingga berubah warna.
  • Masak hingga daging matang. Angkat.
  • Sayuran Tumis:
  • Tumis bawang putih dan daun bawang hingga layu.
  • Masukkan sayuran, aduk hingga layu.
  • Tambahkan shoyu dan merica, aduk rata. Angkat.
  • Penyajian:
  • Taruh sayuran tumis di piring saji.
  • Beri daging tumis dan taburi bawang goreng
  • Sajikan hangat.


Saturday, April 28, 2012

Cara Hentikan Kebiasaan Membandingkan Diri dengan Orang Lain



Membandingkan sudah menjadi sifat dasar manusia. Walau bisa bantu mengevaluasi diri, tapi tak jarang kebiasaan itu berujung dengan rasa iri dan dengki. 

Oleh karena itu, cobalah untuk berhenti membandingkan dan mulailah menghargai diri sendiri serta orang lain. Berikut ini cara menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, seperti yang dikutip dari Huffingtonpost.

1. Apakah Anda mempunyai orang yang selalu membuat iri? Misalnya, partner kerja, atasan, atau teman dekat. Jika ya, cobalah mengubah rasa iri tersebut menjadi motivasi untuk diri sendiri. Jadikan orang-orang tersebut sebagai latihan untuk menghadapi sikap orang lain.

2. Menghilangkan kebiasaan membandingkan memang tak muda. Diperlukan kerendahan hati yang begitu besar. Oleh karena itu, cobalah ubah pola pikir Anda dengan tidak selalu merasa kurang. Geser pola pikir Anda dengan berkonsentrasi pada apa yang telah dimiliki dan membuat Anda bahagia.

3. Berikan pada orang lain apa yang Anda harapkan darinya. Apabila Anda ingin orang lain menghargai Anda, cobalah belajar untuk menghargainya terlebih dulu. Begitu juga, jika Anda ingin dicintai, berikan cinta juga. Ingat, apa yang Anda tanam itulah yang Anda tuai.

4. Pelajari hal positif dari orang yang buat Anda iri. Singkirkan pikiran bahwa Anda 'kurang', dan lakukan perbaikan diri. Mengutip dari perkataan Yoko Ono --janda John Lennon-- yang mengatakan," Ubah kecemburuan menjadi kekaguman, dan apa yang Anda kagumi menjadi bagian dari hidup Anda."

5. Berikan doa baik kepada orang yang membuat Anda iri. Mungkin terdengar klise, tapi hal ini bisa bantu Anda mengubah energi negatif menjadi lebih positif.


Sumber: Wolipop

Daging Ungkep Jamur


Daging yang dimasak perlahan dengan bumbu BBQ komplet ini bisa jadi alternatif sajian makan malam nanti. Dimasak perlahan bersama jamur shitake sehingga bumbu dan aromanya meresap sempurna. Tinggal disantap dengan nasi hangat!

Bahan:
1 sdm mentega tawar
5 butir bawang merah, iris kasar
3 siung bawang putih, iris kasar
250 g daging sapi has luar/dalam, iris melintang ½ cm
2 sdm saus Inggris (saus LP)
1 sdm kecap Jepang
1 sdm kecap manis
½ sdt merica hitam, memarkan agak halus
¼ sdt pala bubuk
1 sdt garam
500 ml air
150 g wortel, kupas, iris melintang ½ cm
5 buah jamur hioko, buang tangkainya

Cara membuat:

Tumis bawang merah dan bawang putih hingga layu.
Masukkan irisan daging, aduk hingga berubah warnanya.
Masukkan saus Inggris, kecap Jepang, kecap manis, merica dan garam. Aduk rata.
Tuangi air, masak dengan api kecil hingga mendidih.
Masukkan wortel dan jamur, masak kembali hingga kuah mengental dan daging lunak.
Angkat, sajikan hangat.

Untuk 4 orang

Kalori : 695,1 kkal - 173,775 kkal/porsi
Protein : 58,2 gr -14,57 gr/porsi
Karbohidrat : 120,14 gr - 30,035 gr/porsi
Lemak : 159,95 gr - 39,98 gr/porsi
Serat : 17,6 gr - 4,4 gr/porsi


Bola Ayam Jamur


Membuat bakso atau bola-bola daging tidak sesulit yang dibayangkan. Apalagi bola ayam yang satu ini. Tambahan susu dan telur plus jamur membuat teksturnya jadi empuk sekaligus renyah. Kuah gurihnya bakal disukai si kecil juga. Bikin yuk!

Bahan:

Bola Ayam:
300 g daging fillet ayam
2 siung bawang putih
2 sdm tepung terigu
1 sdm susu bubuk fullcream
1 kuning telur ayam
½ sdt merica bubuk
1 sdt kaldu ayam bubuk
1 sdt garam
2 buah jamur kuping segar, cincang

Kuah:
1 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, cincang
750 ml kaldu ayam
50 g wortel, iris kecil panjang
2 buah jamur kuping segar, iris kasar
½ sdt merica bubuk
2 sdt garam

Cara membuat:
  • Bola Ayam:
  • Cincang daging ayam hingga halus.
  • Campur dengan bahan lainnya hingga kalis atau tercampur rata.
  • Jika punya food processor, masukkan semua bahan ke dalam mangkuk foodprocessor. Proses hingga halus.
  • Bentuk adonan menjadi bola-bola sebesar bola bakso.
  • Rebus bola-bola dalam air mendidih hingga mengapung. Angkat dan tiriskan.
  • Kuah:
  • Tumis bawang putih hingga kuning dan wangi. Angkat.
  • Masukkan ke dalam kaldu. Masak hingga mendidih.
  • Masukkan bola-bola ayam, sayuran dan bumbu.
  • Didihkan kembali. Angkat.
  • Sajikan hangat.


Sayuran dan Buah Segar Hambat Pertumbuhan Sel Kanker


Kanker adalah penyakit yang paling ditakuti orang. Perkembangannya yang cepat dapat membuat kondisi tubuh menurun drastis. Makanan sehat terutama buah dan sayuran segar ternyata memberi manfaat hebat untuk menumpas sel kanker.

Para ahli menyatakan bahwa kebiasaan makan yang baik dapat membantu mencegah penyakit kanker datang kembali. Selain konsumsi makanan sehat, olahraga teratur juga sangat diperlukan. Sebuah ketentuan baru yang dikeluarkan pada hari Kamis (26/4), oleh American Cancer Society mendesak para dokter untuk berbicara dengan pasien kanker tentang makanan sehat yang wajib dikonsumsi.

Dr. Omer Kucuk, seorang ahli onkologi dari Emory University telah meneliti kadar gizi pada penderita kanker prostat. Penelitian tersebut dilakukan sebelum melakukan operasi, Ia menanyakan tentang diet dan olahraga yang dilakukan pasiennya.

Pada penelitian ini Kucuk menghubungkan antara berat badan pasien yang obesitas dengan peningkatan resiko kanker usus, pankreas dan ginjal. Hasilnya ditemukan bahwa, tidak ada hubungan antara kadar gizi dan olahraga dengan penyaklit kanker.

Resiko tersebut juga bisa diatasi dengan memilih makanan bergizi seperti, brokoli, wortel, kubis, buah berry, bawang putih dan masih banyak lainnya. Sayuran tersebut punya zat anti kanker yaitu flavonoid dan fenol yang dapat mengurangi resiko kanker hati dan kanker usus besar. Sedangkan kandungan glukosinolatnya efektif mengurangi resiko kanker payudara.

Studi yang dilakukan pada lima tahun lalu juga menunjukkan bahwa penderita kanker yang diberikan sayuran dan buah secara rutin, berhasil menurunkan resiko kanker dan mengurangi tingkat kanker yang diderita.

Sayur dan buah juga dikatakan baik untuk kekebalan tubuh. Bagi penderita kanker yang sedang menjalankan masa penyembuhan, wajib makan sayur dan buah agar tubuh tetap segar. Namun saat penelitian ini berlangsung pasien wanita yang menderita kanker lebih mematuhi perintah dokter untuk makan sayur dibandingkan pria yang menderita kanker.

Sumber : detikFood

Friday, April 27, 2012

Penyakit Hati Dan Obat Penawarnya


Banyak yang mengira bahwa penyakit jiwa adalah bagian dari penyakit hati. Ada juga yang mengira bahwa penyakit hati itu adalah penyakit jiwa. Padahal sesungguhnya keduanya tidak sama. Karena berbeda jalur dan wilayahnya masing-masing. Kalau penyakit jiwa pada umumnya disebabkan oleh stressor-stressor lingkungan yang tak teratasi. Atau oleh satu gangguan keseimbangan neurotransmiter di pusat-pusat otak, atau secara genetic, atau karena daya adaptasi yang rendah. Tetapi penyakit hati tidak disebabkan oleh itu semua. Penyakit hati disebabkan oleh lemahnya iman seseorang. Kemunafikan, kemusyrikan bahkan puncaknya adalah kekafiran. Sehingga kalau penyakit jiwa bisa dideteksi melalui penelitian-penelitian sampai ke tingkat microanatomi maupun biokimiawi, tetapi penyakit hati tidak dapat dideteksi secara anatomis, maupun biokimiawi. Dan kalau penyakit jiwa sebagai bagian dari penyakit yang dampaknya di akhirat seperti penyakit yang lain, yakni diampuni dosa-dosanya sesuai berat ringannya penyakit, bahkan ditingkatkannya derajat di sisi Allah. Karena satu penyakit seperti ditusuk duri pun bisa menjadi sebab diampuninya dosa, atau ditingkatnya derajat di sisi Allah SWT, apalagi tertusuk jiwanya. Maka, orang-orang yang sakit jiwa, di hadapan Allah kelak. Sedangkan penyakit hati karena lemahnya iman, maka di akhirat nanti harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. (QS Al Zalzalah : 7-8, Al Qaari'ah 6-9).

Sehingga obat penyakit jiwa adalah psikoteraphy atau obat-obat penenangan, noeroleptic atau teraphy kerja. Sedangkan penyakit hati obatnya adalah Al-Qur'anul Kariim, dzikrullah (selalu ingat kepada Allah), bertaqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), mauidhah hasanah (nasehat-nasehat kebajikan), dan ilmu. Ini semua adalah obat-obat penguat hati. Karena itu, jika kita ingin mengobati, maka harus bisa membedakan antara penyakit jiwa dengan penyakit hati, karena tidak sama jalur dan wilayahnya.

Marilah kita renungkan sejenak sebagian dari penyakit HATI .................

Pertama, penyakit yang sering mengganggu adalah takabbur (sombong, tinggi hati). Penyakit ini sangat tinggi tingkatannya, karena penyakit ini merupakan titisan sifatnya iblis. (QS Ashaad : 74, Al Baqarah : 34). Adapun penawarnya adalah menuntut ilmu. Karena orang yang sombong itu terkadang karena ilmunya masih mentah, atau masih setengah matang. Dan sadar akan dirinya sendiri, siapa hakekat dirinya. Bahwa diri ini di antara alam semesta ini tidak ada apa-apanya. Keberadaan diri ini di bumi ini saja sudah terlalu kecil, bahkan bumipun kalau dibandingkan dengan matahari terlihat kecil, matahari dibanding galaksi, terlihat lebih kecil. Sehingga diri ini harus sadar, bahwa di jagad raya ini, diri ini tak lebih dari sebutir debu. Bumi ibarat sebutir pasir, matahari hanya sebutir kerikil dst. Maka diri ini sangat tidak layak kalau dalam diri yang sekecil ini merasa sombong, tinggi hati.

Kedua, dendam. Tidak pernah memberi maaf kepada orang lain. Kesalahan orang lain ditumbuhkembangkan dalam diri, sehingga hatinya sendiri dijadikan sebagai keranjang sampah. Di dalam interaksi dengan sesama manusia, pasti akan menemui sesuatu yang tidak sesuai dengan hati kita, karena tidak mungkin dalam hidup ini terdapat kesempurnaan. Kalau hati ini ditata untuk menerima kesalahan orang lain maka selanjutnya tentu akan bisa memaafkan. Sehingga jika kita ingin menghilangkan rasa dendam, maka kita harus mendalami dan mengamalkan makna taqwa. Karena bagian dari taqwa adalah wal 'aafiina 'anin naas (memaafkan dengan sesama manusia).

Ketiga, riya'. Berbuat sesuatu bukan mencari ridha Allah, tetapi mencari pujian dan sanjungan dari orang lain. Riya' adalah termasuk syirik walaupun dalam kategori ringan. Penawarnya adalah pendalaman atas ibadah. Bagaimana bisa menjalani ihsan, yakni : "Menyembah Allah seakan-akan Dia melihatmu, jika tidak bisa maka seakan-akan Dia melihatmu". Kita jalani kehidupan ini, sikap dan perilaku kita seluruhnya diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Jika seluruh perilaku, sikap, tindakan kita diniatkan mencari ridha Allah SWT, maka yang muncul adalah sikap ikhlas.

Keempat, egois. Semua untuk dirinya. Mengambil sesuatu yang bukan haknya. Termasuk di dalamnya adalah koruptor, yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan dirinya sendiri. Penyakit yang menjangkit terhadap para pejabat, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Mereka mencari enak untuk dirinya sendiri walaupun dengan cara yang tidak benar. Penyakit ini di samping merupakan penyakit hati, juga termasuk penyakit jiwa. Penawarnya adalah latihan untuk membiasakan berbuat sesuatu yang sehat. Yakni membiasakan untuk selalu memberi dan berbagi. Dan membiasakan untuk selalu mengasah kepedulian sosial. Karena pada hakekatnya, nikmat Allah yang diberikan kepada seseorang adalah tidak untuk dinikmati sendiri, tetapi diwajibkan untuk berbagi.

Kelima, merasa pandai. Orang seperti ini akan cenderung meremehkan orang lain. Tidak mau mendengar, tidak mau belajar, dan tidak mau membaca. Tidak mau menerima kebenaran yang berasal dari luar yang sudah terlebih dahulu difahaminya. Ibarat katak dalam tempurung. Orang pandai atau tidak, bukan diukur dari ijazah, tidak diukur dari pangkat, atau jabatan apapun. Layazaalu aliiman maa thalabul ilm, wa idza dhanna annau aliiman faqad jahilan (Siapa saja yang terus belajar, itulah orang yang pandai dan jika mengira bahwa dia pandai, maka sesungguhnya dia masih bodoh).

Keenam, dengki dan iri hati. Tidak terima atas nikmat yang diterima orang lain. Penyakit ini dimulai dari generasi manusia kedua, yakni Qabil terhadap Habil. Padahal saat itu dia hidup yang bersih, tidak ada polusi moral seperti yang terjadi era sekarang. Sehingga sifat ini tidak karena pengaruh lingkungan, tetapi karena letupan hawa nafsunya sendiri. Penawarnya adalah melatih untuk bisa menerima diri kita sendiri. Banyak orang yang tidak menerima dirinya sendiri. Maka, kita harus selalu member motivasi kepada diri sendiri, untuk bekerja dan berjuang lebih keras, istiqamah, disiplin dan ikhlas. Apa yang dicapai oleh orang lain, merupakan instrospeksi terhadap diri sendiri.

Semoga renungan ini dapat membuat kita lebih mengenali diri kita sendiri yang masih jauh dari kesempurnaan dan penuh dengan kekurangan.

Thursday, April 26, 2012

Bahaya Industri Agama


Satu dekade yang lalu, Inul Daratista digugat ramai-ramai oleh massa berjubah agama hingga sampai ke Majlis Ulama Indonesia. Gara-gara “pengeboran Inul” muncul H. Rhoma Irama di garis depan, dan sejumlah Ulama yang mendatangi DPR agar segera disahkan UU Anti Pornografi. Rupanya massa pedangdut lebih memihak Inul daripada Bang Haji, bukan karena fatwa keagamaannya, namun soal kejujuran beragama. Inul lebih jujur, karena dia “ngebor” semata mencari uang di Jakarta. Tetapi Raja Dangdut itu menggunakan lambang-lambang dakwah dibalik industri musikalnya, yang sangat tipis batasannya, apakah berdakwah melalui musik atau membangun industri musik dengan merek dakwah? 

Dalam waktu bersamaan, kiai dan budayawan, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membuat lukisan heboh.  Melukis lingkaran majlis dzikir, ditengahnya ada perempuan sedang mengebor gaya Inul Daratista.  Suatu kritik spiritual yang luar biasa dalam kanvas itu, betapa banyaknya majlis dzikir yang tak lebih dari tirai bagi syahwat para pelakunya. Mereka kehilangan Allah Swt, ketika berdzikir, malah perpektif nafsunya yang muncul dalam ritualnya.

Ketidakjujuran seringkali menguatkan politisasi agama dan menciptakan tuhan-tuhan semu yang menjanjikan birahi instan, untuk sekadar melupakan problema sosial, ekonomi dan politik pada publik, adalah bentuk pelarian yang sungguh memuakkan. Belakangan malah muncul gerakan bisnis bernuansa spiritual, kecerdasan spiritual, sedekah berlipat duniawi, pelatihan-pelatihan pengembangan SDM bernuansa spiritual,  agar mendapatkan dua pundi-pundi sekaligus, mati masuk syurga, sekaligus dapat untung duniawi.  Gerakan yang justru menimbulkan pembusukan esensi agama itu sendiri.

Mengapa? Karena terjadi transaksi “gaya hidup beragama”, sebagai jawaban instan atas peluang-peluang material di celah-celah spiritual yang kososng. Hasilnya adalah status baru dalam kehidupan sosial modern, sosok manusia dengan gaya hidup modern, namun tetap religius dengan mainstream agar dipandang sebagai manusia yang dekat dengan Tuhan. Padahal ajaran agama, sama sekali tidak mentolerir cara beragama yang riya’ dan hipokrit seperti itu.

Kasus-kasus penyimpangan atas nama agama, atau yang kebetulan dilakukan tokoh yang berlatar agama, mengingatkan kita betapa bahaya bendera-bendera agama dikibarkan untuk kepentingan industri ekonomi dan politik. Lebih-lebih ketika ummat terpedaya oleh kelatahan budaya, bahwa setiap yang didukung oleh mayoritas itu memiliki kebenaran mutlak, dan yang minoritas itu tidak lebih dari buih sampah yang batil. Padahal kebenaran bisa didukung mayoritas, dan bisa didukung hanya minoritas. Begitu juga sebaliknya, kebatilan.

Jika kita survey di seluruh negeri ini, merk-merk dagang dan merk “politik” dengan bernuansa serba religius, jumlahnya hampir ratusan. Karena menurut teori marketing, sebuah produk yang bisa melekat secara emosional setara agama, maka produk itu benar-benar sukses di pasar. Inilah yang menarik proyek “berhala bisnis” yang dijadikan lahan industri siapa pun yang ingin memaksa Tuhan menuruti selera nafsunya.

Karena komoditas manusia modern telah melampaui takarannya, maka perkembangan industri muncul dengan eksploitasi apa pun yang untuk membangun kapitalisasi dengan segala cara. Bahkan, konsumsi-konsumsi psikhologis yang maniak terhadap kekerasan, bisa dijadikan lahan bisnis kekerasan, dan berujung industri perang. Konsumsi hedonikal, bisa menyeret maniak kebinatangan manusia untuk dijadikan obyek potensial untuk industri syahwat, pemuasan perut, dan emosi status sosial, maupun mimpi semunya.

Kekerasan, kebuasan dan kebinatangan, akan terus tumpang tindih saling berkelindan dalam gerakan peradaban yang destruktif.  Agama dan simbol spititual menjadi sasaran paling potensial untuk dijadikan legitimator atas usaha-usaha syahwatiah tersebut, dan sangat berbahaya jika masuk dalam bursa pasar, sebagai spirit  dari satu sisi dua mata uang globalisasi.

Agama mana pun ketika tampil dalam konstruksi verbal, formal, dan simbolik, selalu berujung keruntuhan historinya, karena kepentingan berebut penguasaan simbol-simbol agama tidak pernah muncul sebagai kekuatan sejarah, kecuali sekadar buih-buih yang hebat yang menghempaskan dirinya sendiri dalam kebudayaan yang hampa, tanpa moral. Sehina mereka yang memperdagangkan akhirat untuk kepentingan dunianya, atau sehina mereka yang berbisnis dengan Tuhan, karena memaksakan nafsunya untuk mengukur kriteria keabsahan Ilahi dibalik sukses dan gagalnya urusan duniawi.

Kisah sedih yang berulang

Dalam kultur “amaliah publik” (awam) di bawah, tentu lebih banyak lagi  munculnya instanisme religious untuk mengukur derajat kesucian tokoh atau pemimpin agama.  Hal ini ditandai maraknya dunia magic dan hal-hal luar biasa yang dilatari kultur spiritual seseorang, lalu dijadikan ukuran status kesucian, manakala instanisme duniawi bisa diproduksi oleh kekuatan spiritualnya. Inilah bentuk-bentuk  pembebasan semu penuh tipudaya (ghurur) yang tidak membebaskan belenggu ketololan bangsa, khususnya umat beragama.

Kisah sedih soal manipulasi keagamaan, cabulisme, dan munculnya kepalsuan-kepalsuan spiritual, senantiasa berulang dalam kehidupan kita, terutama ketika depressi ekonomi dan politik menjadi kabut yang tidak menumbuhkan semangat dan harapan, maka spontanitas emosi sosial selalu bersemburat tanpa kendali, bahkan dalam pelarian spiritualnya.

Lembaga-lembaga agama, pemerintah dan institusi pendidikan sangat bertanggungjawab atas keberlangsungan kekuatan moral dalam beragama. Karena, dalam Islam, institusi itu mana pun, baik pemerintahan maupun Ormas, lembaga pendidikan,  dibangun justru untuk menegakkan agama. Bukan sebaliknya, agama dijadikan lahan formalisasi, bagi kepentingan ekonomi dan politik,  yang berujung perebutan hegemoni konflik.

Agama bukanlah hiburan spiritual yang dipertontonkan. Spiritualitas agama bukan menjadi pintu gerbang bagi para pemburu harta karun, apalagi untuk membangun piramida tahta. Jika memegang amanah agama ini seperti memegang bara, janganlah memilih salju duniawi melalui jubah agama. Karena anda akan sulit membedakan, mana nafsu menghadap Allah Swt, dan mana cinta kepada Allah Swt.

M. Luqman Hakim, Ph D
Dimuat di majalah GATRA edisi 16 / XVIII 29 Peb 2012

Mereka Yang Tidak Menyukai Sama'


Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzily

Hal-hal sebagaimana di atas memang tidak disuka oleh berbagai kalangan: Misalnya sekelompok kaum yang tidak suka karena adanya berita (akhbar) yang diriwayatkan dari sebagian imam terdahulu, ulama dan tabiin, bahwa mereka tidak menyukainya. Sehingga orang yang tidak suka akan beralasan karena mengikuti mureka, sebab mereka adalah figur dan imam dalam berbagai hukum keagamaan dan tokoh pada zamannya bagi umat Islam.

Sementara itu, suatu kaum dari kalangan para murid, orang-orang yang mendekat kepada Tuhan dan bertobat juga tidak menyukainya, karena sangat berbahaya bila mereka bisa menikmati kesenangan dan mengikuti kesenangan nafsunya, sebab “ikatan” yang sudah diikat dengan kuat akan bisa terlepas dan terurai lagi, kemauan kuatnya akan hancur. Cenderung mengikuti keinginan nafsu dan terjerumus dalam fitnah dan bencana.

Ada pun kelompok lain yang tidak suka hal ini dan berpendapat, bahwa menyeburkan diri untuk mendengarkan potongan-potongan bait syair ini tidak bisa lepas dari dua kemungkinan: Bisa jadi termasuk kelompok orang-orang yang hanya menghibur diri, yaitu suatu kaum yang suka bermain-main dan fitnah; dan bisa jadi termasuk kaum yang telah mencapai tingkat kondisi spirituaI yang mulia dan telah memeluk erat tingkatan-tingkatan spirituaI yang diridlai, mematikan nafsu mereka dengan latihan-latihan dan perjuangan spiritual, melempar dunia di belakang mereka dan mencurahkan segalanya hanya untuk Allah Azza wa-Jalla dalam segala makna mereka. Kelompok ini mengatakan, “Kami bukanlah golongan yang pertama dan juga bukan golongan yang kedua. Sehingga tidak ada artinya kami menyibukkan diri dengan hal itu, sementara meninggalkan hal itu adalah lebih baik bagi kami dengan alternatif untuk menyibukkan diri dengan Iman, melaksanakan kewajiban dan menjauhi dari yang diharamkan.”

Syekh Abu Nashr as-Sarraj —rahimahullah— berkata: Saya mendengar Ahmad bin al-Wajihi berkata: Saya mendengar Abu Ali ar-Rudzabari —rahimahullah— mengatakan, Dalam masalah ini kami teIah mencapai pada suatu posisi yang tajamnya seperti pedang. Apabila kita ikut condong kesitu, maka kita akan masuk ke neraka.”

Syekh Abu Nashr as-Sarraj —rahimahullah— berkata: Ja’far al-Khuldi memberitahu saya tentang apa yang pernah saya bacakan kepadanya: Saya mendengar al-Junaid —rahimahullah— bekata: Suatu ketika aku pernah berkunjung ke tempat Sari as-Saqathi, lalu Ia bertanya kepadaku, “Bagaimana kabar sahabat-sahabat Anda, masih melagukan kasidah?” “Ya” jawabku. Kemudian ia berkata, “Mereka melagukannya dengan cinta berat? Seandainya Anda berkenan maka aku akan melagukan kasidahku seperti cara mereka.”
Al-junaid berkata, “Ia memiliki banyak kasidah namun disembunyikannya karena takut.”

Ada pula kelompok lain yang tidak menyukainya, dengan alasan bahwa tidak semua orang awam bisa memahami maksud kaum Sufi dari apa yang mereka dengar. Bisa jadi mereka keliru dan tergelincir dari apa yang mereka maksud, sehina mereka tidak menyukainya karena kasihan kepada orang-orang awam dan menjaga orang-orang khusus serta menjaga waktu agar tidak terbuang sia-sia, sebab bilamana waktu telah terlanjur hilang maka tidak akan bisa dicari kembali.

Ada kelompok lain yang tidak menyukainya juga memberikan alasan, bahwa Ia telah kehilangan teman-teman yang sederajat, tidak ada orang yang cocok dari layak untuk melakukannya, sebab akan menjadi bencana bila ia bercampur dengan orang-orang yang tidak sepadan dan harus berteman dengan orang-orang yang justru sebaliknya. Maka ia meninggalkannya untuk mencari yang lebih selamat, karena Ia mengerti kondisi dan orang-orang sezaman dengannya.

Ada juga kelompok yang tidak menyukainya, dengan berargumentasi sabda Rasulullah Saw.: “Di antara keislaman seseorang yang baik adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.” (H.r. Ahmad, Abu Ya’la, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Mereka mengatakan, bahwa tindakan sama’ tersebut tidak bermanfaat bagi kami, sebab kami tidak diperintah untuk itu, dan itu tidak bisa djadikan bekal di alam kubur serta bukan hal yang bisa menyelamatkan di akhirat, maka mereka tidak menyukainya karena maksud tersebut
.
Sementara kelompok dari orang-orang ma’rifat dan mereka yang telah mencapai tingkat kesempurnaan juga tidak menyukainya, karena kondisi spiritual mereka sudah mencapai tingkat istiqamah, waktu-waktunya selalu dipenuhi dengan ibadah, dzikirnya sudah bersih, rahasia hatinya suci, hatinya selalu hadir, niatnya terfokus dalam satu tujuan, sementara bila ada hal-hal baru yang melintas di benaknya mereka akan selalu memantaunya, mereka tahu dari mana sumbernya dan ke mana arahnya. Pada diri mereka tidak ada sisa apa pun yang membekas dari apa yang mengetuk telinganya secara lahiriah, sehingga menembus pada pendengaran batin. Sebab adanya kontinuitas bermunajat, kelembutan isyarat, halusnya teguran dan komunikasi, sehingga orang yang duduk bersamanya akan mengingkari dan tidak mengetahuinya, sementara mereka senantiasa bersama Allah sekalipun lahiriah mereka bersama makhluk, “ltulah karunia Allah, yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”

Pemicu Serangan Kantuk Usai Makan Siang



Makan siang selesai. Mengiringi rasa kenyang usai menyantap makanan nikmat, kita tak jarang harus berjuang melawan serangan kantuk. Memaksa kita tak berhenti menguap dan kehilangan konsentrasi kerja.  

Itu wajar. "Efek ngantuk setelah makan siang itu memang natural, tapi tidak semua mengalaminya dengan kadar sama," kata David F Dinges, profesor yang mendalami pola tidur di Universitas Pennsylvania School of Medicine, dikutip New York Times. 

Kondisi itu muncul terutama jika kita makan terlalu berlebih. Konsumsi makan dalam porsi besar memaksa aliran darah terkonsentrasi di sistem pencernaan sehingga suplai oksigen ke otak berkurang. Inilah yang mejadi biang keladi kantuk tak tertahankan usai makan. 

Alkaline tide juga bisa menjadi pemicu. Saat proses pencernaan berlangsung, terjadi peningkatan asam lambung sehingga memicu tubuh melepaskan lebih banyak zat yang bersifat basa, yang pada akhirnya memunculkan efek kantuk.  

Sementara konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar akan meningkatkan kadar gula darah. Kondisi ini merangsang kelenjar pankreas melepaskan lebih banyak insulin, yang akan memengaruhi neurotransmitter otak sehingga memicu kantuk.

Bagi sebagian orang, tidur sejenak cukup membantu. Asal bisa memejamkan mata sejenak sambil menaruh kepala di meja atau sandaran kursi. Namun, bagi mereka yang terbentur pekerjaan kadang harus mengonsumsi kafein untuk membantu mata tetap terjaga. 

Konsumsi kafein memang seketika membantu. Namun Dinges mengingatkan bahwa kafein hanya menghilangkan rasa kantuk instan. Setelah efeknya reda, rasa kantuk yang muncul justru semakin tak tertahankan. Lebih baik kendalikan asupan makan, dan lakukan gerakan fisik ringan yang membuat tubuh bugar. 


Sumber : VIVAnews

Jangan Sakiti Hati Ibu dan Ayah


Hanyalah sebuah renungan ...........

Dari Abdurrahman bin Ahmad, meriwayatkan dari ayahnya bahwa ada seorang wanita yang datang menemui Baqi' dan mengatakan, "Sesungguhnya anakku ditawan, dan saya tidak memilki jalan keluar. Bisakah anda menunjukkan orang yang dapat menebusnya; saya sungguh sedih sekali." Beliau menjawab, "Bisa. Pergilah dahulu, biar aku cermati persoalannya." Kemudian beliau menundukkan kepalanya dan berkomat-kamit. Tak berapa lama berselang, wanita itu telah datang dengan anak lelakinya tersebut. Si anak bercerita, "Tadi aku masih berada dalam tawanan raja. Ketika saya sedang bekerja paksa, tiba-tiba rantai di tanganku terputus." Ia menyebutkan hari dan jam di mana kejadian itu terjadi. Ternyata tepat pada waktu Syaih Bapi' sedang mendoakannya. Anak itu melanjutkan kisahnya, "Maka petugas di penjara segera berteriak. Lalu melihatku dan kebingungan. Kemudian mereka memanggil tukang besi dan kembali merantaiku. Selesai ia merantaiku, akupun berjalan, tiba-tiba rantaiku sudah putus lagi. Mereka pun terbungkam. Mereka lalu memanggil para pendeta mereka. Para pendeta itu bertanya, 'Apakah engkau memilki ibu?' Aku menjawab, 'Iya.' Mereka pun berujar, 'mungkin doa ibunya, sehingga terkabul'."

Kejadian itu diceritakan kembali oleh al Hafizh Hamzah as Sahmi, dari Abul Fath Nashr bin Ahmad bin Abdul Malik. Ia menceritakan, aku pernah mendengar Abdurrahman bin Ahmad menceritakannya pada ayahku, lalu ia menuturkan kisahnya. Namun dalam kisahnya disebutkan, bahwa mereka berkata, "Allah telah membebaskan kamu, maka tidak mungkin lagi bagi kami menawanmu." Mereka lalu memberiku bekal dan mengantarkan aku pulang.

Maukah engkau kuberitahu amalan utama yang dapat membuatmu dicintai Allah? Tidakkah engkau ingin dicintai Allah, saudariku? maka sambutlah hadist berikut ini.

"Dari Abdullah bin Mas'ud katanya: 'Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah,' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.'" (HR. Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)

Tidakkah engkau ingin selalu dalam keridhaan Allah? Maka, jadikanlah kedua orang tuamu ridha kepadamu, sebab keridhaan Allah berada dalam keridhaan kedua orang tuamu. Dan kemurkaan Allah berada dalam kemurkaan kedua orang tuamu. Seandainya ada seorang hamba datang di hari kiamat dengan membawa amal perbuatan seribu orang shiddiq, namun dia durhaka kepada kedua orang tuanya, maka Allah Tabaaraka wa Ta'ala tidak akan melihat amalannya yang begitu banyak walau sedikit pun. Sedangkan tempat kembali orang seperti ini tidak lain adalah neraka. Dan tidak ada seorang hamba laki-laki atau perempuan yang membuat wajah kedta orang tua atau salah satu dari mereka tertawa, kecuali Allah akan mengampuni semua kesalahan dan dosanya. Dan tempat kembali orang seperti ini adalah surga.

Tidakkah kita menginginkan surga ?

Sesungguhnya hak-hak kedua orang tuamu atas dirimu lebih besar dan berlipat ganda banyaknya sehingga apapun yang engkau lakukan dan sebesar penderitaan yang engkau rasakan ketika kamu membantu bapak dan ibumu, maka hal itu tidak akan dapat membalas kedua jasanya. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu melihat seseorang menggendong ibunya untuk thawaf di Ka'bah dan ke mana saja 'si ibu' menginginkan, orang tersebut bertanya, "Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?" Jawab Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu, "Belum, setetes pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu." (Shahih Al adabul Mufrad no. 9)

Tidakkah engkau ingin diluaskan rizkimu dan dipanjangkan umurmu oleh Allah? Maka perhatikanlah dengan baik sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barang siapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim." (HR. Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu dawud 1693)

Betapa besar semangat dan bahagianya hati kita ketika silaturrahim kepada teman-teman kita. Perjalanan jauh pun tidak kita anggap sulit. Ketika sudah bersama mereka, waktu seakan berjalan dengan cepat.

Lalu, manakah waktu untuk silaturrahim kepada kedua orang tua kita? Beribu alasan pun telah kita siapkan.

Bukankah orang tua adalah keluarga terdekat kita. Maka merekalah yang haknya lebih besar untuk kita dahulukan dalam masalah silaturrahim. Ingatlah pula bahwa merekalah yang selalu berada di sisi kita baik ketika bahagia maupun duka, berkorban dan selalu menolong kita lebih dari teman-teman kita.

Lalu, masih enggankah kita membalas segala pengorbanan mereka?

"Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah tempat kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuannya tentang itu, maka janganlah kamu menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Luqman 14-15)

Sering kali, ketika rasa kecewa telah memenuhi hati kita, kekecewaan yang muncul akibat orang tua yang tidak tahu dan tidak paham akan kebenaran Islam yang sudah kita ketahui, bahkan ketika mereka justru menjadi penghalang bagi kita dalam tafaquh fiddin, kita jadi seakan-akan mempunyai alasan untuk tidak mempergauli mereka dengan baik.

Tahukah engkau , salah satu doa yang mustajab? Yaitu doa dari seorang anak yang shalih untuk orang tuanya. Sambutlah kembali hadiah nabawiyah ini.

Dalam hadist Abu Hurairoh radhiyallahu anhu disebutkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila manusia mati, putuslah amalnya kecuali tiga perkara: sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakan orang tuanya." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairoh radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah pasti mengangkat derajat bagi hamba-Nya yang shalih ke surga, maka ia bertanya, 'Ya Allah, bagaimana itu bisa terjadi?' Allah menjawab, 'Berkat istigfar anakmu untukmu.'" (HR. Ahmad)

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kelak akan datang kepada kamu sekalian seseorang bernama Uwais bin 'Amir, anak muda yang belum tumbuh janggutnya, keturunan Yaman dari kabilah Qarn. Pada tubuhnya terkena penyakit kusta, namun penyakit itu sembuh daripadanya, kecuali tersisa seukuran uang dirham. Dia mempunyai ibu yang ia sangat berbakti kepadanya. Apabila ia berdoa kepada Allah niscaya dikabulkan, maka jika engkau bertemu dengannya dan memungkinkan minta padanya memohonkan ampun untukmu maka lakukanlah." (HR. Muslim dan Ahmad)

Janganlah engkau enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Sekeras apapun usaha yang engkau lakukan, bila Allah tidak berkehendak, niscaya tidak akan pernah terwujud. Hanya Allahlah yang mampu Memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan. Pun seandainya Allah tidak berkehendak untuk memberi mereka petunjuk hingga ajal menjemput mereka, ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Janganlah berhenti berdoa saudaraku, karena tentu engkau sudah tahu bahwa doa seorang anak shalih untuk orang tuanya tidaklah terputus amalannya meski kedua orang tuanya sudah meninggal.

Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (QS. Al Israa’:24)

Semoga kita bisa mengambil hikmah, manfaat dan pelajaran dari segala apa yang telah kita jalani dan terjadi dalam hidup ini... Amiin.

Wednesday, April 25, 2012

Manfaat mendengarkan Musik




Mendengarkan musik bukanlah sekedar hiburan semata. Tanpa Anda sadari, alunan musik sebenarnya telah memberikan perubahan suasana hati dan bahkan membantu Anda untuk berkonsentrasi.

Inilah  manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat dengan mendengarkan musik ?

1. Meningkatkan suasana hati (Mood)
Reaksi orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Tetapi, apapun pilihan musik Anda, sebuah penelitian 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik favorit Anda dapat membantu mencairkan suasana hati yang buruk. Penelitian di McGill University Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin. "Otak sangat rumit - ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang - tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang," kata Bridget O'Connell, kepala informasi dari Mental Health Charity Mind.

2. Fokus Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat 'digital tonic' yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks. Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit. "Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan," jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot.

3. Tingkatkan daya tahan tubuh 
 Mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu Anda berlari lebih cepat. Sebuah studi di Brunel University, London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen. Sebaiknya, pilihlah lagu yang sesuai dengan tempo olahraga Anda. Mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh, sehingga memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama. 4. Kesehatan mental lebih baik Musik dapat menjadi pengobatan yang efektif dan positif bagi orang-orang berurusan dengan kondisi kesehatan mental. "Ada dua cara berbeda yang digunakan dalam terapi musik: baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri atau untuk kualitas inheren restoratif atau penyembuhan," kata Bridget O'Connell.

5. Redakan stres
Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan, hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Dan satu dari empat orang mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stres.


6. Perawatan pasien

Musik benar-benar dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada pasien dengan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan. Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. "Musik dapat sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam situasi di mana mereka telah kehilangan kontrol dari lingkungan eksternal mereka," kata dr Williamson. "Dengan musik mereka bisa mendapatkan kembali rasa kontrol itu, dan menciptakan ketenangan pada diri sendiri serta mencegah beberapa gangguan yang ada di sekitar pasien," tambahnya.

sumber:kompas.com

Manfaat Positif Permen Karet



DALAM halaman Medicmagic pada akhir pekan lalu, menguyah permen karet juga memiliki banyak manfaat kesehatan. 

Berikut di antaranya:


1. Sebuah studi pada tahun 2011 menemukan bahwa orang yang mengunyah permen karet selama menjalankan tugas yang membutuhkan konsentrasi penuh, terbukti lebih fokus dan waspada dalam menjalankan tugasnya.

2. Dengan mengunyah permen karet akan membuat otot-otot rahang ikut bergerak. Tanpa disadari, aktivitas mengunyah permen karet mampu mengontrol rasa lapar, sehingga hal ini bagus bagi mereka yang tengah menjalankan program diet.

3. Saat mengunyah permen karet, mulut akan menghasilkan air liur. Semakin banyak air liur diproduksi, semakin baik untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Untuk hasil maksimal, pilih permen karet yang tidak mengandung gula.

4. Permen karet juga membuat nafas lebih segar dan menghilangkan sisa-sisa makanan di gigi.

5. Aktivitas mengunyah akan meningkatkan motilitas usus. Banyaknya air liur yang dihasilkan saat mengunyah akan membuat sering menelan. Air liur yang mengalir ke perut akan melindungi tubuh dari asam lambung. (MI/ICH)

Sumber : http://www.metrotvnews.com

Dengarkan Musik, Nyeri Pascaoperasi pun Mereda



LUPAKAN obat pereda nyeri saat gangguan itu datang. Ada cara lain yang lebih aman dan menyenangkan untuk meredakan nyeri. Musik. Ya, sejumlah dokter mengklaim mendengarkan musik mampu meredakan efek nyeri pascaoperasi.

Sebagian rumah sakit di Amerika Serikat menambahkan unsur terapi musik lembut dalam perlakuan medis. Mereka memperdengarkan musik-musik lembut pada pasien yang tengah dan baru saja menjalani operasi. Hasilnya, efek nyeri pun mereda.

Penelitian yang ditampilkan dalam The Journal of Pain itu berbicara tentang seseorang yang sedang operasi kecil dan merasakan nyeri yang sedikit berkurang akibat mendengarkan musik. Hal tersebut terjadi karena secara tidak langsung sang pasien didorong untuk terlibat dalam lagu, seperti nada dan sebagainya sehingga sedikit mengalihkan dari rasa sakit yang diderita.

Sementara itu, para ilmuwan di University of Utah, menemukan bahwa pasien yang mendengarkan musik cenderung terfokus pada melodi. Mereka terlihat lebih lega dengan beban rasa nyeri yang sedikit semakin berkurang. Terapi musik saat adanya operasi kecil maupun pascaoperasi, dipercaya ampuh mengusir sedikit nyeri karena memiliki efek analgesik pada pasien. 


Sumber : http://metrotvnews.com

Kekerasan atas Nama Agama dan Ukhuwah


Kekerasan atas Nama Agama dan Ukhuwah
Mundzar Fahman, Wartawan Senior,
Doktor penulis buku Problem Besar NU Pasca-Gus Dur (2011)
SUMBER : JAWA POS, 25 April 2012



LETUPAN kekerasan berbau agama kembali terjadi. Sekelompok orang menyerang dan merusak sebuah masjid milik jemaat Ahmadiyah di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jawa Pos, 21 April 2012). Sehari berikutnya, sekelompok orang merusak Pesantren Terbuka Robbaniy di Jember (Jawa Pos, 22 April 2012).

Umat beragama, khususnya umat Islam, layak bersedih setiap menyaksikan aksi-aksi kekerasan berbau agama seperti itu. Apalagi jika aksi tersebut dilakukan sekelompok orang Islam terhadap pihak lain, baik yang berlainan akidah maupun yang sekadar berlainan aliran. Jika terhadap pihak lain yang berbeda aliran saja tidak bisa rukun, apalagi terhadap pihak lain yang berbeda agama? Jika tidak bisa hidup berdamai dengan mereka yang berbeda agama, jangan mimpi umat Islam bisa menjadi rahmatan lilalamin.

Musa Lembut kepada Firaun 

Tokoh-tokoh muslim aliran anti kekerasan sudah sering menyampaikan bahwa Islam itu suka damai. Islam anti kekerasan, anti anarkistis. Tapi, kampanye seperti itu hingga kini kayaknya belum mampu meniadakan sama sekali kekerasan yang berbau agama.

Ada banyak kisah Nabi dan Rasul Allah di dalam Alquran yang sangat penting dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Kisah-kisah itu adalah tentang para Nabi dan Rasul Allah tersebut dalam menyikapi kaumnya yang durhaka. Juga, bagaimana Allah SWT memerintah para Rasul-Nya untuk berdakwah, menyampaikan risalah kepada para kaumnya. Intinya, para Nabi dan Rasul Allah memilih jalan damai dan ramah dalam menjalankan dakwah mereka.

Lihatlah yang diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Musa dan Nabi Harun as untuk mendakwahi Firaun, penguasa Mesir yang amat sangat durhaka itu. Ternyata, Allah tidak menyuruh Musa dan Harun memerangi dan membinasakan Firaun serta balatentaranya. Firman Tuhan: ''Pergilah kamu berdua (Musa dan Harun) kepada Firaun karena sesungguhnya dia (Firaun) telah melampaui batas. Maka berkatalah kamu berdua kepadanya dengan ucapan yang lembut mudah-mudahan dia (Firaun) sadar atau takut'' (Al quran, Surat Thaha ayat 42-44).

Dalam pandangan Alquran, Firaun adalah orang yang paling durhaka di atas bumi ini. Sejak Nabi Adam as hingga kini, belum ada orang lain yang menandingi kedurhakaan Firaun. Mengapa? Sebab, dia terang-terangan berani menganggap dirinya Tuhan. Orang lain, selain Firaun, paling banter hanya berani mengaku sebagai nabi. Bahkan, Firaun menganggap dirinya Tuhan yang paling tinggi. 

Nah, jika terhadap Firaun yang berani menganggap dirinya Tuhan saja Allah menyuruh Nabi Musa dan Harun bersikap lembut, mengapa umat Islam bersikap keras terhadap saudara-saudaranya yang hanya berbeda aliran atau berbeda mazhab? Mengapa ada umat Islam yang bersikap keras (menyerang, menganiaya, dan bahkan membunuh) terhadap orang lain yang berbeda akidah atau berbeda agama?

Bila Kita Paling Benar 

Perintah bersikap lembut, tidak anarkistis, tidak hanya berlaku untuk Nabi Musa dan Nabi Harun. Nabi Muhammad SAW pun diperintah bersikap lembut kepada umatnya. Karena itu, Muhammad pun bersikap pemaaf kepada musuh-musuh bebuyutannya. 

Dikisahkan, saat pertempuran antara umat Islam dan orang-orang musyrik Makkah dalam Perang Uhud, umat Islam kalah. Ada tiga orang musyrik yang berhasil melukai fisik Rasulullah SAW. Beliau mengalami luka di kepala, kening, pundak, dan lambung. Gigi seri beliau pun pecah. 

Dalam riwayat Ath-Thabary dikisahkan, Nabi SAW bersabda, ''Amat besar kemarahan Allah terhadap suatu kaum yang membuat wajah Rasul-Nya berdarah.'' Setelah berkata seperti itu, beliau diam sejenak, kemudian melanjutkan sabdanya lagi, ''Ya Allah, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui'' (Buku Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarokfury, hal 300-301).

Yang perlu disadari umat Islam, Allah SWT menciptakan manusia dengan aneka ragam suku, ras, budaya, dan keyakinan. Umat Islam hanya diwajibkan berdakwah dengan cara yang baik dan bijak. Tidak boleh memaksakan kehendak. Soal dakwah kita digugudan dianut atau diabaikan saja oleh orang lain, itu sudah bukan urusan kita. Itu menjadi otoritas Tuhan, sedangkan kewajiban kita untuk berdakwah sudah gugur. 

Ada fenomena di masyarakat, dakwah giat diadakan, tapi kemaksiatan juga lancar-lancar saja. Jika ada ustad berceramah, banyak warga yang lebih tertarik pada dagelan si ustad. Bukan pada isi ceramahnya yang kemudian diamalkan dalam kehidupan. Tapi, pada lawakan si ustad. Misalnya, ceramah-ceramah yang bisa kita saksikan di layar televisi. Ya itulah realitas dunia kita saat ini.

Rasanya sudah sangat jelas. Bahwa umat Islam seharusnya bersikap lembut, penuh toleran (tasamuh). Jika merasa yang paling benar, tentu sebaiknya kita bersikap baik kepada mereka. Siapa tahu, mereka berakidah dan beraliran berbeda dari kita mungkin karena mereka belum mendapat hidayah seperti yang kita miliki. Juga, siapa tahu, dengan sikap kita yang baik kepada mereka, mereka lambat laun berubah akidah karena terpesona oleh keramahtamahan kita. Tidak kian menjauh karena kengerian terhadap perilaku anarkistis kita. Siapa tahu pula, mereka lebih baik daripada kita. ●

Monday, April 23, 2012

Gula Lebih Berbahaya daripada Rokok ?



Momok kesehatan modern tidak hanya kolesterol, garam atau lemak hewan, tetapi juga gula. Bahkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan gula lebih parah daripada rokok. Benarkah demikian?

Sudah bukan rahasia lagi bila rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya, seperti penyakit paru, penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit jantung.

Rokok juga terlibat dalam banyak kanker, antara lain kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker prostat dan faktor risiko kanker lainnya.

Sama dengan rokok, gula juga merupakan racun yang mematikan. Sebuah studi baru memperkirakan gula berkontribusi terhadap 35 juta kematian per tahun di seluruh dunia, seperti dilansirMirror.co.uk, Senin (23/4/2012).

Menurut peneliti, kerusakan akibat gula bisa tercermin seperti dampak kesehatan dari alkohol. Parahnya, konsumsi gula di seluruh dunia meningkatkan 3 kali lipat selama 50 tahun terakhir dan dipandang sebagai penyebab pandemi obesitas.

Sulit untuk menghindari gula karena zat ini terkandung pada banyak makanan, seperti cola, permen, cokelat, biskuit, kue, puding dan lainnya. Bahkan beberapa makanan diet dikemas dengan gula.

Asupan gula tinggi akan menaikkan gula darah sehingga menyebabkan tingkat insulin meningkat. Insulin tidak hanya berusaha untuk menjaga gula darah rendah, tetapi juga faktor pertumbuhan yang kuat, sehingga dapat berperan dalam memicu kanker.

Gula tinggi dan tingkat insulin yang tinggi menyebabkan obesitas (kegemukan), berkontribusi terhadap penyakit jantung dengan meningkatkan kolesterol dan diabetes.

Selain dapat menyebabkan obesitas (kegemukan), gula juga dapat menyebabkan perubahan metabolisme tubuh, meningkatkan tekanan darah, hormon tidak seimbang dan merusak hati.

"Gula bukan hanya membuat orang gemuk, dampaknya lebih besar dari sekedar memperbesar ukuran lingkar pinggang. Sedikit gula tidak menjadi masalah, tapi dalam kadar banyak bisa membunuh Anda secara perlahan," jelas peneliti dari University of California San Francisco dalam jurnal Nature.


Sumber : detikHealth

Kena Insomnia Jenis Apakah Anda ?


Insomnia adalah ketidakmampuan tubuh untuk memperoleh kualitas atau jumlah jam tidur yang memadai. Ada 8 jenis insomnia, apakah Anda termasuk di dalamnya?

Selama ini kita hanya mengenal 2 jenis insomnia yang paling umum, yaitu insomnia sementara adalah jenis insomnia yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari.

Satu lagi insomnia kronis yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan bisa meningkatkan risiko cedera di rumah, tempat kerja atau saat mengemudi karena konsentrasi menurun dan dapat menyebabkan depresi.

Seperti dilansir dari Health24, Senin (23/4/2012), berikut ini ada 8 jenis insomnia dengan penyebab yang berbeda-beda:

1. Insomnia diakibatkan penggunaan obat-obatan atau bahan-bahan yang terkait di dalamnya, tetapi insomnia ini juga bisa terjadi apabila Anda berhenti menggunakan obat atau bahan tersebut:
-alkohol
-makanan tertentu
-obat-obatan
-kafein

2. Perilaku insomnia anak terjadi jika anak-anak relatif tak memiliki jam tidur yang spesifik. 

Jika anak-anak tidak diberikan jam tidur yang konsisten, anak-anak akan tetap terbangun selama berjam-jam di malam hari dan membentuk pola perilaku yang bisa berlangsung lama.

3. Insomnia jangka pendek atau insomnia akut biasanya berasal dari stres. Insomnia ini seharusnya berhenti ketika sumber stresnya hilang atau setelah penderita mampu beradaptasi dengan stres. 

Namun stres ini tidak selalu menghasilkan pengalaman negatif, justru terkadang karena pengalaman yang menyenangkan atau perubahan besar.

4. Insomnia karena kondisi medis merupakan gejala gangguan kesehatan mental. Namun insomnia ini baru dianggap gangguan hanya jika kondisinya cukup parah sehingga memerlukan pengobatan yang terpisah.

5. Insomnia idiopatik adalah gangguan tidur seumur hidup yang dimulai sejak bayi atau masa kanak-kanak dan berlanjut ke masa dewasa. 

Insomnia ini tidak memiliki penyebab yang jelas namun bukan merupakan hasil dari salah satu kondisi berikut:
- Gangguan tidur lainnya
- Masalah kesehatan
- Gangguan psikiatri
- Kejadian yang menimbulkan stres
- Penggunaan obat
- Perilaku lainnya

Insomnia ini bisa saja disebabkan adanya ketidakseimbangan tubuh Anda seperti sistem tidur kurang aktif ataupun sistem yang bertugas membangunkan Anda dari tidur bekerja terlalu aktif, tetapi penyebab sebenarnya dari gangguan tersebut masih belum jelas.

6. Insomnia organik adalah jenis insomnia yang belum bisa dispesifikasi akibat paparan zat, gangguan medis atau kondisi fisik namun penyebabnya masih belum jelas. 

Mungkin nama ini hanya akan digunakan untuk sementara sembari menunggu hasil uji coba dan evaluasi lebih lanjut.

7. Insomnia psikofisiologis dikaitkan dengan rasa khawatir yang berlebihan hingga tak bisa tidur. 

Gangguan tersebut dapat mulai muncul secara tiba-tiba setelah suatu kejadian atau berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.

Penderita gangguan tidur ini merasa khawatir berlebihan terhadap insomnia yang dideritanya hingga mengalami kelelahan pada hari berikutnya. 

Justru karena penderita insomnia ini terlalu memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan insomnia agar tertidur, namun kenyataannya penderita tak bisa tidur sama sekali.

8. Insomnia paradoks adalah keluhan insomnia yang parah. Hal ini terjadi tanpa adanya bukti obyektif tentang gangguan tidur. 

Orang dengan gangguan ini sering mengaku sedikit tidur atau bahkan tidur sama sekali selama semalam atau lebih.

Terkadang penderita juga merasa memiliki kesadaran yang kuat terhadap lingkungan atau mudah terjaga, marah dan terlalu bergairah. 

Hal yang paling terlihat jelas dari penderita gangguan tidur ini adalah penderita membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk tertidur namun penderita juga meremehkan total jam tidurnya.




Sumber: detikHealth